Bola.com, Jakarta - Setiap negara memiliki satu stadion yang ikonik, dan sering menggelar laga internasional. Adapun Indonesia memiliki Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Stadion Utama Gelora Bung Karno bisa dikatakan sebagai stadion paling ikonik di Indonesia. Sejak dibuka pada pertengahan 1960-an, stadion ini terus terjaga kualitasnya.
Baca Juga
Breaking News! SUGBK Tidak Akan Menggelar Semifinal dan Final Piala AFF 2024, Kandang Timnas Indonesia di Mana?
Ivar Jenner Bicara Soal Rumput SUGBK saat Timnas Indonesia Menjamu Jepang dan Arab Saudi: Biasanya Lebih Buruk
Pengelola Pamer Kondisi Terkini Rumput SUGBK Jelang Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Pemeliharaan Rutin
Advertisement
Bahkan, saat ini Stadion Utama Gelora Bung Karno sudah dimodernisasi dalam banyak hal. Meski harus diakui masih ada banyak hal yang bisa ditingkatkan dari stadion yang terletak di Jakarta itu.
Timnas Indonesia pun menjalani banyak hal di Stadion Utama Gelora Bung Karno. September nanti, Tim Garuda akan kembali bertandang di stadion dengan kapasitas 78 ribu tempat duduk tersebut.
Timnas Indonesia akan menjalani laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tim asuhan Shin Tae-yong itu tentu mengharapkan dukungan maksimal dari para pendukung di SUGBK.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Era Renovasi SUGBK
Stadion Utama Gelora Bung Karno pernah menjalani renovasi besar. Renovasi itu terjadi pada 2016-2018 sebagai persiapan menuju Asian Games 2018.
Saat SUGBK direnovasi, Timnas Indonesia pun berkandang di beberapa stadion lain. Namun, pada era itu beberapa stadion baru pun bermunculan di sekitaran Jabodetabek.
Timnas Indonesia cukup sering menggunakan beberapa stadion di era itu. Misalnya di Stadion Pakansari, Bogor, Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, dan Wibawa Mukti, Bekasi.
Stadion Pakansari pun cukup ikonik. Timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl bermain di semifinal dan final Piala AFF 2016 di Pakansari.
Advertisement
Alternatif Paling Menarik
Selain Jabodetabek, dalam 10 tahun terakhir Jawa Timur menjadi alternatif kandang paling menarik bagi Timnas Indonesia. Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya memang bisa dikatakan sebagai kandang kedua Tim Garuda saat ini.
Stadion Gelora Bung Tomo memiliki kapasitas lebih dari 50 ribu penonton. Dengan fasilitas yang tidak jauh berbeda dari SUGBK.
Selain itu atmosfer sepak bola di Jawa Timur memang selalu menyenangkan. Timnas Indonesia di level kelompok umur apa saja akan selalu penuh jika bertanding di provinsi itu.
Selain itu ada juga Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Stadion itu memiliki sejarah tersendiri bagi Timnas Indonesia terutama di kelompok umur.
Jateng-DIY
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta juga menjadi alternatif kandang lain bagi Timnas Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Misalnya Stadion Manahan, Solo.
Stadion Manahan menjadi saksi kembalinya Timnas Indonesia di ajang resmi. Tim Garuda menang 3-0 atas Timnas Malaysia dalam laga FIFA Matchday 2016 selepas selesainya sanksi pembekuan.
Stadion Maguwoharjo juga menjadi venue yang menarik bagi Timnas Indonesia. Beberapa tim seperti Vietnam dan Fiji pernah dijamu Tim Garuda di kandang PSS Sleman itu.
Advertisement
Luar Jawa
Stadion di luar Jawa belakangan juga cukup sering menggelar pertandingan Timnas Indonesia. Namun, predikat stadion itu saat ini masih dimiliki oleh Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Stadion Kapten I Wayan Dipta pernah menggelar beberapa pertandingan Timnas Indonesia. Yang pertama terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Saat itu Tim Garuda kalah 1-3 dari Vietnam di stadion kandang Bali United tersebut.
Timnas Indonesia juga pernah dua kali menghadapi Timnas Timor Leste di Stadion Kapten I Wayan Dipta.