Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memberikan doa terbaik untuk Rafael Struick. Striker berusia 21 tahun itu baru saja pindah dari ADO Den Haag menuju Brisbane Roar.
Menurut Shin Tae-yong, kepindahan Rafael Struick ke Brisbane Roar bagus untuk karier sang pemain. A-League akan menyajikan persaingan yang baik bagi Struick.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Advertisement
Namun, Shin Tae-yong juga berharap, Rafael Struick bisa mendapatkan menit bermain yang cukup yang akan sangat berguna bagi perkembangan sang pemain.
"Memang bagus datang ke Brisbane, intinya dia bisa bersaing dengan baik di sana, semoga bisa dapat menit bermain yang cukup," ujar Shin Tae-yong usai menonton langsung pertandingan Persija Jakarta Vs Dewa United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (16/9/2024) malam WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ikuti STY
Keputusan Rafael Struick menerima pinangan Brisbane Roar cukup menarik. Sebab, klub itu ternyata cukup identik dengan sosok Shin Tae-yong.
Brisbane Roar pernah diperkuat Shin Tae-yong pada 2005. Itu adalah masa akhir Shin sebagai pesepakbola profesional.
Menariknya, Rafael Struick juga akan mengenakan nomor punggung yang sama seperti Shin Tae-yong di Brisbane Roar, yakni nomor tujuh.
Advertisement
Alasan Struick
Rafael Struick pun menjelaskan alasannya menerima tawaran dari Brisbane Roar. Striker andalan Timnas Indonesia itu merasa ingin keluar dari zona nyaman.
"Brisbane adalah klub yang sangat besar, bermain di kompetisi yang sangat kuat. Saya bersemangat untuk bermain di A-League dan pindah ke belahan dunia lain untuk melangkah keluar dari zona nyaman saya," jelasnya.