Bola.com, Semarang - Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengungkapkan alasan di balik perombakan skuad untuk BRI Liga 1 2024/2025, termasuk cerita di balik hengkangnya bek Timnas Indonesia, Wahyu Prasetyo.
Kepergian Wahyu Prasetyo di bursa transfer ini memang sempat menimbulkan kekecewaan di kalangan pendukung PSIS Semarang. Sebab, pemain yang akrab disapa Hulk ini merupakan sosok pemain penting di jantung pertahanan.
Advertisement
Pada BRI Liga 1 musim lalu, Hulk mengukir 29 penampilan. Dari semua itu, 28 laga di antaranya dicatatkan sebagai starter. Konsistensi inilah yang turut mengantarkan Hulk mendapat panggilan Shin Tae-yong memperkuat Timnas Indonesia.
Sayangnya, Wahyu Prasetyo harus angkat kaki dari Mahesa Jenar. Sejumlah cerita pun mengiringi kepergian ini, termasuk mengenai regulasi hingga melonjaknya nilai kontrak bek asal Batang, Jawa Tengah itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Regulasi Pemain U-22
Yoyok menjelaskan, kepergian Hulk sebetulnya tak bisa dilepaskan dari penerapan regulasi pemain U-22 yang disampaikan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Regulasi ini mengatur bahwa setiap peserta harus memainkan satu pemain U-22 sebagai starter minimal selama 45 menit.
Menurut Yoyok, Mahesa Jenar harus mulai bersiap untuk mengantisipasi regulasi ini. Oleh karena itu, pihaknya berusaha menyiapkan pemain kategori itu di setiap posisi. Sehingga, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, stoknya sudah siap.
“Jadi, tahun ini PSIS punya pemain U-22 di semua posisi. Inilah yang mungkin teman-teman jadi merasa, kok pemainnya dibuang semua. Karena, nanti yang akan bermain itu pemain muda,” kata Yoyok Sukawi dikutip dari YouTube PSIS TV.
“Kalau kami punya terlalu banyak pemain senior, nanti pemain tidak bisa dimainkan. Buat apa coba? Contohnya saja, pemain belakang, kok Hulk dilepas? Memang Hulk ini pemain andalan kita, dia bagus,” imbuhnya.
Advertisement
Bek Lokal Termahal
Tak hanya itu saja, kepergian Wahyu Prasetyo juga tak bisa dilepaskan dari lonjakan nilai kontrak pemain berusia 26 tahun itu. Tentu saja, hal ini tak terlepas dari statusnya sebagai penggawa Timnas Indonesia.
Bahkan, menurut Yoyok, Hulk saat ini jadi bek lokal paling mahal di Indonesia. Ucapan ini merujuk pada nilai kontrak yang ditawarkan klub promosi, Malut United, yang gencar merekrut bintang-bintang Liga 1.
“Namun harus diingat bahwa pemain asing sekarang ada delapan. Hulk ini sekarang sudah bertransformasi menjadi pemain lokal termahal. Pemain belakang lokal termahal di Indonesia. Dengan harga yang sangat fantastis,” ujarnya.
Solusi Pemain Asing
Untuk mencari solusi kepergian Hulk, Yoyok dan tim pelatih telah sepakat untuk merekrut amunisi impor. Rencananya, Mahesa Jenar bakal punya tiga stok di sektor ini yang diperkuat oleh Roger Bonet, Joao Ferrari, dan Lucas Barreto.
“Lalu, pelatih dan manajemen kemarin berpikir, karena bisa menggunakan delapan pemain asing, makanya kami menyesuaikan. Akhirnya kami merekrut pemain asing tiga-tiganya di belakang,” ujarnya.
Pemain asing baru di lini belakang ini penggantinya siapa? Penggantinya tidak bisa pemain senior, karena ada aturan memainkan pemain U-23. Itulah makanya kami mencari Rahmat Syawal supaya bisa masuk kuota U-22,” tambahnya.
Advertisement