Sukses


Tertinggal dari Jepang, Indra Sjafri Punya Solusi untuk Sepak Bola Indonesia: Butuh Banyak Pelatih Berkualitas

Bola.com, Jakarta - Mengapa sepak bola Indonesia tertinggal jauh dari Jepang? Padahal, dibandingkan Indonesia, luas negara Jepang jauh lebih kecil. Indra Sjafri mengungkapkan fakta yang tak banyak diketahui orang.

Lewat kanal YouTube Sport77 Official belum lama ini, pelatih berusia 61 tahun tersebut membeberkan betapa sepak bola Indonesia punya potensi besar untuk berkembang pesat. Salah satunya adalah ihwal sumber daya pelatih.

"Pelatih kita, setelah saya menjadi direktur teknik baru 10 ribu orang. Pelatih A Pro baru 24 ditambah dengan yang baru lulus kemarin, paling 44 orang. Dibandingkan Jepang yang negara kecil, kenapa dia maju sepak bolanya karena pelatihnya banyak, ada 80 ribu orang yang punya lisensi. Yang A Pro, itu sudah lebih dari 2.000 orang," ungkap Indra Sjafri.

Menurut Indra Sjafri, Indonesia punya potensi 45 juta orang berbakat. Padahal, bakat-bakat itu harus dikenal bermain sepak bola yang baik dan benar sejak usia dini.

"Secara kognitif kita ajarkan mereka, begini loh cara menendang. Secara kognitif baru asosiatif, dicoba yang kita ajarkan itu 10 ribu jam, 10 ribu kali perbuatan, lebih kurang 10 tahun. Kalau dia mulai belajar dengan pelatih yang bagus selama 12 tahun, umur 22 tahun dia baru sampai otomatisasi," papar Indra Sjafri.

"Sekarang, kalau kognitifnya salah dalam pengajaran, yang salah itu yang diulang 10 ribu jam, ya itulah yang kita keluhkan di tim nasional. Passing yang enggak bagus, kemampuan individual taktikal enggak bagus," lanjutnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Solusi Indra Sjafri

Lantas, apa solusinya? Indra Sjafri menegaskan mempersiapkan generasi baru dari usia dini adalah hal yang paling penting.

"Mau enggak mau, generasi mudanya yang kita siapkan ke generasi baru. Dari mana kita kembangkan pemain mudanya, dari grassroot 6-12 tahun. Enggak ada tuh kebutuhan timnas di usia segitu. Bagaimana anak-anak Indonesia mau bermain sepak bola. Itu dulu yang penting," ujar Indra Sjafri.

"Setelah itu, baru kita identifikasi di usia 13 dan 15 tahun untuk penyiapan tim nasional U-16 dan U-17. Ini perlu pelatih yang bagus serta kurikulum yang bagus," kata Indra Sjafri sembari menambahkan kalau infrastruktur harus mendukung.

3 dari 4 halaman

Butuh Kuantitas Pelatih yang Berkualitas

Indra Sjafri kembali menegaskan Indonesia butuh banyak pelatih berkualitas.

"Jadi belum mencukupi. Sekarang, orang beropini kompetisi penting. Kompetisi itu ibaratnya kita ujian nasional. Namun, kalau sekolahnya enggak bagus, infrastrukturnya enggak bagus, kurikulumnya enggak bagus, guru yang mengajar enggak bagus, bagaimana NEM di ujian nasionalnya tinggi?" ungkap Indra Sjafri menganalogikan sepak bola dengan pendidikan.

"Makanya orang selalu mengeluh kualitas kompetisi kita nggak bagus. Makanya PSSI, khusus Liga 1, lisensi klub diperketat. Harus begini, standar pelatih harus begini."

"Dulu pelatih asing seenaknya saja masuk ke Indonesia. Sekarang AFC sudah mengunci ketat. Kalau dia tidak berkualitas, kita enggak sahkan dia sebagai pelatih. Tahapan ini sekarang mulai dikerjakan. Ketum PSSI juga sudah bilang, timnas dulu kita perbaiki," lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Sudah Buktikan Kualitas Diri

Terlepas dari apa yang dibeberkan di atas, setidaknya Indra Sjafri sudah membuktikan kualitasnya sebagai pelatih bertangan dingin.

Sejak didapuk menjadi pelatih timnas pada 2011, juru taktik asal ranah Minang, Sumatra Barat, telah memenangkan segepok gelar juara membanggakan seperti kembali membawa Timnas Indonesia U-19 juara Piala AFF U-19 2024, mengulang sukses seperti yang pernah ditorehkannya di ajang yang sama pada 2013.

Ia juga menggondol medali emas sepak bola SEA Games 2023 dan membawa Timnas Indonesia U-22 menjuarai Piala AFF U-22 2019.

Jika saja Indonesia punya banyak Indra Sjafri-Indra Sjafri lainnya, bisa dipastikan Jepang tak ada seujung kukunya Timnas Indonesia.

 
Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer