3 Alasan Timor Leste U-19 Bisa Jadi Ancaman Berbahaya bagi Timnas Indonesia U-19: Hati-hati Garuda Muda!

Kolase - Pertemuan Timnas Indonesia Vs Timor Leste di Berbagai Level Umur (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 sah-sah saja mematok kemenangan, namun Timor Lester tentunya akan melakukan semua cara untuk luput dari pembantaian.

Timnas Indonesia U-19 dan Timor Leste akan melakoni laga pamungkas Grup A Piala AFF U-19 2024, Selasa (27/7/2024). Keduanya akan bertarung mati-matian di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.

Timor Leste, yang pada laga terakhir kalah dari Filipina, bertekad meraih kemenangan atas Indonesia seperti yang mereka petik dari Kamboja di laga pertama.

Eduardo Pereira, sang pelatih, pastinya sudah menyiapkan ragam jurus serta aneka skenario demi bisa merealisasikan target. Soalnya, hanya kemenangan yang bisa membawa The Raising Sun melangkah ke fase selanjutnya.

2 dari 5 halaman

Perbandingan Jauh

Saat ini, Timor Leste berada di posisi kedua dengan tabungan tiga poin. Poin yang sama juga dikantongi Filipina di posisi ketiga, hanya saja Timor Leste masih unggul selisih gol.

Timnas Indonesia U-19 sendiri masih nyaman di puncak setelah dalam dua laga sebelumnya sukses menggiling Filipina 6-0 dan mengalahkan Kamboja dua gol tanpa balas.

Pelatih Timor Leste, Eduardo Pereira, mengaku bahwa anak-anak asuhnya tak sekuat Garuda Muda.

Jika pasukan Indra Sjafri sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, termasuk melakoni sederet laga dan try out ke luar negeri, maka Timnas Timor Leste U-19 hanya punya waktu singkat. "Perbandingannya jauh," aku Eduardo Pereira.

Meski begitu, tak berarti Timor Leste akan menyerah begitu saja. Alexandre Oscar Lima dkk. siap membuat kejutan di sepanjang pertandingan. Berikut tiga alasan mengapa Timor Leste berpotensi menjadi ancaman bagi Garuda Muda.

3 dari 5 halaman

1. Rela Mati Demi Kemenangan

Ya, hanya kemenangan yang bisa menyelamatkan Timor Leste ke babak berikutnya. Saat ini, mereka memiliki poin yang sama dengan Filipina, tapi unggul head to head.

Oleh karena itulah, tak ada pilihan, para penggawa The Raising Sun 1000 persen siap berjibaku sampai tetes keringat terakhir, bahkan kalau perlu sampai mati di lapangan.

Perlu digaris bawahi, sejak ajang ini digulirkan pada 2002, Timor Leste belum pernah sekali pun melaju ke final, apalagi tampil sebagai juara.

Karena itulah, ini merupakan momen yang pas bagi Eduardo Pereira dan mesing perangnya untuk mengukir sejarah.

4 dari 5 halaman

2. Spirit Kamboja

Saat melawan Indonesia, Kamboja tampil penuh semangat dan menyengat. Sampai-sampai semua penyerang Indonesia, termasuk pemain naturalisasi Jens Raven, tak berkutik sama sekali.

Parkis bus dan sapu bersih yang dilakukan bek-bek Kamboja membuat Garuda Muda harus menunggu waktu yang sangat lama baru bisa mencetak gol, yakni menit ke-70 dan menit '86.

Kedua gol juga bukan dari skema permainan terbuka, melainkan lewat sepak pojok alis bola mati.

Semangat Kamboja pastinya menjadi inspirasi bagi anak-anak Timor Leste untuk meraih kemenangan dari tuan rumah, termasuk tetap tampil tenang dan percaya diri meski harus mendapat tekanan dari ribuan pendukung Garuda Muda.

5 dari 5 halaman

3. Setiap Pemain adalah Striker

Artinya, tugas mencetak gol tak lagi menjadi tanggung jawab utama para striker, melainkan semua pemain, termasuk kiper.

Timor Leste punya penyerang-penyerang cukup mengerikan macam Vanio Canavaro, Edencio Soares, Ricardo Rorinho, serta Emidio Martins.

Hanya saja, dalam laga hidup mati melawan Indonesia, keempat penyerang tadi tak lagi jadi sentral gempuran dan tumpuan untuk mencetak gol melainkan setiap pemain yang dipercaya masuk starting XI.

Skema ini tentunya akan menjadi ancaman sangat serius bagi lini pertahanan Indonesia, terlebih saat Timor Leste ingin mencuri gol lewat bola-bola mati.

Bisa dipastikan, 6-7 pemain akan memanfaatkan kemelut tersebut guna mencetak gol. Jadi, hati-hati Garuda Muda!