Bola.com, Surabaya - Pelatih Kamboja U-19, Phea Sopheaktra, tetap memuji penampilan anak asuhnya pasca kekalahan 0-2 dari Timnas Indonesia U-19 pada lanjutan pertandingan Grup A Piala AFF U-19 2024 di Gelora Bung Tomo, Surabaya (20/7/2024).
Lim Lucca Thong dkk sejatinya sempat menahan imbang tuan rumah tanpa gol di babak pertama. Indonesia U-19 bahkan tampil monoton lantaran terlalu mengandalkan skill individu pemain yang dengan mudah dipatahkan lawan.
Baca Juga
Alasan Pelatih Oxford United Tak Kunjung Mainkan Marselino Ferdinan: Masih Butuh Waktu, Liga Inggris Itu Mengerikan
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Terus Lebarkan Sayap: Dirikan STY Sports Group dan Akademi Sepak Bola di Jakarta
Marselino Ferdinan Cadangan, Ini Link Live Streaming EFL Championship Oxford United Vs Middlesbrough
Advertisement
Namun, pergantian jitu yang dilakukan Indonesia U-19 mampu mengubah jalannya pertandingan. Muhammad Kafiatur Rizky jadi pembeda di pertandingan ini lewat dua assist yang dituntaskan oleh Kadek Arel dan Muhammad Iqbal Gwijangge.
"Saya senang pemain dapat bertahan seperti ini, mereka tetap menunjukkan determinasi sepanjang 90 menit. Ini juga menjadi pengalaman internasional pertama bagi para pemain. Jadi saya sangat senang membantu mereka berkembang," ucapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Indonesia Tak Cuma Pintar Set-Piece
Pria yang juga menjabat sebagai pelatih Tiffy Army FC itu tak setuju dengan anggapan Indonesia U-19 hanya menang beruntung. Menurutnya, anak asuh Indra Sjafri bermain pintar dengan memanfaatkan kelemahan mereka.
Indonesia U-19 memang tampak kebingungan mengatasi pertahanan berlapis Angkot Warrior. Beruntung, sepakan sudut yang dilakukan Kafiatur mampu menghancurkan gerendel pertahanan Kamboja.
"Kami mencoba bertahan sebaik mungkin di belakang, mengantisipasi setiap umpan silang mereka. Tetapi bukan berarti Indonesia lemah dalam situasi open-play. Itu karena kami berhasil menghentikannya," tegasnya.
Advertisement
Laga Perpisahan
Phea juga menegaskan akan tetap bermain all-out di laga terakhir kontra Filipina sekalipun peluang lolos nyaris tertutup. Ia ingin mengakhiri turnamen dengan baik mengingat ini merupakan laga terakhirnya bersama Kamboja U-19.
"Kami akan terus mempersiapkan hingga pertandingan terakhir. Kami telah memiliki taktik dan telah melihat bagaimana Filipina bermain. Kami akan mengupayakan recovery para pemain secepatnya," jelasnya.