Bola.com, Jakarta - Dari empat kali menjadi juara Kejuaraan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) hingga mendekam di peringkat keenam di kawasan Asia Tenggara, dan menderita kekalahan besar dalam turnamen kelompok umur dalam beberapa tahun terakhir, sepak bola Singapura mengalami kelesuan.
Hal tersebut menjadi pembahasan serius Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS).
Advertisement
Dalam pesan presidennya di laporan tahunan FAS 2023-24 dalam Kongres FAS di Sheraton Towers, Singapura (16/9/2024), Presiden FAS, Bernard Tan, mengakui sepak bola Singapura mengalami kejatuhan.
"Sepak bola di Singapura jelas tidak seperti yang kita inginkan... Kemunculan kembali kita ke puncak tidak akan cepat," ujar Tan, dikutip dari Straitstimes.
"Namun, bahkan ketika kita meletakkan dasar untuk masa depan yang lebih cerah, persaingan di sekitar kita makin ketat. Negara-negara tetangga di ASEAN tidak tinggal diam. Kita tidak hanya harus berlari, tetapi juga berlari lebih cepat dari negara tetangga. Ini bukanlah hal yang mudah," lanjut Tan.
Alhasil, FAS berupaya mengembalikan kejayaan sepak bola Singapura, atau setidaknya memunculkan kembali Singapura ke peta persaingan global, melalui sejumlah rencana.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
"Syarat" Menaturalisasi Pemain
FAS mengungkap pihaknya akan mendorong pesepak bola terbaiknya untuk berkembang lebih jauh dengan bermain di liga-liga yang lebih kuat di luar negeri seperti Eropa dan Asia mulai tahun 2025.
Harapannya, para pemain ini bakal mendapatkan transfer besar ke liga senior di luar negeri sebelum usia 25 tahun.
"Kami dapat membantu mereka untuk mengikuti uji coba dan kami dapat mendorong klub-klub luar negeri untuk melihat para pemain kami yang memiliki kualitas tinggi... Kami sedang mendiskusikan beberapa mekanisme di mana kami dapat mendukung para pemain, yang mendapatkan kesempatan bermain di luar negeri," ungkap Tan.
Tan menambahkan, program naturalisasi pemain juga tetap akan dilakukan. Terkait ini, FAS mencatat bahwa Indonesia diperkuat sembilan pemain diaspora dalam starting XI saat menjamu Australia di putaran ketiga grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (10/9/2024).
Perihal naturalisasi pemain, Tan menyampaikan rambu-rambu atau "syarat" dari FAS.
"Naturalisasi akan terus berlanjut, meski kita memiliki program pengembangan yang matang. Kita harus terbuka terhadap talenta-talenta yang bersedia bermain untuk Singapura. Namun, kami menghargai kewarganegaraan secara serius dan kami memiliki proses yang ketat. Kami tidak memberikan kewarganegaraan karena sepak bola, tetapi kami menerima pesepak bola karena mereka ingin menjadi warga negara Singapura," jelas Tan.
Di Singapura, jika langkah untuk menaturalisasi pemain seperti Perry Ng yang lahir di Liverpool dan Kyoga Nakamura yang lahir di Jepang terwujud, akan ada lebih banyak lagi pemain kelahiran luar negeri yang dapat mengikuti jejak mereka untuk mengisi kekosongan di timnas, sebelum upaya pengembangan pemain muda yang dilakukan membuahkan hasil.
Sumber: Straitstimes
Advertisement
Klasemen Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Hasil Matchday 1
- Australia Vs Bahrain 0-1
- Jepang Vs China 7-0
- Arab Saudi Vs Timnas Indonesia 1-1
Hasil Matchday 2
- China vs Arab Saudi 1-2
- Timnas Indonesia vs Australia 0-0
- Bahrain vs Jepang 0-5
Klasemen
Pos | Negara | Main | Menang | Seri | Kalah | SG | Poin |
1. | Jepang | 2 | 2 | 0 | 0 | 12-0 | 6 |
2. | Arab Saudi | 2 | 1 | 1 | 0 | 3-2 | 4 |
3. | Bahrain | 2 | 1 | 0 | 1 | 1-5 | 3 |
4. | Indonesia | 2 | 0 | 2 | 0 | 1-1 | 2 |
5. | Australia | 2 | 0 | 1 | 1 | 0-1 | 1 |
6. | China | 2 | 0 | 0 | 2 | 1-9 | 0 |
*Klasemen per Rabu, 11 September 2024 pukul 01.00 WIB