Bola.com, Gianyar - Bali United keok dari Madura United dengan skor tipis 2-3 pada fase Grup B Piala Presiden 2024 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (24/7/2024). Kekalahan ini membuat pelatih Bali United, Stefano Cugurra mencak-mencak.
Usai pertandingan, ia terlihat begitu kesal dengan kekalahan ini. Bukan karena performa Brandon Wilson dkk., tetapi karena keputusan wasit. VAR dianggap membuyarkan segalanya.
Baca Juga
Advertisement
Sebenarnya Bali United bisa saja meraih hasil imbang. Namun gol Kenzo Nambu di penghujung pertandingan, dianulir wasit Sance Lawita. Ini yang membuat Teco tidak habis pikir. Ia mengatakan ada keputusan VAR yang Salah dalam pertandingan Kali ini.
Seharusnya gol tersebut tidak offside. Sance Lawita langsung mengatakan bahwa tidak offside dari Ricky Fajrin.
"Wasit hanya melihat bola pertama. Sebenarnya Masih ada satu pemain yang tidak offside," terangnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Singgung VAR
Pemain tersebut adalah Kenzo Nambu yang mencetak gol Namun dianulir oleh wasit. Ia pun mengalahkan keputusan yang dibuat oleh wasit VAR. Bahkan dengan tegas, pelatih berpaspor Brasil tersebut menilai VAR untuk BRI Liga 1 2024/2025 perlu Pembenahan lebih lagi.
"Wasit yang di VAR salah. Belum 100 persen akurat. Saya sudah melihat rekamannnya. Saya pikir, keputusan soal VAR, belum benar-benar akurat di dunia. Banyak Tim yang dirugikan," tegasnya.
Bahkan seharusnya Bali United mendapatkan dua kali penalti setelah Irfan Jaya dilanggar di kotak penalti Madura United. "Harusnya wasit bisa melihat pelanggaran, tetapi tidak mau cek," tegasnya.
Advertisement
Kartu Kuning Kedua
Belum selesai soal VAR, ia juga sedikit kesal dengan keputusan wasit yang memberikan kartu kuning untuknya. Dengan Dua kali kartu kuning, Teco tidak bisa memimpin Bali United dari pinggir lapangan saat menghadapi Persija Jakarta saat Laga terakhir grup B Piala Presiden 2024.
Menurut Teco, alasan wasit adalah ia mengucapkan kata-kata yang tidak pantas dan wasit cadangan Ginanjar Rahman Latief yang meminta Sance Lawita memberikan kartu kuning untuk Teco.
Dikira Bahasa Kotor
Ia heran karena saat itu Teco mengucapkan Bahasa Portugis dan ditujukan kepada para pemainnya.
"Sebenarnya saya tidak suka bicara wasit. Tapi wasit keempat yang meminta saya diberikan kartu kuning. Dia mengatakan saya bicara Kotor menggunakan Bahasa Portugis. Dia Salah paham karena saya berbicara kepada pemain. Ini jelas tidak fair," tegasnya.
"Apakah wasit mengerti Bahasa Portugis? Seharusnya berbagai keputusan harus dilakukan dengan adil. Saya sudah beberapa tahun di Liga 1 dan jarang bicara soal wasit.Sekarang saya tidak bisa bekerja dampingi tim melawan Persija," tutupnya.
Advertisement