Bola.com, Magelang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, merasa cukup kecewa dengan kekalahan anak asuhnya dari Persita Tangerang saat berjumpa pada pertandingan perdana BRI Liga 1 2024/2025.
Dalam duel yang berlangsung di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Minggu (11/8/2024) sore WIB itu, PSIS Semarang harus menanggung malu setelah takluk 0-1 dari Persita Tangerang lewat gol tunggal Sandro Anibal (83’).
Baca Juga
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Mengenal Pemain Eks Lazio dan AS Roma yang Diincar PSIS: Bek Tangguh Jebolan Timnas Argentina
Advertisement
Gilbert Agius meluapkan kekecewaannya seusai pertandingan. Menurutnya, kekalahan yang dialami Mahesa Jenar di kandang ini sangat memalukan. Dia menyebut, hasil akhir laga ini memang tidak adil.
“Saya ingin melihatnya dari segi performa. Saya memang merasa sangat kecewa dengan hasil pertandingan ini. Karena rasanya sangat tidak menyenangkan saat mengalami kekalahan. Saya pikir, ini bukan hasil yang adil,” kata Gilbert dalam sesi konferensi pers, Minggu (11/8/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lihat Aspek Positif
Juru taktik asal Malta itu ingin mengajak publik melihat aspek positif yang sudah ditampilkan PSIS meski mengalami kekalahan. Dia bilang, Mahesa Jenar punya lebih banyak peluang, tetapi akhirnya harus kecolongan pada babak kedua.
“Ketika kami kalah, segalanya memang terlihat negatif. Namun, kami juga harus melihat aspek-aspek positifnya. Pada laga ini, para pemain menciptakan sangat banyak peluang untuk mencetak gol,” ujarnya.
“Saya pikir ada lima peluang emas yang kami hasilkan. Sedangkan kami kebobolan satu gol lewat skema sepak pojok. Itu jadi satu-satunya peluang lawan pada babak kedua,” tambahnya.
Advertisement
Penyelesaian Akhir
Menurut Gilbert, anak asuhnya memang kesulitan memaksimalkan peluang dengan baik. Mereka juga kehilangan cara untuk membongkar permainan defensif Pendekar Cisadane yang tampil sangat solid.
“Tentu saja, jika kami tidak bisa mencetak gol, maka kami tidak akan memenangkan pertandingan. Oleh karena itu, kami harus bisa menghasilkan gol dari peluang yang sudah didapat.”
“Persita bertahan dengan bagus. Mereka punya organisasi permainan yang baik. Intensi utama mereka ialah menghentikan kami lalu membuang-buang waktu,” katanya.
Siap Berbenah
Sementara itu, kapten PSIS, Septian David Maulana, mengakui bahwa bermain dominan bukan jaminan bisa menang. Oleh karena itu, dia meminta rekan-rekannya kembali dengan kepala tegak. Apalagi, ini baru laga pertama di musim ini.
“Inilah sepak bola. Ketika kita menguasai pertandingan, mendominasi penguasaan bola, dan segala macam, tetapi akhirnya hasil tidak berpihak kepada kami,” ujar David.
“Memang hasil akhir dalam sepak bola itu sangat menentukan. Namun ini bukanlah akhir. Sebab, kami masih memiliki 33 pertandingan yang harus dijalani. Kami akan menatap laga selanjutnya dan memperbaiki kekurangannya,” imbuhnya.
Advertisement