Sukses


Cerita Gangga Mudana di Sepak Bola Indonesia: Muncul Lewat Turnamen Haornas, Moncer di Persija, Kini Jadi Pelatih SSB

Bola.com, Jakarta - Seperti Papua, Jawa, dan Sumatera, Pulau Bali juga tak pernah sepi dari bakat-bakat muda. Di eranya, salah satu talenda muda yang cukup ngetop adalah Gangga Mudana.

Pemilik nama lengkap I Wayan Gangga Mudana merupakan jebolan Piala Hari Olahraga Nasional (Haornas) Bali di era 1990-an.

Di ajang inilah nama Gangga Mudana mulai terkatrol ke seantero Pulau Dewata. Dari Haornas, berlanjut ke Piala Suratin U-18 tahun 1996.

Karier kelahiran Jimbaran, 24 April 1981, terus melambung. Ia mengawali peran profesionalnya sebagai pesepakbola pada 1999 usai mendapat pinangan dari Persekaba Badung. Cukup lama ia di sana, hingga 2004.

Masih bersama tim kampung halaman, Gangga Mudana melanjutkan kariernya ke Persegi Gianyar sebelum akhirnya merantau ke sejumlah daerah termasuk ke Ibu Kota Negara memperkuat Macan Kemayoran Persija Jakarta selama dua periode, 2007–2009 dan 2011–2012.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Melatih SSB

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Gangga Mudana (@ganggamudana)

Lama terdengar, apa kabar Gangga Mudana? Lewat kanal YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali belum lama ini, Gangga Mudana memilih kembali ke Bali.

Tak lagi jadi pemain, mantan gelandang bertahan yang juga pernah memperkuat Persela Lamongan, Gresik United, Persiba Balikpapan, dan Pusamania Borneo FC disibukkan dengan banyak urusan termasuk mengelola sekolah sepak bola (SSB).

"SSB-nya sudah jalan lima tahun. Namanya SSB Ekasanti Kedonganan," kata Gangga Mudana.

Melatih bakat-bakat muda membuat Gangga Mudana merasa muda, tak tampak kalau sang veteran sudah beranjak senja, 43 tahun.

"Rasanya senang, marah, ya campur-campurlah. Namnya juga anak-anak. Kadang-kadang susah dibilangin, tapi kadang-kadang lucu juga," ujarnya sambil tertawa.

3 dari 7 halaman

Awal Karier di Sepak Bola

Melatih SSB, Gangga Mudana seperti melihat kembali masa lalunya. Siapa nyana, ia ternyata tak pernah kepikiran bakal menjadi pesepak bola.

"Enggak kepikiran. Cuma senang aja. Dulu kan ada lapangan bola di tepi pantai. Kepikiran yang cuma ingin jadi orang terkenal saja".

"Tapi ketika sudah mulai bisa bermain bola dan ada potensi dilihat sama pelatih-pelatih di sini ya dari situlah mulai merintis karier".

"Dulu di sini belum ada SSB. Kita main bolanya di tepi pantai setelah pulang sekolah. Semuanya nyeker. Sampai lupa waktu".

4 dari 7 halaman

Berkat Haornas

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Gangga Mudana (@ganggamudana)

Hobinya main bola di tepi pantai mendatangkan berkah. Ia lalu masuk tim Haornas Bali dari desanya.

"Di sini ada tim desa. Pas ada orang bule juga dari Jerman punya klub kayak tarkam gitulah. Dia sering bawa pemain dari Jawa lalu tarkam di sini. Waktu saya SMP sering diajak sama dia ikut klubnya".

Dari tarkam, Haornas, dan Piala Soeratin, nama Gangga Mudana semakin melesat. Semua pengalaman tersebut mengantarkannya ke Persekaba Badung, tim profesional pertamanya.

Ada kisah lucu saat ia ikut seleksi Haornas. "Itu kebetulan juga. Sama-sama orang Kedonganan. Nama saya I Wayan Gangga Mudana. Ada satu teman saya, namanya Ketut Mudana. Tapi kiper. Pas seleksi terakhir, datang surat pemberitahuan kepada pengurus desa di sini untuk posisi kiper. Tapi dikasih nama I Wayan Gangga Mudana".

