4 Pemain Arema FC yang Merasakan 3 Kali Juara Piala Presiden: Sampai Berganti Peran Lho

Dia masih jadi pilihan utama di sisi kiri pertahanan Singo Edan. Meski usianya sudah 34 tahun, Alfarizi belum tergantikan. Apalagi sekarang perannya sebagai kapten tim. Sehingga dia yang punya tanggung jawab memimpin rekannya untuk tampil di final nanti.

Sebenarnya, ini bukan kali pertama Alfarizi bermain di final dengan memakai ban kapten. Saat final 2017 dan 2022, dia sudah jadi kapten tim Singo Edan. Hanya di 2019, Arema dipimpin Hamka Hamzah. Alfarizi mendapatkan mentor figur pemimpin yang tepat. Dia tidak segan mengakui jika belajar menjadi kapten tim yang baik dari Hamka.

Sebelumnya, Alfarizi dikenal sebagai sosok yang pendiam. Namun, dia pekerja keras di lapangan. Kini, pemain yang akrab disapa Jhon itu merasa bertanggung jawa membentuk kekompakan tim.

Beberapa pemain asing yang baru gabung Arema mengaku banyak dibantu untuk beradaptasi lebih cepat. Karena dalam beberapa kesempatan, dia sempat berkomunikasi empat mata dengan pemain baru di sesi latihan.

Di Piala Presiden 2024 dia bukan lagi jadi pilihan utama. Posisi sayap kanan dihuni pemain baru, Salim Tuharea karena dari segi kecepatan dan tenaga, Salim lebih unggul. Maklum, usianya masih 22 tahun. Dendi hanya jadi pengganti di babak penyisihan grup. Sedangkan saat semifinal, dia berada di bangku cadangan.

Meski kini jadi pelapis, Dendi bukan berarti minim kontribusi. Dia termasuk pemain yang bisa membuat situasi dalam tim bisa mencair. Pemain 34 tahun ini juga membeberkan resep untuk tampil prima di turnamen pra musim. Terutama dalam hal menjaga kondisi karena Piala Presiden selalu punya jadwal yang padat.

Ketika turun di lapangan, Dendi punya karakter yang berbeda dengan pemain sayap lainnya. Dia bisa mengatur tempo permainan dari sayap kanan. Tak jarang dia berubah posisi sebagai gelandang. Meski tidak secepat dulu, di lapangan dia bermain lebih tenang. Itu menular kepada rekan-rekannya.

Beda cerita dengan Piala Presiden 2017, 2019 dan 2022, Dendi masih sering dapat tempat di skuat utama. Di Piala Presiden 2017, dia menyumbangkan 2 gol. Perannya lebih menonjol di tahun 2019. Dendi tampil dalam 7 pertandingan dan membuat 3 assist. Sedangkan 2022, dia tampil dalam 8 pertandingan dan membuat 1 assist.    

Penyerang yang satu ini tidak selalu jadi pilihan utama lini depan Arema di Piala Presiden 2024. Padahal beberapa musim terakhir, Dedik merupakan striker utama. Dari 4 pertandingan di Piala Presiden kali ini, dia dua kali jadi starter dan dua kali sebagai pengganti. Satu gol berhasil dicetaknya di fase grup melawan Madura United.

Kini, posisi Dedik tergeser dua pemain asing. Charles Lokolingoy dan Dalberto. Dia baru masuk jika salah satu dari pemain itu mulai kehabisan tenaga. Meski demikian, Dedik termasuk dalam pemain yang punya tiga medali juara Piala Presiden.

Tapi di tahun 2017, dia masih belum banyak berkontribusi untuk Arema. Karena Singo Edan dihuni banyak pemain hebat. Seperti Esteban Vizcarra, Cristian Gonzales dan lainnya.

Baru pada tahun 2019 namanya melejit di Piala Presiden. Dia menyumbangkan 4 gol dari 6 pertandingan saja. Tapi sayang, tahun 2022, dia hanya tampil 4 kali tanpa mencetak gol. Waktu itu Singo Edan punya striker asing, Abel Camara. Dan Dedik hanya sebagai pelapisnya.

Performanya kurang stabil dalam beberapa tahun terakhir. Itu membuatnya hanya jadi pelapis di Piala Presiden 2024. Rafli bermain tiga kali dari bangku cadangan. Untungnya, masih ada satu assist yang dibuatnya saat melawan Madura United di penyisihan grup.

Perlu diketahui, Rafli merupakan pemain termuda Arema di Piala Presiden 2017. Waktu itu usianya baru 18 tahun dan masuk duduk di bangku SMA. Dia hanya jadi pelengkap ketika Arema pertama kali jadi juara Piala Presiden. 

Baru pada tahun 2019, dia sudah jadi salah satu pilihan di lini tengah. Rafli bermain lima pertandingan. Tapi, dia tak bisa mencetak gol maupun assist. Sedangkan di 2022 lalu, Rafli tampil dalam 6 pertandingan dan mencetak 1 gol. Harusnya, di usia 25 tahun permainannya lebih matang. Namun, saat ini posisi gelandang serang jadi milik gelandang asing, Wiliam Marcilio.