Klub dari 8 Negara Ikuti Turnamen Internasional Level Usia yang juga Bisa Bersumbangsih untuk Timnas Indonesia Kelompok Umur

Turnamen level usia itu diharapkan dapat berkontribusi untuk Timnas Indonesia level usia seperti ketika melahirkan Ji Da Bin, Marselinus Ama Ola, dan Meshaal Hamzah Bashier Oman pada 2023.

Saat ini, Ji Da Bin, Marselinus Ama Ola, dan Meshaal Hamzah Bashier Oman telah berhasil menembus Timnas Indonesia U-20 yang dilatih oleh Indra Sjafri.

"Kami berharap GIC ini bisa kembali melahirkan pemain-pemain untuk Timnas Indonesia level usia, seperti pada tahun 2023 ada Ji Da Bin, Marselinus Ama Ola, dan Meshal Hamzah yang kini ada di Timnas Indonesia U-20 asuhan Indra Sjafri," ujar Project Director GIC, Wahyu Budiarto.

Sementara itu, Director of Business Development Shonan Bellmare, Shun Ogino, mengungkapkan bahwa pihaknya bangga dapat diundang ke turnamen ini. Apalagi, turnamen ini berstatus internasional.

"Jadi yang pertama, alasan utama mengapa kami berpartisipasi dalam turnamen ini, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, hal paling berharga yang dimiliki turnamen ini adalah turnamen internasionalnya," imbuh Shun Ogino.

"Jadi para pemain bisa belajar dari pemain-pemain dari seluruh dunia, dari berbagai negara. Seperti bagaimana cara berkomunikasi, bagaimana cara bermain. Jika, Anda tahu, kami bermain di Jepang, kami tidak akan belajar, kami tidak akan mengalami hal-hal seperti ini."

"Jadi saya ingin para pemain merasakan suasana internasional, merasakan perbedaan, merasakan keberagaman, dan saya ingin mereka menjadi lebih dewasa. Jadi itulah alasan utama mengapa kami, ya, kami berpartisipasi. Yang kedua, satu perbedaan, dan saya pikir ini semacam jawaban yang sama."

"Anda tahu di Jepang? Kebanyakan orang adalah orang Jepang, dan, Anda tahu, lawannya juga orang Jepang. Dan, ya, tidak banyak pemain asing di Jepang. Jadi turnamen ini sangat langka dan sangat, sangat penting, pengalaman berharga yang bisa didapatkan pemain. Jadi, ya, itu perbedaannya. Tidak sepenuhnya berbeda. Jadi, ya, itulah nilainya," jelasnya.

Turnamen level usia yang menjadi edisi keempat setelah pada 2015, 2022, dan 2023 ini bakal berlangsung di ASIOP Training Ground, Kabupaten Bogor, pada 22-25 Agustus 2024.

"China dan Jepang juga tidak main-main karena tim yang hadir ke Indonesia adalah Guangzhou FC yang kita tahu reputasinya di Asia seperti apa dan Zhejiang FC dari China. Ada juga JDT dari Malaysia, kemudian ada Shonan Bellmare dari Jepang plus juga ada Tokyo Selection," ungkap Wahyu.

"Bayangkan tim-tim Indonesia mulai dari Sumatera, Kalimantan, Bali, hingga Jawa, mereka berkesempatan melawan tim-tim yang hebat ini. Ini yang menurut saya semakin mendekati harapan kami bahwa turnamen ini adalah satu di antara turnamen yang terbaik bukan hanya di Indonesia tapi harapannya juga terbaik di Asia. Harapannya bisa menjadi Gothia Cup-nya Asia," imbuh Wahyu.

U-17: ASIOP Merah (Indonesia), Guangzhou (China), Garuda Lampung City FC (Indonesia), Woodland Warriors (Singapura), ASIFA (Indonesia), Zhejiang (China), ASIOP Biru (Indonesia), De La Salle Zobel (Filipina), Diklat Merden (Indonesia), Southridge Admirals (Filipina), TSI (Indonesia), Chiangmai FC (Thailand), ASIOP Kuning (Indonesia), Vachiralai United (Thailand), Farmel (Indonesia), Fajar Selatan (Malaysia).

U-12: Johor Darul Ta’zim (Malaysia), Jakarta Akademi Soccer (Indonesia), Tokyo Selection White (Jepang), ASIOP Kuning (Indonesia), Shonan Bellmare (Jepang), ASIOP Merah (Indonesia), Bijaksana FC (Malaysia), Borneo FC (Indonesia), NFDP (Malaysia), Next Bali Generation (Indonesia), Boeung Ket FC (Kamboja), Shonan Bellmare Indonesia, HLGC (Malaysia), Diklat Merden (Indonesia), Tokyo Selection Purple (Jepang), ASIOP Biru (Indonesia).

U-10: ASIOP Merah (Indonesia), Tunas Johor (Malaysia), Nahusam FA (Indonesia), MJ Tigers (Malaysia), ASIOP Kuning (Indonesia), Wira Muda (Malaysia), Jagakarsa FA (Indonesia), Junior FC (Malaysia), ASIOP Biru (Indonesia), Perdana United (Malaysia), UNI Bandung (Indonesia), Velocity (Malaysia), Shonan Bellmare Indonesia (Indonesia), Topo Soccer Academy (Malaysia), Farmel (Indonesia), Brazilian Soccer School (Indonesia).