Bola.com, Jakarta Piala Presiden 2024 memasuki partai puncak. Final akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024) yang mempertemukan Arema FC dengan Borneo FC. Hal menarik disampaikan Arema jelang partai puncak. Mereka ingin tampil tanpa beban.
Karena sejak awal turnamen digelar, manajemen dan pelatih tidak pernah mencanangkan target juara. Padahal mereka berstatus sebagai juara bertahan dan tim yang paling banyak jadi juara.
Baca Juga
Advertisement
Manajemen Arema FC sadar jika mereka masih membangun kekuatan. Musim lalu, tim Singo Edan hampir terdegradasi.
CEO Arema, Iwan Budianto dalam interview di kanal youtube Tommy Desky mengakui hal itu.
“Kami tidak pernah bicara target karena target itu tidak untuk diucapkan. Dalam setiap meeting, kami hanya tekankan untuk melewati satu per satu pertandingan saja,” kata mantan wakil ketua umum PSSI ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Misi Sang Pelatih
Tapi, beda cerita dengan pelatih Joel Cornelli. Dia punya misi membuat Arema bermain hingga partai terakhir. Artinya, sampai babak final. Itu sesuai dengan misi pra musim untuk mencari banyak lawan tanding.
“Sejak awal, kami sampaikan jika ingin bermain sampai akhir,” kata pelatih asal Brasil tersebut.
Misi bermain sampai akhir ternyata untuk mematangkan permainan tim selama pra musim. Dengan bermain di final, Singo Edan mendapatkan lima pertandingan berbobot. Karena mereka berhadapan dengan tim-tim papan atas Liga 1 musim lalu.
Di fase grup, mereka berjumpa Bali United, Persija Jakarta dan Madura United. Sedangkan saat semifinal menghadapi Persis Solo. Untuk parta final, Borneo FC sudah menunggu sebagai lawan pada, Minggu (4/8/2024).
Advertisement
Juara Itu Bonus
Dari informasi yang didapat bola.com, saat ini skuat Arema semakin kompak. Mereka berada di Solo ditemani oleh manajemen. Tak jarang Manajer Arema, Wiebie Andriyas dan CEO Arema, Iwan Budianto mengikuti sesi latihan.
Ini membuat pemain merasa lebih nyaman. Ahmad Alfarizi dkk merasa tidak berjuang sendirian.
Mengingat sejak fase grup hingga final, mereka tidak bisa didampingi Aremania karena Arema selalu berstatus sebagai tim tamu. PSSI masih belum mencabut larangan bagi suporter tim tamu untuk datang ke stadion.
“Masih banyak orang yang meremehkan kami. Saat menang di pertandingan pertama lawan Bali United di fase grup, banyak yang menganggap itu kebetulan. Lalu kami coba lagi pertandingan selanjutnya terus sampai final. Kalau nanti menang, Alhamdulillah. Kalau tidak, kami sudah dapat 5 pertandignan pra musim,” tegas Iwan.