Bola.com, Jakarta Shalika Aurelia pernah cukup lama menimba ilmu sepak bola modern di Italia. Di Negeri Spaghetti, si cantik ini bermain bersama Roma Calcio Femminile, 2022–2023.
Sebelum terbang jauh ke Italia, Shalika Aurelia, pernah juga menjadi bagian dari skuad tim Putri Persija Jakarta.
Advertisement
Selain kedua klub tersebut, bek kelahiran Jakarta, 1 Agustus 2003, pernah pula mempekuat Timnas Indonesia U-16 dan sampai saat ini masih menjadi salah satu andalan timnas senior putri.
Di tengah maraknya pesepak bola pria, baik di level klub maupun timnas, sepak bola putri seakan termarjinalkan. Luput dari perhatian. Padahal, Indonesia punya banyak bakat pesepak bola putri dan salah satunya Shalika Aurelia.
Belum banyak yang tahu, siapa Shalika Aurelia dan bagaimana kiprahnya di dunia balbalan, termasuk selama berguru Italia.
"Jadi begini, AS Roma di Serie A. Mereka itu punya sister klub yang bermain di Serie B. Dimana misalnya ada beberapa pemain mereka yang belum cukup bagus untuk bermain di tim A, mereka main ditim aku itu, tim B-nya. Kita bisa dibilang tim reserve-nya," kata Shalika Aurelia dalam kanal YouTube Sport77 Official sembari menambahkan kalau saat itu ia masih berusia 18 tahun.
"Tapi aku juga di waktu yang sama main di Liga 1 U-19. Jadi kadang aku main di U-19, minggunya di tim senior," imbuh Shalika Aurelia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kenangan Tak Terlupakan
Menurut Shalika Aurelia, dirinya justru lebih banyak mengantongi menit bermain di tim senior. "Aku caps-nya malah lebih banyak di tim senior," katanya.
Mengingat Roma identik dengan kota sepak bola, pemain berpostur 1,71 cm mengaku sangat senang dan bangga pernah menetap di sana. Kenangan yang tak terlupakan, menyambangi markas AS Roma dan Lazio, Stadion Olimpiade Roma.
"Aku datang ke Olimpico waktu pas tanding AS Roma melawan Bayer Leverkusen. Aku sempat ketemu Paulo Dybala dan sempat foto dengan Chris Smalling. Keren banget. Ya, kalau ke Roma itu sekali seumur hidup harus datang. Bukan cuma tentang bolanya, tapi juga culture-nya juga benar-benar amazing," kata Shalika Aurelia.
Kenapa suka dan mencintai sepak bola, cantik? "Waktu kecil, masih umur empat tahun, aku diajak sepupu-sepupu cowok. Aku satu-satunya cewek. Mereka bilang, 'Kamu main bola yuk'. Terus kelanjutan," ungkap Shalika Aurelia.
Advertisement
Awalnya Tak Didukung
Keranjingan main sepak bola, orang tua mencoba menghentikan dan mengingatkan kalau sepak bola identik dengan pria.
"Kamu cewek, olahraga lain saja. Golf atau tenis saja. Tapi aku anaknya kepala batu juga. Jadi tambah dilarang aku tambah jadi lagi," tukas Shalika Aurelia.
Dukungan orang tua baru tercurah saat Shalika Aurelia sukses menembus Timnas Indonesia U-16.
"Tiba-tiba dipanggil ke Timnas U-16. Akhirnya dari situ baru didukung penuh. Sekarang kalau ke mana-mana, baru mereka support," kata Shalika Aurelia.
Dari Striker Jadi Bek
Sebelum jadi bek, Shalika Aurelia ternyata seorang pendulang gol alias striker. Kok bisa jadi bek?
"Aku pikir, aku bagus satu lawan satu. Aku bisa bek, bisa juga jadi gelandang bertahan," kata Shalika Aurelia yang kini juga memperkuat Tim Sepak Bola Putri DKI Jakarta untuk PON XXI 2024.
Ngomong-ngomong soal PON XXI 2024 September mendatang bagaimana kans Shalika Aurelia dan kawan-kawan? "Bukan DKI saja yang jago, Jawa Barat dan Papua juga bagus banget. Cuma mereka tak terlalu terekspos. Jadi nggak ketahuan banget dan tak terlalu tersorot," pungkas Shalika Aurelia.
Advertisement