"Ternyata pas saya datang ke sana, mereka bilang 'kamu kiper ya' saya bilang tidak. Tapi pasa mereka melihat saya, mereka bilang ya sudah nggap apa-apa. Kamu bagus juga"

5 dari 7 halaman

Jumpa Bepe

Selain pengalaman unik, ada juga yang menarik. Di Piala Haornas pula Gangga Mudana pertama kali bertemu dan bertanding melawan legenda Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, yang juga eks bintang Persija yang kini menjabat sebagai manajer Macan Kemayoran.

Ketika itu, Bepe memperkuat Jawa Tengah. "Waktu maih di Semarang, lawannya tim Mas Bambang Pamungkas. Dia top score dan pemain terbaik waktu putaran nasional. Saat itu badannya besar tinggi, saya masih kecil. Usai 15 tahun dia sudah kumisan," kata Gangga Mudana.

Selepas Haornas dan Soeratin kiprah Gangga Mudana selanjutnya merambah ke banyak klub dan selebihnya adalah sejarah dan kenangan.

6 dari 7 halaman

Setia dengan Persija

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Gangga Mudana (@ganggamudana)

p>Bagi banyak orang, nama Gangga Mudana bisa jadi sudah dilupakan. Tapi tidak bagi Jakmania. Sampai kapan pun, pemuja setia Persija Jakarta tak akan pernah menepikan namanya.

Gangga Mudana memang tak setop legenda Persija macam Widodo Cahyono Putro dan Bambang Pamungkas. Akan tetapi Gangga Mudana layak dikenang karena pria asal Bali itu berkostum Macan Kemayoran cukup lama dalam dua periode, 2007–2009 dan 2011–2012.

Di eranya, Gangga Mudana tipikal gelandang bermental baja. Sebagai gelandang bertahaan, ia punya tugas pokok mematikan atau memutus aliran bola lawan di lini tengah.

Beratnya peran yang ia emban membuat kelahiran Jimbaran, 24 April 1981, tampil spartan dan tak kenal kompromi.

Jasanya juga pernah dipakai sejumlah klub yakni Persela Lamongan, Persisam Putra Samarinda, Gresik United, dan Persiba Balikpapan.

Kariernya sendiri berawa dari tim kampung halaman Persekaba Badung lalu berlanjut ke kandang Persegi Gianyar.

7 dari 7 halaman

Pesan Penting

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Gangga Mudana (@ganggamudana)

Kini, setelah sekian purnama berkecimpung di jagat sepak bola nasional, legenda yang kini berusia 43 tahun itu memutuskan gantung sepatu dan meneruskan kecintaannya terhadap sepak bola sebagai pelatih sekolah sepak bola (SSB) Ekasanti di daerah pantai eksotis nan indah, Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, Bali.

Keputusannya melatih SSB dengan harapan lebih banyak lagi talenta-talenta muda Bali yang mentas ke Timnas Indonesia.

Terkait Timnas Indonesia, ada satu hal yang disesalkan Gangga Mudana. Jelang persiapan SEA Games 2005, ia sebenarnya mendapat panggilan untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia.

Tunggu ditunggu, nanti dinanti, Gangga Mudana tak juga muncul. Ada apa gerangan? Bukan karena sakit, cedera, atau alasan krusial lainnya, namun belakangan terkuak ketakhadiran pemilik nama lengkap I Wayan Gangga Mudana hanya karena persoalan sepele.

Dalam tayangan YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali belum lama ini, Gangga Mudana ia memutuskan tak mengikuti TC lantaran tak percaya diri.

"Saya itu sebenarnya orangnya nggak percaya diri. Kalau saya percaya diri mungkin Ponaryo Astaman jadi cadangan," kelakar Gangga Mudana.

Gangga Mudana memberikan nasihat dan pesan kepada pemain-pemain muda. "Lebih giat dan kerja keras itu pasti. Manfaatkan potensi. Jangan puas cepat diri".

Tak hanya melatih anak orang, Gangga Mudana juga mengenalkan sepak bola kepada anak-anaknya. "Yang penting mereka senang aja dulu".

Sumber: Kanal Youtube Bicara Bola

Video Populer

Foto Populer