Sukses


Pemain Asing yang Terlama dan Masih Eksis di BRI Liga 1: Dari Medioker hingga Elite

Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2024/2025 diputar sejak, Jumat (9/8/2024). Bisa dibilang, musim ini jadi pertempuran pemain asing. Karena mayoritas klub memaksimalkan kuota 8 legiun asing. Meskipun pemain yang turun sebagai starter hanya 6 orang.

Ketika wajah baru berdatangan mengadu nasib di Liga 1, beberapa pemain lama masih dapat tempat di klubnya. Itu tak lepas dari performa mereka yang konsisten. Seperti Rohit Chan (Nepal), Marko Simic (Kroasia), David da Silva (Brasil), dan beberapa nama lainnya.

Mereka bisa bertahan di Indonesia lebih dari lima musim. Hal yang sebenarnya sulit dilakukan. Butuh performa yang konsisten untuk eksis di Liga 1. Tidak sedikit pemain asing yang gagal bertahan di Liga 1 karena performanya anjlok. Ada yang tak bisa beradaptasi dengan kerasnya sepakbola Indonesia. Ada pula yang terlena dengan kenyamanan yang diberikan klub dan suporter.

Kali ini, Bola.com akan mengulas para pemain asing yang sudah melewati lima musim berkarier di Liga 1. Siapa saja mereka?

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Rohit Chan (Nepal)

Bisa dibilang saat ini dia pemain asing terlama yang masih berkiprah di Liga 1. Rohit memulai karirnya di kasta tertinggi sepakbola Indonesia pada musim 2013. Waktu itu dia datang untuk seleksi bersama Arema FC.

Sayang, statusnya sebagai pemain timnas Nepal waktu itu tidak membuat Arema memberinya kontrak. Sehingga Rohit harus memulai karirnya di Indonesia dari tim papan bawah, PSPS Pakanbaru.

Di sana, dia berhasil memperlihatkan kemampuannya. Setelah itu, dia bermain untuk Persija Jakarta Selama 8 musim. Kini, Rohit masih jadi andalan lini tengah Persik Kediri.

Artinya, sudah 11 tahun dia menjalani karir di Indonesia. Sepertinya dia cocok dengan sepakbola Indonesia. Sehingga karirnya lebih banyak dihabiskan di sini.

Sekarang, usia pemain kidal ini sudah 32 tahun. Namun, dia masih tetap jadi pilihan utama lini tengah klubnya. Beberapa waktu lalu, Rohit juga turun sebagai stoper ketika tim kekurangan stok di posisi itu.

Bisa dibilang, Rohit merupakan pemain yang loyal. Dari 11 tahun di Indonesia, dia baru membela tiga klub. Sepertinya dia bukan sosok petualang. Hanya PSPS yang dibelanya selama setengah musim. Karena tim itu akan terdegradasi dan kesulitan finansial. Rohit dilepas ke Persija pertengahan musim 2013 untuk membantu finansial klub.

3 dari 6 halaman

Javlon Guseynov (Uzbekistan)

 

Bek asal Uzbekistan ini masih jadi bagian dari Persita Tangerang. Musim ini jadi tahun ke-6 karirnya di Indonesia. Bek yang satu ini tergolong cukup disegani. Dia punya kemampuan sebagai leader. Tak jarang, Javlon ditunjuk sebagai kapten tim.

Dia memulai karie di Indonesia musim 2019 bersama Borneo FC. Di sana, Javlon tampil apik. Sebagai bek asal Asia, dia sulit dilewati striker lawan. Tapi setelah 3,5 musim berlalu dia harus hengkang di paruh musim ke Persita Tangerang. Tepatnya musim 2022/2023.

Sebenarnya waktu itu dia masih jadi pilihan utama di Borneo, tapi entah mengapa dia menerima pinangan Persita. Padahal dari segi prestasi tim dan finansial, Borneo terkesan lebih mapan.

Sepertinya, Javlon lebih nyaman di Persita. Apalagi musim 2023/2024 dia dapat kepercayaan penuh. Pemain 33 tahun itu tampil dalam 32 pertandingan. Semua laga dilakoninya sebagai starter. Hanya sekali Javlon ditarik keluar. Selebihnya dia bermain 90 menit penuh.

4 dari 6 halaman

Marko Simic (Kroasia)

 

Striker Persija Jakarta ini performanya sempat naik turun. Namun, Persija Jakarta masih memberikan kepercayaan kepada striker berusia 36 tahun itu. Ini jadi musim ke enam bagi striker asal Kroasia itu di Persija.

Hanya saja, dia tidak 5 musim beruntun bermain untuk Macan Kemayoran. Karena Simic sempat hengkang di musim 2022/2023 ke FK Radnick, Serbia. Hanya semusim di sana, dia kembali mendapat pinangan dari Persija. Tapi, ketajamannya sudah tidak seperti dulu.

Saat awal gabung Persija musim 2018, dia jadi salah satu penyerang haus gol di Liga 1. Simic meraih gelar top scorer musim 2019 dengan 28 gol. Waktu itu, dia mendapatkan banyak suplai bola matang dari Riko Simanjuntak.

5 dari 6 halaman

Ciro Alves (Brasil)

Nama yang satu ini sudah berkiprah di Indonesia sejak musim 2019. Waktu itu, Ciro bergabung dengan tim medioker, Persikabo 1973. Dia sudah mencuri perhatian di musim pertamanya. Cepat, skill individu diatas rata-rata dan stamina prima jadi andalannya.

Tiga musim bersama Persikabo berhasil membuatnya jadi incaran tim papan atas Liga 1. Namun, dia memutuskan untuk gabung dengan Persib Bandung. Baru dua musim di Persib, dia berhasil memberikan gelar juara Liga 1.

Musim ini jadi tahun ke enam Ciro di Indonesia. Meski usianya sudah 35 tahun, performanya tidak berubah. Sama seperti saat dia baru datang di Indonesia.

Cepat dan lihai menggocek bola untuk melewati pemain belakang lawan. Dia masuk jajaran pemain asing mahal yang ada di Liga 1. Tapi, sepertinya Ciro betah membela Persib. Dia juga bukan pemain yang gampang berpindah klub.

6 dari 6 halaman

David da Silva (Brasil)

Striker asal Brasil ini musim lalu meraih gelar top scorer Liga 1 dengan 30 gol. Gelar itu melengkapi trofi juara Liga 1 yang direngkuh klubnya, Persib Bandung. Saat ini, David sudah merasakan 6 musim di Liga 1.

Tapi, dia tidak selalu bertahan di Indonesia. Setelah tampil apik dengan Persebaya Surabaya musim 2018, dia digaet klub Korea Selatan, Pohang Steelers. Tak hanya itu, musim 2021 dia sempat pindah ke Terengganu FA, Malaysia. Baru setelah itu dia membela Persib Bandung sampai saat ini.

Meski sering berpindah klub dan keluar masuk Indonesia, performanya stabil. Dia selalu bersaing di bursa top skorer. Di usia 34 tahun, dia justru berada di puncak karir di Liga 1. Kebetulan David punya tandem sesama Brasil, Ciro Alves, sehingga dia cepat bisa berkolaborasi.

Musim ini, tidak menutup kemungkinan dia kembali jadi kandidat top scorer karena dia tetap dilayani banyak pemain berkualitas di Persib. David tinggal bekerja didalam kotak penalti menghadapi kawalan ketat lawan.    

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer