Bola.com, Malang - Berhasil menjadi juara Piala Presiden 2024 membuat Arema FC bisa lebih diperhitungkan dalam mengarungi BRI Liga 1 2024/2025. Dalam dua musim sebelumnya, mereka lebih sering berada di papan bawah.
Baca Juga
Advertisement
Persoalan Arema FC yang membuat mereka harus bersaing di papan bawah karena harus menjadi tim musafir setelah ada Tragedi Kanjuruhan pada 2022.
Musim ini Arema FC juga tidak melakukan gebrakan di bursa transfer. Pemain yang didatangkan belum memiliki nama besar di Indonesia. Namun, di tangan pelatih asal Brasil, Joel Cornelli, tim berjulukan Singo Edan ini memperlihatkan permainan yang rapi.
Performa tujuh pemain asing sangat menonjol. Charles Lokolingoy menyandang gelar pemain terbaik Piala Presiden 2024. Sementara Arkhan Fikri menjadi pemain muda terbaik.
Tak hanya itu, kiper Lucas Frigeri membuat lawan kehabisan akal untuk mencetak gol. Belum lagi aksi William Marcilio yang menjadi playmaker baru. Mereka bermain kompak, baik saat bertahan maupun menyerang.
Boleh dibilang Arema FC sukses dalam persiapan musim ini. Sekalipun para pemain asing baru bergabung saat mendekati bergulirnya Piala Presiden 2024.
Faktor kenyamanan juga diberikan oleh Arema kepada tim pelatih dan pemain untuk cepat melakukan adaptasi. Mereka bisa membuat situasi internal layaknya keluarga.
“Kepada pemain sudah kami sampaikan. Tim ini memberikan kenyamanan layaknya keluarga. Jika ingin mendapatkan materi, ada klub lain yang bisa memberikannya lebih dari Arema,” jelas CEO Arema, Iwan Budianto.
Misi utama Arema saat persiapan memang fokus kepada kekompakan tim. Itu kunci utama. Pemain sering berkomunikasi didalam dan luar lapangan. Begitu juga dengan tim pelatih. Mereka sering berkumpul di luar lapangan untuk membahas hal ringan sampai taktik dan strategi.
“Obrolan informal di tim sangat penting. Banyak hal yang bisa disampaikan antar pemain,” lanjut pria yang akrab disapa IB itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mental Pemain Lebih Kuat, Lini Pertahanan Fokus Pembenahan
Selain kekompakan tim, mental pemain Arema kini lebih kuat. Mereka terbentuk sebagai tim yang terbiasa bermain di luar kandang, karena dalam dua musim terakhir Arema berstatus sebagai tim musafir yang tidak dapat dukungan penuh dari suporternya.
Musim ini, Arema masih jadi tim musafir di awal musim. Namun, mereka bisa bermain di Jawa Timur, yakni di Stadion Supriyadi, Blitar.
Besar kemungkinan saat pertengahan musim Arema FC bisa kembali ke Stadion Kanjuruhan, karena markas mereka sudah rampung direnovasi pengujung tahun ini.
Ketika manajemen Arema FC memperbaiki kekompakan tim, pelatih Arema FC, Joel Cornelli, membawa taktik khusus, yaitu membawa informasi lengkap tentang kelemahan Singo Edan, yaitu di sektor pertahanan.
Joel Cornelli pun fokus membenahi lini pertahanan lebih dulu. Ia mendatangkan kiper asing, Lucas Frigeri. Selain itu ada dua stoper asing, Thales Lira dan Choi Bo-kyung yang didatangkan untuk menambal celah di jantung pertahanan.
Mereka dikombinasikan dengan pemain lain, seperti Ahmad Alfarizi dan Achmad Maulana. Hasilnya, Arema FC jadi tim paling minim kebobolan di Piala Presiden. Hanya tiga gol dari lima pertandingan.
“Saya sudah mengamati Arema dari rekaman pertandingan musim lalu. Pertahanan jadi salah satu fokus untuk diperbaiki. Setelah itu tentu lini lainnya juga harus diperbaiki. Karena sepakbola olahraga tim. Semua harus saling bekerjasama,” terang pelatih asal Brasil tersebut.
Advertisement
Profil Pelatih: Joel Cornelli
Dia merupakan pelatih yang baru memulai petualangan di Indonesia. Pada awal kedatangannya, Joel sempat diragukan, karena pelatih asal Brasil ini tak pernah memegang tim besar. Apalagi sebelum datang ke Arema FC, dia hanya menangani klub perempuan di Yordania, yakni Ettihad Club.
