Bola.com, Malang - Arema FC tak kunjung meraih kemenangan di BRI Liga 1 2024/2025. Tiga pekan berlalu, tim berjulukan Singo Edan ini baru mengantongi dua poin.
Kondisi yang membuat mereka terdampar di urutan 13 klasemen sementara. Dibandingkan dengan musim lalu, start Arema FC musim ini sedikit lebih baik. Karena musim lalu mereka sudah berada di zona degradasi sejak tiga pekan pertama.
Baca Juga
Advertisement
Namun, musim ini ekspektasi terhadap Arema FC lebih tinggi. Tak lain karena status juara turnamen pra musim, Piala Presiden 2024. Sehingga tim besutan Joel Cornelli ini dirasa bisa bersaing dalam bursa juara Liga 1 musim ini.
Lantas kenapa Arema punya start buruk setelah juara Piala Presiden? Ternyata ini sudah jadi penyakit lama Singo Edan. Karena sudah empat kali mereka juara Piala Presiden tapi kembang kempis di Liga 1.
Banyak hal yang jadi penyebabnya. Pertama, faktor stamina. Pemain Arema seperti terkuras tenaganya di Piala Presiden. Mereka habis-habisan untuk memenangi setiap pertandingan.
Setelah jadi juara, Ahmad Alfarizi dkk. melakukan pawai di Kota Malang. Secara tidak langsung, itu menambah kelelahan pemain. Padahal kompetisi hanya berjarak satu pekan setelah partai final Piala Presiden 2024.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persoalan Kompleks
Selain faktor fisik, ada tiga persoalan lain yang harus dihadapi bersamaan oleh Arema. Pertama, mereka harus adaptasi dengan kondisi lapangan Stadion Soepriadi, Blitar yang jadi homebase sementara. Karena kondisi lapangannya tidak rata. Sehingga Wiliam Marcilio dkk kesulitan menjalankan taktik bola bawah.
Selain itu, pemain kesulitan mengeluarkan skill individunya. Sebenarnya, persoalan lapangan ini juga dirasakan tim lawan saat bermain di Blitar. Namun, Arema kurang beruntung karena tak sanggup mencetak gol. Sehingga Arema hanya meraih satu poin dari dua partai kandang di awal musim.
Justru saat bermain tandang melawan Persib Bandung semalam (25/8/2024), permainan Arema lebih apik. Mereka dapat peluang emas lebih banyak ketimbang Persib. Hanya saja, laga berakhir imbang 1-1.
Advertisement
Jadwal Padat
Selain adaptasi lapangan, persoalan kedua yang dihadapi adalah jadwal berat. Bukan karena jarak pertandingan mepet. Tapi lawan yang dihadapi dalam lima laga awal adalah tim yang akan bersaing di papan atas. Seperti Dewa United, Borneo FC, Persib Bandung, Bali United dan PSM Makassar.
Tentu tidak mudah meraih kemenangan dari tim-tim tersebut. Kecuali PSM, empat klub tersebut punya materi pemain lebih mentereng ketimbang Arema.
Sedangkan masalah ketiga adalah cedera. Sejak pertandingan pertama Singo Edan tidak bisa turun dengan kekuatan terbaik. Laga pertama mereka kehilangan Salim Tuharea dan Julian Guevara. Keduanya mengalami cedera saat melawan Dewa United. Saat ini, Julian sudah kembali. Sedangkan Salim masih dalam pemulihan.
Badai Cedera
Khusus Salim, dia mengalami cedera bawaan dari Piala Presiden. Mantan pemain Madura United itu mengalami masalah dengan hamstring. Saat laga pertama, sepertinya dia terlalu memaksakan diri. Sehingga mengalami cedera yang lebih parah.
Selain itu, bek asal Korea Selatan, Choi Bo-Kyung juga menepi sejak pekan kedua. Dia cedera pada jari kaki saat latihan. Disusul dengan Syaeful Anwar yang juga cedera setelah pekan kedua. Kondisi ini membuat pelatih Arema harus memutar otak agar kekuatan timnya tidak berkurang drastis.
Advertisement