Sukses


Menangkis Olok-Olok 'Piala Ciki', Piala Presiden 2024 Layak Jadi Percontohan: Hidupkan UMKM, Kesigapan Panpel, hingga Hiburan Berkualitas

Bola.com, Jakarta - Piala Presiden 2024 resmi berakhir. Geliat dan semarak turnamen pramusim ini sangat jauh dari kesan 'Piala Ciki' dan malah menyuarakan banyak asa sehingga layak dianggap sebagai kompetisi percontohan.

Piala Presiden 2024 tuntas dengan Arema FC keluar sebagai juara. Menghadapi Borneo FC, tim berjulukan Singo Edan itu berhasil menang dramatis. Skor 1-1 bertahan hingga bubaran, tetapi anak asuh Widodo Cahyono Putro mampu menunjukkan mentalnya dengan memenangi drama adu penalti.

Yang unik dari keseluruhan Piala Presiden 2024 adalah bagaimana dua tuan rumah, yakni Bali United dan Persib Bandung, sama-sama tersingkir lebih awal. Ini menunjukkan betapa kekuatan tim peserta turnamen ini cukup merata. Perlu diingat, Bali United dan Persib dijagokan meraih juara.

Selain itu, Arema FC juga mengukuhkan status sebagai raja kompetisi. Dari enam final Piala Presiden yang mereka lakoni, empat di antaranya mampu mereka tuntaskan dengan kemenangan alias trofi juara. Padahal, Singo Edan bukan favorit utama pada edisi 2024 ini.

Arema FC pun memutus 'kutukan' tak pernah menang pada laga final yang digelar di Stadion Manahan. Piala Presiden 2024 juga seakan kembali membuktikan bahwa meski tim asal Malang itu minim dukungan dari suporter, segala hal dalam sepak bola bukanlah sesuatu yang mustahil.

Olok-olok 'Piala Ciki' seringkali menempel pada pagelaran Piala Presiden, tak terkecuali pada edisi 2024 ini. Namun melihat sukses turnamen pramusim tahun ini, anggapan tersebut malah otomatis sirna karena banyak hal. Berikut ini ulasan Bola.com.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Hidupkan UMKM

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait, merupakan satu di antara sosok krusial di balik sukses turnamen bergengsi ini. Manuver strategisnya di balik layar membuat kompetisi pramusim tersebut patut diapresiasi setinggi langit.

Ara, begitu ia karib disapa, tidak mau Piala Presiden menjadi sekadar ajang olahraga semata. Lebih dari itu, ia bertekad menjadikannya sebagai momentum untuk meningkatkan semangat masyarakat, terutama dari sektor ekonomi.

Piala Presiden 2024 terbukti menghidupkan sisi krusial dari segi finansial. Ara menyebutkan, kehidupan para pekerja yang menggantungkan segalanya dari saha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendapatkan ruang khusus.

"Saya rasa kita harus bermanfaat bagi orang lain. UMKM harus bahagia, happy, dagangan makin laku karena Piala Presiden 2024," kata Maruarar Sirait, di Stadion Manahan Solo, pada Rabu (31/7/2024) malam.

"Saya rasa kita bisa lihat, saya datang juga ke beberapa stan sponsor, saya lihat dan saya beli. Saya senang karena ini juga jadi win-win. Mereka mendapat keuntungan, sedangkan marketing bisa jalan," katanya.

Di sekitar Stadion Manahan misalnya, para pelapak UMKM bahkan tidak dipungut biaya untuk menggelar jasa dan servisnya. Ini jadi terobosan yang mestinya bisa dicontoh oleh kompetisi atau turnamen lainnya, tak cuma sepak bola, tetapi olahraga populer di Indonesia.

 

3 dari 4 halaman

Kesigapan Panpel

Tragedi Kanjuruhan yang menjadi duka sepak bola Indonesia dan bahkan dunia merupakan PR yang tampaknya akan terus jadi evaluasi berjalan buat pemangku kebijakan. Piala Presiden 2024 sadar betul keamanan adalah satu prioritas utama selama penyelenggaraan.

