Bola.com, Sleman - Manajer PSS Sleman, Leonard Tupamahu, angkat bicara terkait sanksi pengurangan poin dan denda dari PT LIB selaku operator kompetisi. PSS dianggap terbukti melakukan penyuapan kepada perangkat pertandingan di Liga 2 musim 2018.
Sanksi diberikan setelah Komite Disiplin (Komdis) PSSI menggelar sidang plus berdasarkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Sleman pada 25 April 2024, terkait suap dalam laga PSS Sleman versus Madura FC pada 6 November 2018.
Baca Juga
Advertisement
Hukuman minus tiga poin serta denda Rp150 juta menjadi konsekuensi yang harus ditanggung PSS Sleman. Soal kasus tersebut, Leonard Tupamahu memberikan komentar. Apa katanya?
"Jujur kalau dari saya sendiri ya ganggu, yang pasti mengganggu mental pemain. Walaupun pengurangannya bisa kita bilang enggak terlalu besar daripada ancamannya, tapi pasti sedikit banyaknya ini mengganggu mental kita," ujar Leonard Tupahamu kepada Bola.com, Rabu (14/8/2024) siang WIB.
"Saya sampaikan kepada pemain anggap misalnya ini memang dari manajemen sudah mengeluarkan statemen resmi terkait pengurangan poin, ya anggap ini sebuah motivasi buat kita terus bersama-sama, kompak dan semangat pada setiap pertandingan dan latihan untuk meraih target," sambung mantan bek PSS Sleman tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Semangat
Meskipun tengah dirundung masalah yang pelik, Leonard Tupamahu memastikan klub berjulukan Super Elang Jawa itu dalam keadaan baik. Latihan selama dua hari ini berjalan lancar.
Sebagai manajer, mantan bek Bali United itu berusaha keras memompa semangat para pemain PSS Sleman. Jangan sampai, kasus tersebut memengaruhi persiapan tim jelang laga-laga selanjutnya.
Terdekat, Tim Elang Jawa dijadwalkan menjamu Persik Kediri pada matchday kedua BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (19/8/2024) sore WIB.
"Latihan sejak kemarin lancar saja enggak ada masalah dan hambatan. Seperti biasa, normal saja," kata Leonard Tupamahu.
Advertisement
Selalu Disikapi dengan Positif
Pria kelahiran Jakarta itu mengatakan, masalah tersebut berusaha disikapi dengan positif. Apalagi, ini dosa manajemen lama yang harus ditanggung manajemen sekarang.
"Jadi kalau saya bilang konsekuensi dari dosa lama yang dilakukan oleh manajemen lama PSS Sleman. Tapi kalau saya menyikapinya selalu dengan positif, jadi apapun itu konsekuensinya memang kalau namanya dosa ya itu harus kami tanggung," ucap Leonard Tupamahu.
"Jadi saya enggak mau lihat itu sebagai sebuah beban atau rintangan tapi saya mau lihat itu sebagai tantangan lebih untuk kami dalam setiap pertandingan dan latihan, lebih fokus dan berkonsentrasi untuk meraih target."
"Yang kami tekankan kepada pemain untuk tetap fokus untuk laga selanjutnya, kita fokus daripada memikirkan hal itu. Lebih bagus kita fokus kepada target daripada memikirkan hal-hal yang jadi rintangan. Masalah ini juga bisa jadi pelecut semangat pemain jadi lebih baik," lanjutnya.
Ajukan Banding?
Manajemen PSS Sleman belum mengeluarkan statemen resmi terkait sanksi tersebut. Leonard Tupamahu mengatakan, saat ini pihaknya masih berdiskusi mengenai langkah yang akan dilakukan ke depan.
"Sekarang kami sedang diberi tenggang waktu. Ada masa tenggang waktunya selama seminggu untuk banding sesuai surat yang kami terima. Bagaimana kami menyikapinya dari manajemen, langkah apa yang akan dilakukan," paparnya.
"Untuk banding masih ada tenggang itu yang harus kami hormati. Itupun dari manajemen masih menimbang harus ambil langkah seperti apa. Jadi saya serahkan kepada manajemen yang lebih tinggi daripada saya apa yang akan dilakukan, jadi bersabar dan menunggu statemen dari klub," pungkas Leonard Tupamahu.
Advertisement