Sukses


Liga 2: Setelah Genjot Fisik di Kaliurang, PSIM Yogyakarta Lanjut Kebut Teknik dan Taktik

Bola.com, Yogyakarta - PSIM Yogyakarta baru saja merampungkan pemusatan latihan atau training camp (TC) di Kaliurang, Sleman. Agenda tersebut diharapkan membuat chemistry skuad Laskar Mataram makin menyatu.

TC merupakan bagian dari persiapan PSIM Yogyakarta jelang mengarungi persaingan di Liga 2 2024/2025. Kegiatan yang berlangsung sejak 15-20 Juli 2024 itu diikuti seluruh pemain lokal plus tiga legiun asing.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro menjelaskan, pemusatan latihan yang digelar selama lima hari itu bertujuan untuk peningkatan kebugaran fisik pemain. Setelah TC rampung diharapkan ada progres positif yang ditunjukkan penggawa Laskar Mataram.

"Dari sisi fisik yang luar biasa dan pemain antusias, bisa menyelesaikan semuanya dan bisa melawan rasa lelah. Harapannya bisa meningkat karena saya pikir kalau kita melihat sehari-hari mereka dalam melakukan kegiatan selalu punya keseriusan," ungkap Seto Nurdiyantoro.

"Agenda TC ini misinya dari fisik dan mentalnya dapat, ini yang harus kami pupuk. Kebersamaan juga kami raih dalam seminggu ini, selain teknis di sepak bola, chemistry sudah mulai terlihat," sambungnya.

 

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Soal Adaptasi Pemain Asing

Laskar Mataram kini telah mengantongi 22 nama yang terdiri dari rekrutan anyar dan pemain musim lalu. Adapun tiga amunisi asing yang didatangkan PSIM pada bursa transfer kali ini adalah Rafinha, Pedrinho, dan Yusaku Yamadera.

Soal adaptasi ketiga pemainnya tersebut, Seto Nurdiyantoro memberikan komentarnya. Juru taktik asal Kalasan, Sleman itu menyebut perkembangan sang pemain sejauh ini cukup baik dan tidak mengalami kesulitan.

"Cukup luar biasa. Antara lokal dan asing cepat sekali akrab apalagi karena mereka pernah bermain di Indonesia jadi cepat berbaur dan asik gurauan candaannya asik," katanya.

Selama TC, skuad PSIM memang diberi materi dan intensitas latihan yang berat. Salah satunya dengan lari lintas alam atau cross country dengan jarak 14 kilometer. Agenda pemusatan latihan ditutup dengan uji tanding melawan tim lokal.

 

3 dari 4 halaman

Masih Tambah Pemain

Dalam TC tersebut, PSIM menyertakan lima pemain muda yang berasal dari beberapa klub. Mereka adalah Aulia Wirawan dan Zibran Al Khaedar (FC UNY); Genggam Titah, Adam Nur Faiz (Mataram Utama FC), serta Tegar Aditya (eks pemain Cimahi Putra).

"Kami berikan kesempatan untuk berlatih bersama harapannya bisa kami rekrut, jadi kami coba seminggu nanti kita lihat bagaimana dan seminggu berikutnya ngambil dari lainnya kami lihat juga," papar Seto.

"Harapannya ada yang muncul dari lokal Jogja, kita melihat karena ada beberapa kendala juga pembinaan usia muda di sini. Di Jogja banyak tim yang TC disini harusnya menjadikan motivasi pemain muda, bukan hanya pemain muda tapi juga yang mengurusi agar kita tidak hanya jadi penonton," lanjutnya.

Para pemain tersebut diseleksi untuk masuk ke dalam skuad Laskar Mataram musim depan. Selain itu, Seto Nurdiyantoro juga memastikan akan ada tambahan pemain di bawah usia 20 tahun.

"Nambah pemain sesuai regulasi yang U-20 kami belum dapat, ini masih mencari dan masih satu posisi full back kanan," terang mantan pelatih PSS Sleman tersebut.

 

 

4 dari 4 halaman

Matangkan Teknik dan Taktik

Nah, sepulang dari TC, Laskar Mataram akan melanjutkan program latihan reguler di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Kesiapan teknik dan taktik menjadi menjadi fokus utama pada latihan kali ini.

"Setelah ini programnya fisik kita turunkan, kemudian teknik dan taktikal kami naikkan dikit harapannya di pertengahan Agustus sudah mulai tampak," papar Seto Nurdiyantoro.

"Selain itu agenda seminggu sekali mungkin uji coba secara bertahap, ada beberapa yang ngajak beruji coba dari tim Liga 1 dan Pra-PON juga ada, tapi kadang waktunya belum pas," pungkas arsitek berusia 50 tahun itu.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer