Sukses


BRI Liga 1: Kiper Asing Menjamur, Ini Alasan Malut United Keukeuh Gunakan Local Pride

Bola.com, Jakarta - Malut United tak mau mengikut arus besar yang terjadi di BRI Liga 1 2024/25. Laskar Kie Raha setia dengan kiper lokal ditengah gempuran kiper asing.

Kesuksesan Persib Bandung dengan sang kiper, Kevin Ray Mendoza, menjadi tolak ukur yang jelas. Bersama pria asal Filipina itu, Tim Maung Bandung menyabet trofi tertinggi liga musim lalu.

Alhasil, langkah serupa mulai diadopsi sejumlah klub lain musim ini. Termasuk Persija Jakarta yang notabene sudah memiliki kiper lokal berlabel tim nasional macam Andritany Ardhiyasa hingga Cahya Supriadi.

Keberadaan Carlos Eduardo asal Brasil di satu sisi akan jadi ancaman bagi keduanya. Namun di sisi lain, bisa menjadi cambukan bagi mereka untuk memperbaiki setiap kekurangan.

Nah, ditengah maraknya penggunaan kiper asing, Malut United justru memercayakan posisi kiper kepada anak lokal. M. Fahri. Pemain berusia 23 tahun tersebut dipercaya sebagai pemain utama saat melawan Madura United di Gelora Bangkalan, Madura (10/8/2024).

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Visi Misi Malut United

Pelatih Malut United, Imran Nahumarury, tak memungkiri tren yang berkembang belakangan. Namun baginya, kiper asli Indonesia tak kalah berkualitas.

"Ini bagian dari visi misi owner dan pelatih. Ini bukan soal pemain atau lokal. Tetapi kami pengin membangun tim ini dengan lokal yang punya kualitas dan itu mendapatkan dukungan dari owner," ungkapnya.

"Jika kalian lihat permainan Fahri, itulah pentingnya memberikan kepercayaan. Pengalaman itu didapakan saat mereka mendapatkan kesempatan bertanding," sambung Imran.

 

3 dari 4 halaman

Kesampingkan Status Pemain

Sebagai klub promosi, Malut United tentu memoles skuadnya dengan banyak pemain baru. Sayangnya, perubahan tersebut berdampak kepada pemain yang membawa tim ke kasta tertinggi.

Walau begitu, pelatih asal Tulehu itu menegaskan tak pernah mengkotak-kotakan pemainnya. Semuanya mendapatkan kesempatan yang sama.

"Tidak ada pemain Liga 2 atau Liga 1, tetapi pemain yang siap. Saya selalu umumkan lineup H-1, jadi mereka tidak pernah tahu. Kalau tak sesuai keinginan, saya akan melakukan pergantian, perubahan taktikal," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Saksikan Persaingan Musim Ini:

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer