Bola.com, Malang - Piala Presiden 2024 sudah memasuki babak semifinal. Empat tim yang lolos adalah Borneo FC, Persis Solo, Arema FC dan Persija Jakarta. Semifinal akan digelar di Stadion Manahan, Solo pada 30-31 Juli.
Pada turnamen pramusim ini, bisa dibilang ada kejutan yang terjadi. Tidak ada tim tuan rumah fase grup yang lolos.
Baca Juga
Advertisement
Persib Bandung yang jadi tuan rumah Grup A Piala Presiden 2024 dan Bali United tuan rumah Grup B masing-masing hanya menempati urutan ketiga. Padahal mereka bermain di depan pendukung sendiri. Selama ini, dua tim itu sulit dikalahkan saat main di kandang.
Fakta itu menegaskan jika empat tim yang melaju ke semifinal punya persiapan yang matang selama pramusim. Baik dari segi mental dan fisik. Itu sebabnya, mereka bisa tampil apik di luar kandang.
Kali ini Bola.com coba membandingkan nilai pasar empat semifinalis Piala Presiden 2024. Ternyata, Arema FC punya nilai paling rendah.
Dari situs transfermarkt, Arema punya skuat dengan nilai pasar Rp58,4 miliar. Nilai pasar Arema bisa lebih rendah, karena di transfermakrt, masih tercantum beberapa pemain yang sebenarnya sudah dilepas Arema. Seperti Greg Nwokolo, Julian Schwarzer, Ariel Lucero, Ahmad Bustomi dan beberapa nama lainnya.
Thales Lira jadi pemain dengan nilai market tertinggi di Arema saat ini. Bek anyar asal Brasil tersebut punya banderol Rp5,21 miliar.
Sementara paling rendah adalah bek baru, Daffa Fahish. Pemain yang didatangkan dari tim Liga 3, Persikalis Bengkalis itu belum memiliki nilai pasar. Maklum, baru kali ini dia membela tim profesional.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persis Paling Tinggi
Â
Sedangkan Persis Solo yang akan jadi lawan Arema di semifinal Piala Presiden 2024 memiliki nilai Rp77,52 miliar. Mereka jadi tim dengan nilai pasar tertinggi. Tiga pemain asing punya nilai di angka Rp5 miliar, yakni Karim Rossi, Moussa Sidibe dan pemain baru Gonzales Andrada.
Nilai market Persis sangat tinggi karena punya banyak pemain lokal yang belum lama ini jadi bagian Timnas Indonesia. Seperti Ramadhan Sananta, Rizky Dwi, M. Riyandi, Irfan Jauhari dan lainnya.
Nilai pasar tim ini bisa semakin tinggi beberapa waktu ke depan. Saat ini, bek asing Ricardo Lima belum memiliki nilai pasar di transfermarkt.
Bek berusia 30 tahun asal Brasil itu baru pertama kali datang ke Indonesia. Namun, performanya membuat lini belakang Persis lebih tangguh.
Pada urutan kedua, ada Persija Jakarta dengan nilai pasar Rp77,09 miliar. Bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho jadi yang paling tinggi dengan 7,39 miliar rupiah.
Kemudian, ada Ryo Matsumura, dan Ondrej Kudela. Persija punya nilai pasar tinggi karena dihuni pemain lokal sarat pengalaman di Liga 1. Seperti Andritany Ardhiyasa, Hanif Sjahbandi, Riko Simanjuntak dan lainnya.
Urutan ketiga ditempati Borneo FC. Tim asal Samarinda ini sebenarnya punya materi pemain yang tidak kalah dari Persis. Mereka punya Kei Hirose, Stefano Lilipaly, Nadeo Argawinata, dan beberapa nama lain.
Namun, nilai pasar mereka tidak terlalu tinggi karena cukup banyak pemain muda dalam skuatnya. Seperti Alfahrezi Buffon, Rizdjar Nurviat dan lainnya yang usianya masih di bawah 19 tahun.
Advertisement
Menjanjikan
Â
Satu yang menarik menarik, justru tim dengan nilai pasar rendah punya permainan yang menjanjikan dan keluar sebagai juara grup. Arema meraih 7 poin di Grup B.
Mereka juga jadi tim tersubur di Piala Presiden. Tiga pertandingan, Singo Edan mencetak 8 gol. Pemain yang menyumbangkan gol juga merata, seperti Salim Tuharea, Dalberto, Charles Lokolingoy, Dedik Setiawan dan lainnya.
Mereka juga baru kemasukan dua gol. Kiper asal Brasil, Lucas Frigeri, jadi dewa penyelamat di fase grup. Dia jadi tembok kokoh yang sering membuat lawan frustasi. Karena itu, Singo Edan jadi kandidat kuat untuk jadi juara di turnamen ini.
Sedangkan Borneo FC menjadi juara Grup A juga dengan 7 poin. Dua kemenangan sekali imbang diraih. Namun, untuk produktivitas gol, mereka tidak segarang Arema. Borneo mengemas 4 gol dan kemasukan 3 gol.