Bola.com, Jakarta - Rafael Struick menjadi buah bibir pencinta sepak bola nasional setelah memutuskan hijrah ke A-League, liga kasta tertinggi Australia, untuk berlabuh ke Brisbane Roar FC.
Sebelumnya Rafael Struick merupakan bagian dari klub Liga Belanda, ADO Den Haag, dari level U-18, U-21, hingga mencapai tim senior dalam beberapa musim terakhir.
Baca Juga
Pernah Hampir Gabung MU, Robert Lewandowski Ceritakan Penyebab Gagal Gabung Skuad Sir Alex Ferguson
Jarang Main di Real Madrid dan Jadi Bayang-bayang Jude Bellingham, Arda Guler Diminati Arsenal
MU Jadi yang Terdepan Dapatkan Wonderkid Liga Norwegia: Liverpool, Chelsea, hingga Dortmund Juga Berminat
Advertisement
Striker andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia ini bergabung dengan Brisbane Roar dengan status bebas transfer tepat pada hari terakhir penutup bursa transfer Liga Australia 2024/2025. Transfer ini mencuri banyak perhatian publik pecinta sepak bola Indonesia.
Ada banyak fakta menarik yang tidak boleh ketinggalan untuk mengenal Rafael Struick lebih jauh. Lantas, bagaimana fakta menarik seputar Rafael Struick yang belum banyak diketahui.
Penasaran? Yuk simak fakta-fakta berikut mengenai Rafael Struick:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Darah Indonesia dari Semarang
Rafael William Struick lahir di Leidschendam, Belanda, pada tanggal 27 Maret 2003. Pemain bertinggi 187 cm ini berposisi asli sebagai winger kiri.
Ia memiliki darah campuran Belanda dan Indonesia dari kedua orang tua. Ayahnya, Brian Struick, seorang warga negara Belanda yang memiliki keturunan Indonesia dari sang ibu.
Nenek Rafael Struick dari pihak ayah, Eleonora Fredrika Rientsma Struick, lahir di Semarang pada 1952. Sementara itu, ibunya, Noraly Soeditor, memiliki darah campuran Suriname dan Jawa.
Advertisement
2. Ibu Rafael Punya Jabatan Penting di Belanda
Ibu dari Rafael Struick, Noraly Soedito, ternyata memiliki jabatan penting di Belanda. Noraly Soedito merupakan lulusan Universitas Amsterdam dengan gelar Master of Science di bidang Akuntansi dan Administrasi Bisnis.
Setelah itu, Beliau melanjutkan studinya di Erasmus Universiteit Rotterdam dan berhasil meraih gelar Master of Science (MSc).
Setelah menempuh pendidikan di Belanda, Ibu dari Rafael Struick menjabat sebagai Head of Financial Recovery & Oversight di ABN AMRO Bank N.V, salah satu bank terkemuka di Belanda yang menduduki peringkat ketiga sebagai bank terbesar di Negeri Kincir Angin.
3. Jebolan Klub Amatir Belanda
Nama Rafael Struick lahir dan tumbuh dari dua klub amatir Forum Sport dan RKAVV Leidschendam.
Penampilan apiknya membuat salah satu klub terkemuka Belanda, ADO Den Haag, merekrutnya pada 2020 dan mendidik Rafael di akademi ADO Den Haag.
Selama di ADO Den Haag, ia tercatat telah tampil sejak level U-18, U-21, dan senior. Debutnya bersama ADO Den Haag senior terjadi di Eerste Divisie saat pertandingan melawan FC Emmen pada tahun 2022.
Sementara di level senior, meski belum menorehkan satu pun gol, tapi Struick telah dipercaya tampil dalam 11 laga.
Advertisement
4. Debut di Timnas Indonesia pada Usia 20 tahun
Rafael Struick pada awalnya diplot sebagai pemain keturunan yang memperkuat Timnas Indonesia untuk perhelatan Piala Dunia U-20 FIFA 2023 yang pada akhirnya harus batal.
Gagal memperkuat Timnas U-20, Rafael Struick mendapatkan kesempatan debut bersama Timnas Indonesia di level senior. Debut resminya bersama tim senior terjadi pada 2023 dalam pertandingan melawan Palestina yang berakhir dengan skor imbang 0-0.
5. Impresif di Piala Asia U-23 2024
Â
Rafael Struick juga menjadi tumpuan kunci Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia U-23 pada Piala Asia U-23 2024. Pengalaman selama tampil di skuad senior membuatnya tampil impresif selama di turnamen tersebut.
Rafael Struick tampil gemilang dengan berhasil mencetak 3 gol dan 2 assist selama berlaga di Piala Asia U-23 2024, termasuk 2 gol krusial yang dibuatnya pada babak perempat final melawan Korea Selatan.
Advertisement
6. Pemain Versatile
Rafael Struick merupakan salah satu penyerang Timnas Indonesia yang dikenal Versatile atau bisa bermain di mana saja.
Meski berposisi sebagai sayap kiri, namun Rafael Struick mampu bermain sebagai sayap kanan bahkan penyerang tengah seperti saat berseragam Timnas Indonesia.
Selama berseragam tim nasional, mulai dari level U-20, U-23, dan senior, Rafael Struick dipercaya tampil dalam 23 laga dengan torehan 4 gol dan 2 assist.
Kelebihan tersebut dapat menjadi keunggulan baginya untuk bisa tampil fleksibel di seluruh posisi penyerang.
7. Menambah Nama Pemain Timnas Indonesia di Klub Milik Orang Indonesia
Bergabungnya Rafael Struick ke Brisbane Roar menambah nama pemain Timnas Indonesia yang kini berkarier di klub milik pengusaha di Tanah Air.
Sebelumnya ada nama Marcelino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen, yang masing-masing membela Oxford United dan FCV Dender.
Perlu diketahui bahwa Brisbane Roar dimiliki oleh salah satu korporasi asal Indonesia, yakni Bakrie Group. Bakrie Group mengakuisisi Brisbane Roar sejak Oktober 2011 dan kepemilikannya masih berlanjut hingga saat ini.
Advertisement
8. Memakai Nomor 7 seperti Shin Tae-yong di Brisbane Roar
Nomor 7 menjadi pilihan Rafael Struick untuk tampil di musim perdananya pada A-League Australia bersama Brisbane Roar. Uniknya nomor punggung yang akan dikenakan Rafael Struick di Brisbane Roar bukanlah nomor biasa.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tercatat juga pernah mengenakan nomor punggung tersebut saat membela Brisbane Roar di masa akhir karier sepak bolanya.
Sayangnya karier Shin Tae-Yong tak begitu bagus. Pesepak bola asal Korea Selatan yang kini menangani Timnas Indonesia itu hanya bermain satu pertandingan dengan hanya mencatatkan 27 menit bermain bersama klub Australia itu.
Penulis:Â Muhamad Luthfi Ma'ruf