Bola.com, Surabaya - Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia dalam semifinal Piala AFF U-19 2024. Duel musuh bebuyutan itu dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (27/7/2024) malam.
Bicara soal gelar juara, Timnas Indonesia U-19 cuma sekali meraihnya, yakni saat jadi tuan rumah di Piala AFF U-19 2013 atau sudah 11 tahun lalu. Menariknya, Malaysia sudah dua kali juara dan semuanya juga terjadi saat Indonesia jadi tuan rumah.
Baca Juga
Marselino Ferdinan Mencuri Hati Netizen Malaysia: Baru Pertama Kali Ini Saya Puji Pemain Timnas Indonesia
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
VIDEO: Duel Seru Petarung Indonesia Vs Malaysia di Byon Combat Showbiz Vol. 4
Advertisement
Gelar pertama Harimau Muda diraih di edisi 2018, saat Piala AFF U-19 digelar di Sidoarjo dan Gresik.
Saat itu, Indonesia masuk Grup A yang dimainkan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, sedangkan Malaysia bersaing di Grup B yang digelar di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.
Timnas Indonesia U-19, yang saat itu juga ditangani Indra Sjafri, memainkan pertandingan yang tidak mudah. Mereka bersaing dengan Thailand, Vietnam, Laos, Filipina, dan Singapura di Grup A.
Hasilnya, Garuda Nusantara memang masuk semifinal, tapi dengan status sebagai runner-up Grup A. Mereka takluk dari Thailand di laga terakhir sehingga gagal menduduki puncak klasemen akhir.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Malaysia Mendominasi
Di sisi lain, Malaysia sangat mendominasi Grup B. Mereka tak terkalahkan dalam empat laga kontra Myanmar, Kamboja, Timor Leste, Brunei. Raihan 10 poin membuat Malaysia jadi juara Grup B dan bertemu di semifinal.
Duel antara Timnas Indonesia U-19 melawan Malaysia digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, 12 Juli 2018. Laga ini juga jadi adu taktik Indra Sjafri dengan Bojan Hodak, pelatih yang kini menangani Persib Bandung.
Indonesia sudah unggul cepat berkat gol penalti Egy Maulana Vikri di menit pertama. Malaysia kemudian membalasnya lewat Syaiful Alias (15’). Sampai 90 menit waktu normal, laga berakhir 1-1.
Laga dilanjutkan ke babak adu penalti yang sempat diwarnai insiden mati lampu di stadion. Dalam kondisi kurang penerangan, adu penalti tetap digelar dan hasilnya Malaysia sukses menang 3-2 atas Indonesia.
Hasil itu menjadi akhir antiklimaks bagi Timnas Indonesia U-19. Mereka pada akhirnya menghadapi Thailand, yang sudah bersua di Grup A, dalam perebutan tempat ketiga. Indonesia harus puas dengan status peringkat ketiga setelah menang 2-1.
Di final, Malaysia menghadapi Myanmar, 14 Juli 2018. Hujan gol terjadi dalam laga ini dan Malaysia sukses keluar sebagai juara Piala AFF U-19 2018 setelah menang 4-3 atas Myanmar.
Â
Advertisement
Piala AFF U-19 2022 Berujung Getir
Melihat Malaysia menjadi juara di Indonesia terasa menyakitkan. Sebab, mereka adalah tim yang menyingkirkan Egy Maulana Vikri dkk. Ditambah, itu merupakan gelar pertama Harimau Muda di ajang tersebut.
Empat tahun kemudian, pada 2022, Piala AFF U-19 kembali digelar di Indonesia. Kali ini, turnamen itu digelar di Jakarta dan Bekasi, tepatnya Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Patriot Candrabhaga.
Indonesia dan Malaysia lagi-lagi tidak satu grup. Indonesia ada di Grup A bersama Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Filipina. Hasilnya sangat mengecewakan karena Garuda Nusantara cuma menduduki posisi ketiga klasemen akhir.
Lebih menyakitkan, Indonesia sebenarnya mengoleksi 11 poin, sama dengan Vietnam dan Thailand, setelah meraih tiga menang dan dua seri. Hal itu membuat peringkat ditentukan lewat gol yang diciptakan dalam pertemuan ketiga tim.