Kesigapan Panitia Pelaksana (panpel) Piala Presiden 2024 diuji ketika Arema FC dijadwalkan 'menjamu' Persis Solo pada semifinal di Stadion Manahan. Status tuan rumah membuat suporter Singo Edan berhak untuk mendampingi tim kesayangannya, dan sebaliknya, fans tim tamu dilarang masuk.

Sempat terjadi pergolakan di media sosial karena ironi. Sebab, Persis yang merupakan 'pemilik' Stadion Manahan tidak bisa mendukung langsung. Panpel pun dengan sigap membuat langkah strategis dan win-win solution buat semua pihak.

Ketua Organizing Committee Piala Presiden 2024, Risha Adi Widjaya, mengubah status tuan rumah yang sedianya milik Arema FC menjadi milik Persis. Panpel punya landasan kuat yang tertera dalam rules and regulation. Hal ini dijelaskan oleh Risha pada malam saat pengumuman dibuat.

"Kriteria menjadi hak tuan rumah itu ada dua. Yang pertama adalah klub yang tempatnya digunakan sebagai tuan rumah penyelenggara pertandingan. Itu yang pertama," kata Risha dalam konferensi pers, Senin (29/7/2024).

"Yang kedua, kami melihat dari peringkat atau ranking di Liga 1 musim 2023/2024. Dengan melihat itu, untuk babak semifinal pada 30 Juli 2024, yang menjadi tuan rumah adalah Borneo FC. Untuk laga tanggal 31 Juni 2024, yang jadi tuan rumah ialah Persis Solo," imbuhnya.

Kesigapan panpel inilah yang membuat Piala Presiden 2024 patut diacungi jempol. Mereka sanggup memetakan persoalan dengan baik dan menemukan solusinya tanpa merugikan pihak manapun, termasuk suporter yang merupakan arwah dari olahraga itu sendiri.

 

4 dari 4 halaman

Hiburan Bergengsi yang Menginspirasi dan Inspiratif

Piala Presiden 2024 digelar dengan perhitungan matang dan serius. Ini dibuktikan dengan nominal hadiah atau bonus yang mewah. Trofi juara berlapis emas 24 karat makin membuatnya menjadi elegan, ditambah dengan match fee mencapai Rp250 juta per tim.

Sebagai informasi tambahan, pemenang Piala Presiden 2024 mendapatkan Rp5 miliar, jumlah yang fantastis untuk 'Piala Ciki' bagi orang-orang yang menganggap remeh esensi dari turnamen pramusim ini. Pun dengan runner-up (Rp2,5 miliar) serta peringkat 3-4 yang masing-masing mendapatkan Rp1 miliar.

Kemewahan turnamen bergengsi ini akan terasa percuma jika menghilangkan esensi dan elemen lain dari ajang event olahraga, yakni hiburan yang menginspirasi. Piala Presiden 2024 ternyata mengakomodasi hal tersebut.

Selama fase semifinal Piala Presiden 2024, pihak penyelenggara menyediakan tiket gratis yang ditujukan kepada sekolah sepak bola (SSB), siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga anak yatim piatu.

Hal ini dilakukan agar para penerus bangsa bisa terinspirasi. Sebab, mereka berkesempatan melihat langsung para pemain sepak bola terbaik di Indonesia.

"Selain itu, turnamen ini menjadi hiburan buat para keluarga. Mereka bisa menonton dengan suasana yang baik. Kami juga merasa senang karena olahraga bisa jadi hiburan yang berkualitas," ujar Maruarar Sirait.

"Selain mengundang anak yatim piatu, kami juga mengundang anak-anak SSB dan sekolah di level SMP. Sebab, kami juga berharap mereka terinspirasi menjadi atlet dari usia muda," imbuhnya.

Video Populer

Foto Populer