Bola.com, Solo - Arema FC punya catatan sejarah apik di Piala Presiden. Seperti diketahui, tim berjuluk Singo Edan ini meraih tiga kali juara dari lima kali turnamen pramusim itu digelar.
Arema FC jadi juara Piala Presiden pada edisi 2017, 2019 dan 2022. Kini, mereka berpeluang meraih gelar juara untuk kali keempat, karena Singo Edan melaju ke semifinal. Fase ini, mereka akan berjumpa dengan Persis Solo, di Stadion Manahan, Rabu (31/7/2024).
Baca Juga
Advertisement
Namun, di balik kegarangan Arema FC di Piala Presiden, ada beberapa fakta unik yang dibuat. Tidak semua fakta itu memperlihatkan keganasan Singo Edan. Ada juga fakta yang merekam kegagalan tim kebanggaan publik Malang tersebut.
Salah satu kegagalan Arema adalah menaklukkan Stadion Manahan, Solo. Tempat yang justru jadi venue semifinal melawan Persis pada edisi 2024 ini.
Selain itu, ada tiga fakta lain yang memperlihatkan sisi positif Arema FC di Piala Presiden. Berikut 4 fakta Singo Edan di turnamen yang mulai digelar 2015 tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Selalu Gagal di Stadion Manahan Solo
Â
Sepertinya, Stadion Manahan, Solo, jadi tempat keramat bagi Arema FC. Dua kali Singo Edan terhenti langkahnya di stadion itu. Pertama, di Piala Presiden 2015. Arema menjalani partai semifinal leg kedua melawan Sriwijaya FC di Stadion Manahan.
Waktu itu, Arema kalah 1-2 dari Sriwijaya. Singo Edan hanya bisa mencetak gol lewat Lancine Kone. Sedangkan Sriwijaya dua kali melubangi gawang Arema, yakni oleh Asri Akbar dan TA Musafri.
Kekalahan itu membuat Arema gagal ke final. Karena leg pertama mereka hanya bermain imbang 1-1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Sedangkan kegagalan kedua terjadi di tahun 2018. Lagi-lagi Sriwijaya FC yang menekuk Arema di Stadion Manahan. Waktu itu pertandingan digelar dengan sistem single match.
Arema menelan kekalahan 1-3. Arema hanya bisa mencetak gol lewat Ahmad Nu Hardianto lewat eksekusi penalti.
Sedangkan tiga gol Sriwijaya dicetak Bio Paulin, Syahrian Abimanyu, dan Beto Goncalves. Waktu itu, Sriwijaya dihuni banyak pemain bintang.
Dua kekalahan itu yang membuat Arema gagal jadi juara. Sedangkan tiga edisi selebihnya, mereka selalu jadi juara.
Advertisement
Tak Pernah Kalah di Final
Â
Dari lima edisi, Arema FC berhasil tiga kali melaju ke final. Tiga final tersebut berhasil dimenanginya. Sehingga mereka selalu jadi juara ketika sampai ke partai puncak.
Final pertama Arema menghadapi Pusamania Borneo FC pada 2017. Arema menang 5-1. Mereka berpesta gol di Stadion Pakansari, Bogor.
Sedangkan final kedua melawan Persebaya Surabaya terjadi pada 2019. Partai puncak digelar dengan home and away. Leg pertama berakhir imbang 2-2 di Surabaya, sedangkan final kedua Singo Edan menang dua gol di Malang.
Final ketiga, Arema kembali berhadapan dengan Borneo FC dengan home and away. Final pertama di Malang dimenangi lewat gol tunggal Abel Camara. Sedangkan leg kedua berakhir imbang 0-0 di Samarinda.
Artinya, meski dua kali final berlangsung home and away, Arema FC tak pernah kalah. Mereka hanya butuh imbang saat away dan menang di kandang.
Juara dengan 3 Pelatih Berbeda
Tiga kali juara Piala Presiden, Arema FC ditangani pelatih yang berbeda. Pertama, Aji Santoso yang memberikan gelar di musim 2017.
Sedangkan pada 2019, Milomir Seslija yang berselebrasi di partai puncak. Juara untuk kali ketiga diraih pada 2022 dengan pelatih Eduardo Almeida.
Tiga pelatih tersebut punya karakter yang berbeda. Aji Santoso membuat Arema bermain lebih menyerang. Sementara Milomir Seslija memberikan keseimbang di pertahanan dan menyerang.
Untuk Eduardo Almeida, dia fokus bertahan dengan mengandalkan serangan balik.
Meski dibawa tiga pelatih berbeda, ada tiga pemain yang tiga kali merasakan gelar juara dan bertahan sampai sekarang, yakni Dendi Santoso, Ahmad Alfarizi dan Dedik Setiawan.
Advertisement
Kali Pertama Tidak Jadi Tuan Rumah
Dari lima kali edisi Piala Presiden, Arema FC selalu jadi tuan rumah di fase grup. Sehingga Arema memulai turnamen pramusim dengan dukungan penuh dari Aremania. Baru tahun ini Singo Edan bermain di luar kandang.
Babak penyisihan Grup B, Arema bermain di Bali. Meski tanpa dukungan Aremania, mereka melewatinya dengan mulus, karena Singo Edan jadi juara grup. Sedangkan di semifinal dan final atau perebutan juara ketiga, akan digelar di Stadion Manahan, Solo.
Artinya, Arema tidak akan bermain di Malang dalam Piala Presiden kali ini. Maklum, Singo Edan saat ini masih jadi tim musafir, karena Stadion Kanjuruhan belum bisa digunakan karena renovasi. Sedangkan Stadion Gajayana tidak bisa digunakan lantaran tidak lolos verifikasi kelayakan stadion.