Timnas Indonesia U-19 gagal mencetak gol dengan bermain imbang dengan skor identik 0-0 saat melawan Vietnam maupun Thailand. Sedangkan Vietnam dan Thailand bermain seri 1-1.
Meski sama-sama seri, keberhasilan dua tim terakhir mencetak gol itu jadi penentu lolos ke semifinal. Timnas Indonesia U-19 terpaksa gagal melaju ke semifinal dalam status sebagai tuan rumah turnamen.
Di Grup B, Malaysia sebenarnya susah payah untuk lolos ke semifinal meski bersaing dengan Kamboja, Laos, Timor Leste, dan Singapura. Malaysia jadi runner-up, sedangkan juara Grup B dengan hanya tujuh poin hasil dua menang, satu seri, dan satu kalah.
Di semifinal, Malaysia menghadapi Vietnam, 13 Juli 2022. Secara mengejutkan, Malaysia malah sukses menang 3-0 dan berhak untuk lolos ke partai puncak. Kejutan juga muncul di laga semifinal lain dengan Laos unggul 2-0 atas Thailand.
Malaysia dan Laos pun bertempur di final Piala AFF U-19 2022. Keduanya sudah bersua di Grup B dan hasilnya Laos menang 1-0. Tapi, duel final memperlihatkan hasil berbeda dengan Malaysia yang menang 2-0.
Kemenangan itu membuat Malaysia meraih titel juara Piala AFF U-19 untuk kali kedua. Lebih menyakitkan lagi, Malaysia berpesta di hadapan tuan rumah Indonesia yang masih gagal juara lagi.
Mati Lampu
Menariknya, pada Piala AFF U-19 20218, sempat ada insiden mati lampu di stadion setelah pertandingan 90 menit berakhir. Perlu beberapa saat hingga akhirnya lampu stadion hidup kembali.
Namun, cahaya yang dipancarkan ke arah lapangan tidak seterang seperti semula karena tidak semua lampu bisa dinyalakan.
Selama babak adu penalti, pemain sempat melakukan tendangan dalam kondisi lampu agak gelap. Baru pada penendang ketiga, lampu bisa lebih terang meski tidak seperti saat pertandingan waktu normal 90 menit.
Laga dilanjutkan ke babak adu penalti dan hasilnya Malaysia U-19 menang 3-2 dan melaju ke final Piala AFF U-19 2018. Timnas Indonesia U-19 yang pun terpaksa menunda harapan menjadi juara di turnamen itu.
Kekalahan Timnas Indonesia U-19 rupanya mengakibatkan amarah penonton yang datang ke stadion. Setelah pertandingan, insiden yang tidak mengenakkan memang terjadi di stadion.Â
Â
Advertisement
Lempar Botol
Kericuhan penonton menghiasi duka cita para pemain yang baru saja menelan kekalahan dari Tim Muda Harimau Malaya. Tribune utara menyalakan flare sambil menyanyikan beberapa lagu dengan lirik tak pantas.
Tak berhenti sampai di situ, tribune VIP dan tribune utama secara bertubi-tubi melempar botol plastik minuman ke arah lapangan.
Saat pemain Indonesia masuk ke ruang ganti, tidak ada botol yang dilempar. Justru tepuk tangan menggema di seisi stadion sebagai wujud apresiasi terhadap permainan yang ditampilkan oleh Nurhidayat dkk.Â
Namun, pelemparan botol kembali terjadi saat wasit Clifford Potani Daypuyat hendak masuk ke ruang ganti. Pelatih asal Filipina itu pun mendapat pengawalan ketat dari pihak keamanan.Â
Para pewarta foto yang juga berada di lapangan juga tidak luput dari pelemparan itu. Demikian halnya dengan para pemain Malaysia pun sempat terjebak di dalam area lapangan selama lebih kurang 15 menit.Â
Lemparan botol masih terus terjadi. Alhasil, pihak keamanan berusaha membuat barikade dan menutupi kepala dengan tameng. Bahkan, para pemain Malaysia U-19 terjebak di stadion setelah pertandingan karena amarah suporter Timnas Indonesia U-19 melihat timnya kalah.
Laga semifinal itu jadi cerita buruk yang tersisa di Piala AFF U-19 2018. Perlu beberapa saat bagi skuad Malaysia untuk masuk ruang ganti dengan aman menghadapi amarah suporter tim tuan rumah.
Â