Bola.com, Jakarta - Genderang perang kompetisi BRI Liga 1 musim 2024/2025 akan dimulai dalam hitungan hari. Jika tidak aral melintang, kick off BRI Liga 1 akan dilaksanakan pada 9 Agustus mendatang dengan pertandingan pembuka Persib Bandung kontra PSBS Biak di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Berbagai persiapan sudah dilakukan semua kontestan BRI Liga 1 dari mulai merekrut pemain anyar, melakukan latihan bersama, termasuk menggodok fisik serta strategi pun sudah dilakukan.
Baca Juga
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Erick Thohir: Dengan Kualitas Pelatih dan Pemain Hari Ini, Seharusnya Timnas Indonesia Bisa Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Deretan Hal yang Membuat Rekam Jejak Timnas Indonesia Layak Dapat Pujian Meski Gagal di Piala AFF 2024
Advertisement
Puncak dari persiapan itu adalah uji coba hingga mengikuti pra musim Piala Presiden bagi sebagian tim.
Harapan muncul agar kompetisi BRI Liga 1 musim 2021/2025 berjalan dengan lancar, sportif dan menghibur pecinta sepak bola nasional.
Adalah Penasehat Semen Padang FC salah satu kontestan BRI Liga 1 2024/2025, Andre Rosiade yang menyampaikan pesan khusus kepada operator kompetisi yakni PT. Liga Indonesia dan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) selaku penanggung jawab pembinaan sepak bola di Indonesia.
Menurut Andre Rosiade, kekuatan Semen Padang FC kali ini dipastikan siap bersaing tinggal bagaimana kompetisi dijalankan dengan baik, baik itu kualitas dari penggunaan Video Assistant Referee ( VAR) maupun Sumber Daya Manusia ( SDM) dari wasit yang memimpin setiap pertandingan.
"Kita optimistis bisa bersaing di papan atas, dan tentunya bersaing dengan klub-klub besar lainnya. Harapan kita, PSSI betul-betul juga menjaga Liga ini profesional, berkualitas termasuk kualitas wasit dan kualitas dari penggunaan VAR-nya," kata Andre Rosiade kepada Bola.com belum lama ini.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Mudah Menyiapkan Dana untuk Mengarungi Satu Musim Kompetisi Penuh
Dengan menjaga kompetisi berjalan dengan baik, profesional dalam segala hal termasuk kinerja wasit, pria yang merupakan mertua dari pemain Timnas Senior Pratama Arhan ini menegaskan investasi yang dilakukan klub dalam menyiapkan tim untuk kompetisi tidak akan terbuang percuma.
Andre menyebut, setiap klub kontestan BRI Liga 1 dipastikan harus merongoh saku dalam-dalam untuk membangun dan menyiapkan tim yang kuat. Apa yang dilakukan klub itu, kata Andre Rosiade harus dibayar PSSI maupun PT.LIB dengan menjamin kompetisi berjalan dengan sportif agar tidak ada klub yang merasa dirugikan.
Mencari uang puluhan miliar untuk menyiapkan tim agar bisa mengikuti kompetisi kata politisi Partai Gerindra ini bukanlah perkara mudah. Maka dari itu, PT LIB dan PSSI harus bisa menjalankan kompetisi dengan baik.
Seperti diketahui, klub-klub Liga 1 harus menyiapkan dana minimal Rp50Â miliar untuk merekrut dan membayar gaji pemain selama satu musim. Belum lagi, biaya operasional yang dipastikan tinggi mengingat kompetisi memakai skema home dan away.
Â
Advertisement
Adil dan Profesional
Semen Padang FC sendiri dipastikan melakukan perjalanan jauh ke Bali dan Makassar serta Kalimantan Timur di mana untuk mencapai tiga tempat itu mereka harus transit di Jakarta untuk berganti pesawat.
"Jika kompetisi berjalan dengan baik, maka investasi klub itu tidak mubazir gitu lho. Apa gunanya, kami cari uang, investasi mendatangkan pemain dan pelatih serta menyiapkan tim kalau PT Liga-nya tidak mampu mengelola kompetisi secara profesional secara fair," ujarnya.
"Itu yang paling penting. Saya berharap tim kami Semen Padang FC bisa diperlakukan secara adil dan fair. Cape lho cari duit untuk menyiapkan tim itu. Bisa menghabiskan puluhan miliar untuk musim ini. Maka dari itu, kami berharap sekali lagi kompetisi berjalan dengan fair," Andre Rosiade mengakhiri pembicaraan.