Sukses


Gilbert Agius Bongkar Kunci PSIS Raih Hasil Positif di BRI Liga 1: Minim Pemain Bintang, Main Juga B Aja

Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, mengungkapkan sejumlah faktor penting yang membuat anak asuhnya bisa meraih dua kemenangan beruntun pada ajang BRI Liga 1 2024/2025.

Langkah PSIS Semarang memang tak bisa dibilang mulus. Mahesa Jenar harus mengawali kompetisi dengan kekalahan memalukan saat digebuk Persita Tangerang 0-1 pada pekan pertama BRI Liga 1 2024/2025.

Setelah itu, Mahesa Jenar mampu melewati dua laga dengan kemenangan beruntun. Septian David Maulana dkk sukses menggebuk Persis Solo dan PSBS Biak. Kedua laga ini berakhir dengan skor identik, yakni 1-0.

Berkat hasil itu, skuad asuhan Gilbert Agius bisa memperbaiki posisinya. Kini mereka bertengger di peringkat ketujuh klasemen sementara. PSIS mengumpulkan enam poin dari tiga pertandingan BRI Liga 1 2024/2025.

Di balik catatan ini, ternyata ada sejumlah perubahan besar yang harus dilakukan Gilbert Agius. Dibandingkan musim sebelumnya, ada pergeseran gaya bermain demi mengakomodasi kekuatan tim.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Tak Punya Pemain Bintang

Gilbert Agius mengatakan, PSIS Semarang memang membutuhkan perjuangan yang ekstra untuk bisa meraih hasil positif. Sebab, secara kekuatan Mahesa Jenar tak punya amunisi-amunisi yang termasuk dalam kategori terbaik.

Menurut Gilbert, PSIS tak punya pemain yang dianggap sebagai bintang di Indonesia. Oleh karena itu, Mahesa Jenar membutuhkan kerja keras yang lebih besar untuk melawan pesaingnya di BRI Liga 2024/2025.

“Saya senang dengan semua pemain yang sudah berjuang. Memang dengan kekuatan tim yang seperti ini, kami harus bisa berjuang lebih keras untuk meraih hasil positif,” ujarnya.

“Kami tak punya pemain bintang yang besar maupun pemain-pemain yang kualitasnya jempolan. Oleh karena itu, kami harus mencari solusi lainnya untuk mengatasi hal ini."

3 dari 5 halaman

Perubahan Gaya Bermain

Pelatih berusia 50 tahun itu juga menyadari bahwa gaya bermain yang diterapkan PSIS Semarang mengalami pergeseran. Di atas kertas, mereka kini menggunakan pakem 3-4-3. Padahal, musim lalu PSIS tampil dengan skema 4-3-3 atau 4-2-3-1.

Gilbert mengakui, anak asuhnya tak bermain secantik musim lalu. Namun, dengan pendekatan yang berbeda ini, Mahesa Jenar justru bisa meraup dua kemenangan beruntun yang krusial.

“Kami harus bermain lebih kompak dan tampil dengan perjuangan yang lebih keras. Pada musim lalu, kami memainkan sepak bola yang indah, walaupun terkadang tetap kalah,” ujar eks pelatih Timnas Malta itu.

“Sedangkan pada musim ini, kami tidak memainkan sepak bola yang indah. Namun, pada dua laga terakhir, kami bisa meraih enam poin. Jadi, kami harus tetap mencari keseimbangannya,” imbuhnya.

4 dari 5 halaman

Tiga Laga Menantang

Setelah ini, PSIS Semarang akan mendapatkan waktu libur selama jeda internasional. Setelah agenda FIFA Matchday berakhir, Mahesa Jenar sudah ditunggu tiga pertandingan krusial yang menantang.

Sebab, mereka harus melakoni tiga laga tandang beruntun ke markas klub-klub elite. Secara berturut-turut, PSIS akan melawan Dewa United (pekan ke-4), Persib Bandung (pekan ke-5), dan PSM Makassar (pekan ke-6).

5 dari 5 halaman

Di Mana Posisi Tim Kesayanganmu Saat Ini

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer