Bola.com, Gianyar - Arema FC berhasrat melanjutkan tren positif di Grup B Piala Presiden 2024. Setelah mempermalukan Bali United, target selanjutnya adalah Persija Jakarta.
Ini bukan partai mudah, karena Persija juga meraih kemenangan 2-1 lawan Madura United di partai pertama. Artinya, kedua tim dalam kepercayaan diri yang bagus.
Baca Juga
Advertisement
Sepertinya, Arema FC sudah mempersiapkan kejutan lagi. Karena pelatih Joel Cornelli mengamati permainan Persija secara langsung di laga pertama.
Pelatih asal Brasil itu tentu punya gambaran harus menurunkan taktik seperti apa untuk mengejutkan Persija.
Berkaca dari pertandingan pertama, Arema memperlihatkan beberapa nama yang jadi pemain kunci baru di tim. Mereka adalah anak muda yang dipercaya turun sejak menit awal.
Dan kontribusinya besar dalam memberikan tiga poin perdana di Piala Presiden. Sepertinya, nama-nama itu akan tetap jadi andalan saat melawan Persija. Seperti Achmad Maulana, Arkhan Fikri dan Salim Tuharea.
Jangan lupakan tembok kukuh di bawah mistar gawang, yakni Lucas Frigeri. Kiper asal Brasil itu sukses membuat pemain Bali United frustasi dan gagal mencetak gol. Padahal cukup banyak peluang emas yang dibuat tim berjuluk Serdadu Tridatu.
Berikut para pemain kunci Arema FC yang bisa menyengsarakan Persija.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Achmad Maulana
Bek kanan Arema FC berusia 21 tahun ini permainannya melejit sejak musim lalu. Sekarang, permainannya di posisi bek kanan lebih percaya diri.
Saat melawan Bali United, dia aktor utama yang membuat pemain kunci lawan mati kutu. Achmad berhasil mematikan pergerakan Privat Mbarga.
Pemain kelahiran Kamerun itu sering kehilangan bola saat berhadapan dengan Achmad, karena dari segi fighting spirit dan kecepatan, jebolan Timnas Indonesia U-19 itu tidak kalah. Bahkan di babak kedua, Privat harus berpindah posisi ke winger kanan.
Saat melawan Persija, dia akan bertemu dengan pemain yang tak kalah kesit, antara Riko Simanjuntak, Ryo Matsumura atau lainnya.
Mereka adalah pemain-pemain yang punya skill dan kecepatan. Sepertinya, Achmad sudah berpengalaman menghadapi pemain dengan karakter seperti itu.
Ditambah lagi, Achmad merupakan mantan pemain Persija. Dia promosi ke tim senior Macan Kemayoran musim 2022/2023. Namun, di sana dia tidak dapat kesempatan bermain.
Baru di Arema dia memperlihatkan kemampuannya. Tak menutup kemungkinan Achmad lebih bersemangat menghentikan pemain Persija. Dia ingin memberi bukti jika Macan Kemayoran salah tidak memberikan kesempatan bermain baginya.
Advertisement
Arkhan Fikri
Â
Dia masih jadi pilihan utama sebagai gelandang serang Arema FC. Sebab, pemain asing Wiliam Marcilio masih dalam kondisi yang belum fit. Dalam usia 19 tahun, Arkhan sudah terbiasa menjalani laga-laga berat.
Sejak musim 2022/2023 dia sudah bermain di Liga 1 bersama Arema. Selain itu, dia ditempa di Timnas Indonesia kelompok usia hingga senior. Itu membuatnya lebih percaya diri ketika melawan dengan para pemain yang lebih berpengalaman.
Saat melawan Bali United, Arkhan tidak bermain penuh. Namun, dia bisa membuat serangan Arema lebih berbahaya. Dia punya skill individu yang bagus.
Arkhan juga berani melakukan akselerasi. Tak jarang lawan terpancing untuk melanggarnya. Sehingga Arema punya peluang lewat tendangan bebas.
Salim Tuharea
Pemain yang satu ini merupakan wajah baru di skuat Arema FC. Sebenarnya, dia kurang diperhitungkan masuk dalam skuad utama, karena di posisinya, masih ada winger senior, Dendi Santoso.
Namun, pemain yang didatangkan dari Madura United ini menjawab kepercayaan sang pelatih saat turun jadi starter lawan Bali united.
Dia mencetak gol tunggal kemenangan Arema. Meski di posisi sayap kanan, dia punya kecepatan yang membuatnya tiba-tiba masuk ke dalam kotak penalti.
Selain itu, Salim termasuk pemain yang punya tembakan keras dan terarah. Itu sudah terlihat saat dia mengikuti persiapan awal Arema di Malang. Dalam sesi finishing, Salim memperlihatkan sering memperlihatkan kelebihannya itu.
Diantara pemain lokal baru milik Arema, Salim juga paling menonjol. Tidak hanya dalam taktik permainan. Tapi juga adaptasi dengan pemain lokal.
Maklum, musim lalu dia sudah sering dapat kesempatan main bersama Madura United. Itu jadi modal penting yang membuatnya tidak canggung di Arema. Meskipun usianya saat ini masih 20 tahun.
Advertisement
Lucas Frigeri
Arema FC tidak salah mendatangkan kiper 35 tahun itu. Sebab, dia jadi pahlawan yang membuat gawang Arema tidak kebobolan saat melawan Bali United.
Itu membuat Frigeri punya debut manis bersama Singo Edan. Dia membuat 5 save penting, salah satunya menepis tendangan penalti striker Bali United, Everton. Itu membuat Frigeri langsung jadi idola baru Aremania.
Dengan postur 194 cm, dia punya reflek dan jangkauan bola yang bagus. Saat lawan Persija, dia akan berhadapan dengan dua pemain asing sarat pengalaman, yakni Marko Simic dan Gustavo Almeida.
Ini jadi ujian kedua sang kiper. Jika performanya sama seperti saat lawan Bali United, tidak menutup kemungkinan barisan penyerang Persija akan frustasi.
Frigeri mengaku ingin merasakan gelar pertamanya di Indonesia bersama Arema. Jika itu berhasil, Frigeri bisa membuat Aremania lupa anak nama-nama kiper asing yang pernah membela Arema, seperti Adilson Maringga dan Julian Schwarzer.