Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 akan kembali menghadapi rivalitas sengit dengan Malaysia U-19 pada laga semi-final Piala AFF U-19 2024 di Gelora Bung Tomo, Surabaya (27/7/2024).
Kedua kesebelasan merupakan tim terbaik di grupnya. Jika Timnas Indonesia U-19 lolos dengan sempurna dari grup A, Malaysia sempat ditahan imbang Thailand di laga pamungkas grup C (25/7/2024).
Baca Juga
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
3 Fakta Seretnya Gol Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Tumpul, STY Nggak Punya Solusi!
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Advertisement
Walau begitu, Negeri Jiran tak boleh dipandang sebelah mata. Danish Hakimi dkk merupakan tim paling produktif di penyisihan grup dengan 17 gol.
Namun, permainan di atas lapangan tak bisa ditentukan dari hitungan di atas kertas. Taktik dan strategi yang diusung kedua pelatih bakal jadi pembeda pertandingan.
Siapa yang memiliki taktik lebih jitu di pertandingan nanti? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Indra Sjafri
Jika hitungannya prestasi, Indra Sjafri mungkin bisa dibilang pelatih lokal tersukses saat ini. Hampir seluruh titel kelompok usia berhasil dimenangkannya.
Gelar Piala AFF U-19 2013 merupakan trofi pertama yang dimenangkannya. Kebetulan, keberhasilan satu dekade silam juga terjadi di Jawa Timur.
Ambisi untuk kembali mengulang pencapaian tersebut sudah digaungkan sejak awal turnamen. Pria asal Sumatera Barat itu bertekad memulangkan trofi ke Indonesia.
Advertisement
Taktik Indonesia U-19
Walau tak benar-benar menggunakan skema tiga bek, pengaruh Shin Tae-yong terlihat dalam permainan Indonesia U-19. Salah satunya penempatan Kadek Arel.
Pemain Bali United itu akan sedikit mundur saat proses build-up. Membiarkan dua fullback untuk mengisi sektor sayap dan menggantung winger lebih ke tengah.
Tetapi kunci permainan Indonesia U-19 akan berada di kaki Kafiatur Rizky. Penggawa Dewa United itu telah mengemas sebiji gol dan lima assist.
Juan Torres Garrido
Sementara itu, Malaysia U-19 memercayakan skuadnya kepada sosok asing. Juan Torres Garrido mendapatkan kepercayaan menangani seluruh skuad usia muda.
Dengan kesempatan sebesar itu, pria asal Spanyol itu memang belum mampu memberikan trofi. Tetapi, kecerdasan eks pelatih La Masia ini diyakini mampu meningkatkan kualitas pemain.
Terbukti, Malaysia U-19 tampil paling trengginas di fase grup. Mereka jadi tim paling produktif dengan 17 gol dan paling sedikit kebobolan yakni satu gol.
Advertisement
Taktik Malaysia U-19
Bicara skuad, Malaysia U-19 tampak lebih merata. Juan Torres bahkan tak ragu merotasi mayoritas pemain utamanya di laga pamungkas grup kontra Thailand.
Dengan skema 4-3-3, Harimau Malaya Muda mampu mengunci lapangan tengah dengan permainan bola-bola pendek. Muhammad bin Abu Khalil mampu mengatur ritme permainan dengan baik.
Namun, Pavithran Gunalan jadi yang paling perlu diwaspadai Indonesia U-19 di laga nanti. Penggawa Johor Darul Takzim II itu merupakan topskor Malaysia dengan empat gol.