Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan melakoni dua laga yang berdekatan di fase ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Matchday ketiga serta keempat Grup C, Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain di Bahrain National Stadium, Riffa, pada 10 Oktober 2024 dan Timnas China di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, pada lima hari berselang.
Baca Juga
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Erick Thohir: Dengan Kualitas Pelatih dan Pemain Hari Ini, Seharusnya Timnas Indonesia Bisa Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Deretan Hal yang Membuat Rekam Jejak Timnas Indonesia Layak Dapat Pujian Meski Gagal di Piala AFF 2024
Advertisement
Yang ramai menjadi perbincangan publik saat ini adalah pertandingan keempat melawan China. Pasalnya, China memakai stadion yang jauh dari Kota Beijing setara dengan 6,5 jam perjalanan.
Banyak pihak menyebut hal itu merupakan akal-akalan dari Federasi Sepak Bola China agar para pemain Indonesia kelelahan dalam perjalanan, apalagi di saat bersamaan cuaca di Qingdao masuk musim dingin.
Pengamat Sepak Bola Tanah Air, Kesit Budi Handoyo menilai keputusan dari Federasi Sepak Bola China dengan memakai stadion di Qingdao harus diterima pihak Indonesia dengan lapang dada.
Apalagi kalau keputusan mereka pun mendapatkan persetujuan dari FIFA maupun AFC.
"Menurut saya, di manapun China mau menjamu Indonesia dalam laga kualifikasi ronde 3, ya gak bisa ditolak,"Â kata Kesit Budi Handoyo kepada Bola.com, Rabu (07/08/2024).
"Sepanjang stadion yang dipakai disetujui oleh FIFA atau AFC. Mau tidak mau Indonesia harus siap bermain di mana saja, dan dalam kondisi apapun," tambahnya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Saran dari Pengamat
Jika tidak ingin rugi, pria yang sering tampil di di stasiun televisi nasional sebagai komentator jalannya pertandingan sepak bola ini menyebut harus ada alternatif lain yang dilakukan federasi dalam hal ini PSSI.
Dia pun sepakat jika PSSI menyewakan pesawat carter non komersial untuk membawa pemain dan official Timnas Indonesia dari Bahrain ke China.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mengungkapkan kemungkinan menyewa pesawat khusus untuk membawa Timnas Indonesia dari Bahrain ke China untuk mempersingkat waktu.
Namun, menurut Kesit pemilihan waktu pun harus tepat. Sebisa mungkin setelah pertandingan melawan Bahrain, pasukan Garuda harus segera terbang ke China agar bisa memanfaatkan waktu dengan baik.
Advertisement
Waktu Mepet
Indonesia hanya mempunyai waktu empat hari sebelum akhirnya mereka bertanding. Mereka pun harus mengikuti rangkaian agenda sebelum pertandingan seperti melakukan uji coba lapangan serta Pre Match Press Conference (PMPC) di H-1.
"Pilihannya ya harus datang lebih cepat ke China untuk aklimatisasi agar para pemain bisa cepat adaptasi, walaupun tidak akan optimal karena singkatnya waktu. Kalau memang bisa menggunakan pesawat pribadi lebih bagus," ujarnya.
"Selesai lawan Bahrain langsung terbang ke China. Usai laga langsung terbang, tidak perlu bermalam lagi di Bahrain."Â
"Karena timnas bakal menjalani laga berat, maka tidak ada kata lain kecuali melakukan persiapan sebaik mungkin," Kesit Budi Handoyo mengakhiri pembicaraan.