Bola.com, Kediri - Raihan prestasi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 membangkitkan semangat baru bagi sepak bola Tanah Air.
Jauh sebelum saat ini, tepatnya 38 tahun lalu, Timnas Indonesia besutan Sinyo Aliandoe nyaris tampil di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Namun, Tim Garuda dijegal Korea Selatan yang bersama Irak mewakili Asia di pesta sepak bola sejagad itu.
Baca Juga
Komparasi 3 Skuad Timnas Indonesia Asuhan Shin Tae-yong yang Gagal di Piala AFF: Materi dan Persiapan Edisi 2024 Jadi Biang Kerok
Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Belum Tanda Kiamat, Memecat Shin Tae-yong Bukan Solusi Bijak
Jadi Bahan Ejekan, Media Vietnam Beri Julukan Timnas Indonesia sebagai Raja Kartu Merah ASEAN
Advertisement
Bak deja vu, Piala Dunia 2026 juga akan digelar di Meksiko, yang bersama Amerika Serikat dan Kanada, ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah bersama.
Bambang Nurdiansyah, salah satu striker andalan Timnas Indonesia Pra-Piala Dunia 1986, berdoa dan berharap pasukan Shin Tae-yong kali ini berhasil mewujudkan mimpi rakyat Indonesia yang 40 nyaris 40 tahun lalu tertunda.
"Saya dan teman-teman yang pernah nyaris membawa Indonesia tampil di Piala Dunia 1986, berdoa kali ini agar Shin Tae-yong bisa meloloskan Timnas Indonesia," ujar Bambang Nurdiansyah.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cerita Kegagalan ke Piala Dunia 1986 di Meksiko
Bercermin pengalaman Bambang Nurdiansyah lima dasawarsa lalu, ajang Piala dunia memang sangat berat. Meskipun format babak kualifikasi dan jumlah pesertanya sudah berubah.
"Sejak kualifikasi saja sudah sulit. Dulu jatah Asia hanya dua negara. Meskipun jumlah pertandingan fase penyisihan sedikit, tapi butuh perjuangan keras," ucap mantan pemain Timnas Indonesia yang karib disapa Banur itu.
Sosok yang kini menangani Persipa Pati di Pegadaian Liga 2 2024/2025 ini juga menilai perjuangan Tim Garuda ekstraberat.
"Meskipun formatnya sudah berubah, dan jatah Asia bertambah, tapi tantangan Timnas Indonesia masih tetap berat," lanjutnya.
Bambang Nurdiansyah menyebut kemajuan sepak bola menjadikan olahraga ini makin digandrungi manusia di seluruh dunia.
"FIFA harus mengakomodasi dan mengikuti kemajuan zaman. Kebijakan ini juga memacu anggota FIFA meningkatkan kualitas tim nasional masing-masing. Indonesia juga harus mengikuti modernitas itu, jika tak ingin tertinggal dari negara lain," ujarnya.
Advertisement
Pujian untuk PSSI
Banur juga memuji langkah naturalisasi masih yang dilakukan oleh PSSI.
"Kebijakan naturalisasi PSSI sudah tepat sebagai percepatan prestasi mengimbangi negara lain. Apalagi pemain yang alih warganegara juga berkualitas bagus," jelasnya.
Hasil imbang dengan skor 1-1 dengan Arab Saudi, menurut Banur, bukti Timnas Indonesia punya prospek bikin kejutan di putaran ketiga Zona Asia.
"Skill individu dan permainan kolektif Timnas Indonesia memunculkan harapan seluruh rakyat Indonesia. Semoga kali ini kita bisa tampil di Piala Dunia 2026," harapnya.