Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia berhasil mengamankan poin pertamanya pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia seusai menahan imbang Arab Saudi.
Duel antara Timnas Indonesia melawan Arab Saudi yang berlangsung di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB itu, berakhir tanpa pemenang dengan skor 1-1.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Advertisement
Skuad Garuda sebetulnya berhasil unggul terlebih dahulu pada babak pertama melalui sepakan Ragnar Oratmangoen (20’). Namun, pada menit ke-45+3, Green Falcon bisa mencetak gol balasan melalui Musab Al Juwayr.
Setidaknya, ada beberapa faktor kunci di balik hasil imbang yang diraih skuad asuhan Shin Tae-yong pada pertandingan ini. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Organisasi Permainan
Pada babak pertama, organisasi permainan Timnas Indonesia terlihat sangat oke, terutama dalam mode defensif. Struktur block-press terlihat rapi dalam mengantisipasi skema build-up Timnas Arab Saudi.Â
Bahkan, skuad asuhan Shin Tae-yong mampu mengimbangi permainan Green Falcon dalam intensitas yang tinggi. Namun, Timnas Indonesia memperlihatkan penurunan menjelang babak pertama berakhir.
Intensitas ini semakin memperlihatkan penurunan pada babak kedua. Faktor kelelahan para pemain memang berdampak pada organisasi permainan skuad Merah Putih. Beruntung Timnas Indonesia masih bisa fokus hingga laga berakhir.
Â
Advertisement
Transisi Cepat
Timnas Indonesia berhasil memaksimalkan salah satu keunggulannya pada pertandingan ini, yakni transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Dalam setiap momen serangan balik, skuad Garuda beberapa kali menciptakan peluang berbahaya.
Ini tak terlepas dari kehadiran tiga pemain yang fleksibel dalam mengisi lini serang. Pada babak pertama, pergerakan cair antara Witan Sulaeman, Rafael Struick, dan Ragnar Oratmangoen, sukses menghasilkan gol pembuka.
Sayangnya, beberapa momen transisi ini belum berhasil dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia. Padahal, jika serangan balik ini bisa maksimal, ada beberapa momen berbahaya yang bisa membuahkan gol selanjutnya.
Â
Saves Maarten Paes
BANG PAES 🔥🔥🔥 pic.twitter.com/6cqHzJJLEZ
— FC Dallas (@FCDallas) September 5, 2024
Penampilan debut Maarten Paes pada pertandingan ini memang membuat banyak penggemar Timnas Indonesia deg-degan. Sebab, kiper kelahiran Belanda itu beberapa kali terlihat ‘terlalu percaya diri’ dalam menguasai bola.
Akhirnya, kekhawatiran publik terbukti pada babak kedua. Kiper asal Dallas FC itu gagal menguasai gocekannya sendiri dan terpaksa melakukan pelanggaran yang berujung dengan hukuman penalti.
Beruntung, penjaga gawang berusia 25 tahun itu bisa bertanggung jawab mengatasi kesalahannya. Dia sukses menghalau sepakan penalti yang dieksekusi oleh Salem Aldawsari.
Advertisement