Bola.com, Jakarta - PSSI dikabarkan akan kedatangan sejumlah pemain keturunan baru untuk memperkuat Timnas Indonesia jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sederet nama bakal menjalani proses naturalisasi terlebih dulu pada September mendatang.
Kabar tersebut sebelumnya diungkapkan anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Meskipun demikian, Arya enggan mengungkapkan identitas sang pemain. Namun, satu hal yang pasti, kehadiran pemain diaspora akan berdampak sangat positif bagi Timnas Indonesia.
Baca Juga
BRI Liga 1: Transisi Bertahannya Lemah, Persis Dibuat Tak Berdaya oleh Dua Winger Timnas Indonesia
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Advertisement
"Apakah ada dalam proses naturalisasi ini, ada sih tapi seperti biasa tidak akan kami beri tahu, tidak akan koar-koar. Pokoknya ada lah, dokumennya lagi kami siapkan," ujar Arya Sinulingga dari kanal Youtube-nya, Rabu (21/8/2024).
"Masalahnya adalah dalam proses ini, tidak bisa begitu saja sekarang diproses. Mereka harus ke Indonesia dulu melalui prosesnya, administrasi, dan sebagainya," sambungnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Sorotan Media Vietnam
Media lokal Vietnam, Soha, turut menyoroti beberapa calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Mereka bahkan melakukan penelusuran perihal siapa saja pemain yang kemungkinan memperkuat skuad Garuda.
"Indonesia akan menaturalisasikan sembilan bintang lagi dari Eropa, menantang tim Vietnam di Piala AFF. Banyak bintang baru yang diperkirakan akan menjadi WNI pada September ini," tulis Soha seperti dikutip pada Jumat (30/8/2024).
Para pemain tersebut antara lain bek Kaya Symons (U-21 De Graafschap/Belanda), gelandang Mauresmo Hinoke (FC Dordrecht/Belanda), dan bek Dion Markx (U-21 NEC Nijmegen/Belanda).
Kemudian gelandang Tim Geypens (FC Emmen/Belanda), striker Mauro Zijlstra (U-21 FC Volendam/Belanda), striker Ole Romeny (FC Utrecht/Belanda), bek Mees Hilgers (FC Twente/Belanda), bek Jairo Riedewald (Royal Antwerp FC/Belgia), serta bek Kevin Diks (FC Copenhagen/Denmark).
Advertisement
Tantangan Besar
Lebih jauh, Soha menyebut, bertambahnya pemain naturalisasi di kubu Timnas Indonesia menjadi tantangan besar buat Timnas Vietnam. Apalagi, belakangan ini, The Golden Star Warriors begitu kepayahan setiap kali berjumpa skuad Merah-Putih.
Sepanjang 2024, Vietnam di berbagai level usia selalu kalah dari Timnas Indonesia. Kemenangan terakhir mereka atas Timnas Indonesia di level senior terjadi pada leg kedua semifinal Piala AFF 2022, Januari 2023.
"Dalam tiga pertemuan terakhir, tim Vietnam kalah dari Indonesia (satu laga Piala Asia 2023 dan dua laga babak 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026)," sebutnya.
"Menariknya, fakta bahwa tim Indonesia telah menambah banyak bintang naturalisasi juga menjadi tantangan besar bagi tim Vietnam karena kedua tim akan berada di grup yang sama di Piala AFF akhir tahun ini," ujar Soha.
Segrup di Piala AFF 2024
Kedua negara memang tidak lama lagi berlaga di Piala AFF 2024. Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Timnas Vietnam, Timnas Filipina, Timnas Myanmar, dan Timnas Laos.
Adapun Grup A dihuni Timnas Thailand, Timnas Malaysia, Timnas Singapura, Timnas Kamboja, serta Timnas Brunei Darussalam atau Timnas Timor Leste. Piala AFF 2024 digelar pada 8 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025. Semula turnamen ini seharusnya berlangsung 23 November-21 Desember.
"Baru-baru ini PSSI memastikan akan mengirimkan tim U-22 untuk mengikuti Piala AFF. Namun, penguatan sederet bintang naturalisasi asal Eropa akan membantu Indonesia dengan mudah memilih skuad berkualitas untuk Piala AFF, meski bintang-bintang terbaiknya fokus ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026," terang Soha.
"Di Piala AFF mendatang, pelatih Kim Sang-sik dan timnya harus sangat waspada melawan Indonesia jika tidak ingin mengalami nasib yang sama seperti di bawah asuhan mantan pelatih Troussier," pungkasnya.
Sumber: Soha
Advertisement