Namun, dia mematahkan keraguan itu. Pada awal kedatangannya, dia memperlihatkan etos kerja tinggi. Sempat terganjal persoalan izin kerja, Joel tetap datang ke lapangan untuk memperhatikan sesi latihan tim.
Selain itu, dia coba beradaptasi dengan para asistennya. Joel juga bisa membuat staf kepelatihannya solid. Meski membawa dua staf pelatih asing, dia tidak membedakannya dengan pelatih lokal.
Ini yang tidak terjadi sebelumnya. Biasanya pelatih asing lebih dekat dengan staf yang dibawanya. Namun, manajemen juga punya peran menyatukan tim kepelatihan.
Dia mendatangkan Claudio de Jesus sebagai penerjemah sekaligus penghubung antara pelatih asing dengan lokal, karena Claudio merupakan mantan pemain Arema FC asal Brasil yang sudah lama tinggal di Malang.
Kembali ke kinerja Joel, dia membuktikan tangan dinginnya dengan gelar Piala Presiden 2024. Joel membuat performa Singo Edan lebih rapi. Kuat saat bertahan dan jadi tim paling produktif di Piala Presiden.
Meski mengawali kiprah di Indonesia dengan juara pramusim, Joel tidak terlena. Dia sudah membuat program sepekan yang ideal sebelum terjun di Liga 1.
Sang pelatih akan membawa anak buahnya latihan fisik di Kebun Raya Purwodadi lebih dulu. Sehingga fisik anak buahnya tidak turun.
Pemain Bintang: Charles Lokolingoy
Striker asal Australia ini dianugerahi gelar pemain terbaik Piala Presiden 2024. Lokolingoy bukan pemain baru Arema FC, karena dia dikontrak sejak musim lalu. Performanya kurang meyakinkan pada awal musim 2023/2024, di mana ia lebih sering dimainkan sebagai winger.
Namun, setelah digeser jadi striker utama, dia jadi pemain penting. Sebanyak 10 gol dibuat setelah dia berubah posisi. Kecepatan dan kekuatan menahan bola jadi andalan. Meski berhadapan dengan bek asing yang tangguh, pergerakan Lokolingoy sulit dihentikan.
Tampil di Piala Presiden 2024, dia berhasil mencetak 3 gol. Sama dengan Ramadhan Sananta dari Persis Solo yang terpilih sebagai top scorer. Lokolingoy hanya kalah karena punya menit bermain lebih banyak ketimbang Sananta.
Di Liga 1 musim depan, striker 27 tahun ini diprediksi lebih tajam. Karena dia dikelilingi pemain yang bisa memberi suplai bola lebih matang kepadanya. Seperti Wiliam Marcilio, Dalberto Luan Belo, Salim Tuharea, Dendi Santoso dan lainnya.
Advertisement
Data Klub
Komposisi Pemain
Kiper: Lucas Frigeri (Brasil), Dicky Agung, Andrian Casvari.
Belakang: Thales Lira (Brasil), Choi Bo-Kyung (Korea Selatan), Ahmad Alfarizi, Achmad Maulana Syarif, Syaeful Anwar, Bayu Aji, Anwar Rifai, Iksan Lestaluhu, Rifad Marasabessy, Daffa Fahish.
Tengah: Wiliam Marcilio (Brasil), Julian Guevara (Kolombia), Shulton Fajar, Jayus Hariono, Arkhan Fikri, M. Rafli, Samuel Balinsa, Dendi Santoso, Tito Hamzah, Flabio Soares, Bayu Setiawan.
Depan: Charles Lokolingoy (Australia), Dalberto (Brasil), Dedik Setiawan, Salim Tuharea.
Prestasi Musim Lalu: 15
Prediksi Musim Ini: Papan atas
Dari pengalaman sebelumnya, Arema FC kesulitan bersaing di Liga 1 jika saat pramusim berhasil jadi juara Piala Presiden. Ada kesan Singo Edan kehabisan bensin setelah habis-habisan saat pramusim, karena hal ini sudah tiga kali terjadi.
Sepertinya, Arema FC belajar dari pengalaman tersebut. Pelatih dan manajemen tidak ingin timnya terlena dengan gelar pramusim, sehingga mereka masih menggenjot persiapan jelang Liga 1 yang segera bergulir. Pemain diberikan latihan fisik lebih dulu di Kebun Raya Purwodadi.
Dengan persiapan ini, Singo Edan bakal bisa bersaing di papan atas. Apalagi saat pertengahan musim mereka sudah bisa berkandang di Stadion Kanjuruhan lagi. Mereka juga dapat dukungan kembali dari Aremania.
Persaingan di BRI Liga 1
Advertisement