Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 dipastikan bertemu Timnas Thailand U-19 pada final Piala AFF U-19 2024 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Senin (29/7/2024).
Dari empat pertandingan yang telah sukses dilakoni dengan poin absolut, mulai fase penyisihan grup hingga semifinal lalu, pelatih Indra Sjafri menerapkan taktik bervariasi. Selama itu pula, Dony Tri Pamungkas dkk. mampu menjalankan strategi sang pelatih dengan baik.
Baca Juga
Indra Sjafri Konfirmasi 2 Calon pemain Naturalisasi Timnas Indonesia U-20 Datang ke Jakarta pada 14 November 2024, Siapa Saja?
Hebring Euy! Timnas Indonesia Termasuk 9 Macan Benua Kuning di Semua Pentas Piala Asia, Bukti Efek Shin Tae-yong?
Timnas Indonesia U-20 Tetap Pede Meski Tergabung di Grup Berat Piala Asia U-20 2025
Advertisement
Namun menurut Khoirul Huda ada dua catatan yang harus diperhatikan skuad Garuda Muda. Hal paling mencolok adalah ketergesaan penggawa Timnas Indonesia U-19 dalam bermain.
"Pemain masih dihinggapi terburu-buru saat menyerang. Ada salah ambil keputusan ketika bola harus dieksekusi sendiri atau diberikan ke rekan lainnya. Ini dibutuhkan timing dalam kejelian dan keberanian ambil risiko," katanya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Job Harus Jelas
Sikap tergesa-gesa ini bisa jadi pukulan balik bagi Indonesia, jika mereka gagal mengoyak jala Thailand. "Ketika serangan gagal, tentu lawan akan melakukan serangan balik cepat. Makanya dibutuhkan chemistry antara lini depan dan tengah dalam mengantisipasi serangan balik ini," ujarnya.
Untuk mengantisipasinya, lanjut mantan pelatih Persis ini, semua pemain harus disiplin posisi dan membaca permainan. "Job harus jelas. Siapa yang pertama harus mematahkan serangan balik, saat kita kehilangan bola. Terutama membaca pergerakan lawan, apakah dengan menjaga positioning atau pressing," ucapnya.
Â
Advertisement
Perhatikan Transisi
Karena, papar Khoirul Huda, transisi permainan Indonesia U-19 masih sedikit lemah. Kekurangan ini bisa dimanfaatkan Thailand dalam skema serangan balik nanti.
"Transisi harus lebih rapat dan cepat. Kuncinya Indonesia U-19 tak boleh kalah dalam jumlah pemain. Kemenangan Thailand atas Australia bukti mereka merupakan lawan yang cukup berat di final ini," tuturnya.