Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola berduka. Satu di antara sosok luar biasa di arena ini, Sven Goran Eriksson, meninggal dunia. Tentu saja, namanya tak akan pernah hilang dari ingatan para penggila olahraga terpopuler sejagad ini.
Satu di antara masyarakat yang tak akan pernah lupa tentang Sven-Göran Eriksson adalah publik Indonesia. Yup, gara-gara Sven-Göran Eriksson pula, nyaris ada pemain asal Tanah Air yang bisa mencicipi Liga Italia Serie A!
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Bagi pemerhati sepak boal nasional pada era '90-an, nama Tim Primavera Indonesia sudah pasti masih melekat. Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti Tukiman, Ilham Romadhona sampai Asep Dayat, adalah beberapa dari generasi tersebut.
Satu di antara personel Primavera yang dianggap bernasib bagus adalah Kurnia Sandy. Pemain yang berposisi kiper ini nyaris menorehkan sejarah sebagai pesepak bola Indonesia yang berada di pertandingan Liga Italia Serie A.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nyaris Debut
Seperti diketahui, sang pencetak sejarah tersebut adalah Jay Idzes. Bek Timnas Indonesia ini tampil tadi malam, ketika Venezia menahan imbang tanpa gol Fiorentina.
Kembali ke urusan Kurnia Sandy, Sven-Göran Eriksson dan tim pelatih Sampdoria sudah memilih eks kiper Timnas Indonesia ini sebagai orang yang duduk di bangku cadangan. Saat itu, Sampdoria berada di persaingan Liga Italia Serie A 1996/1997.
Cerita singkatnya, Kurnia Sandy mendapat kesempatan setelah kiper utama Sampdoria, Fabrizio Ferron tak bisa merumput karena mendapat kartu merah. Sandy naik kelas, yakni menjadi kiper cadangan pemain utama, Matteo Sereni.
Advertisement
Alasan Khusus
Sayang, mimpi untuk duduk di bangku cadangan pada sebuah pertandingan resmi Liga Italia 1996/1997 pupus. Ternyata, meski tim pelatih sudah memilih Sandy, ia tak bisa bermain.
Latarnya tak lain kelengkapan surat administrasi yang belum ada. Walhasil, usulan Sampdoria memasukkan nama Sandy mendapat penolakan. Kini, Sven-Göran Eriksson telah tiada. Namun, bagi seluruh personel Tim Primavera angkatan Kurnia Sandy, Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dkk, tak akan pernah lupa jika pernah bersua dengan pelatih sosok legendaris tersebut.