Sukses


Kisah Justin Hubner: Tumbuh dengan Budaya Indonesia yang Kental, Kini Jadi Pemain Serbabisa di Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta Beruntung sekali Timnas Indonesia punya pemain serbabisa macam Justin Hubner. Ia bisa bermain di banyak posisi dan itu tentu saja sangat memudahkan bagi pelatih Shin Tae-yong yang kerap gonta-ganti formasi.

Di sepak bola modern yang terus berkembang, seorang pemain dituntut untuk bisa melakoni banyak peran. Artinya, seorang pemain tak lagi hanya terpaku di satu posisi. Justin Hubner adalah contoh nyata.

"Saya bisa memainkan banyak posisi. Posisi utama saya di klub dalah bek tengah. Tapi ketika saya bermain bersama Timnas Indonesia, saya juga bermain di lini tengah sebagai gelandang bertahan. Terkadang, saya juga ditempatkan sebagai fullback kiri," kata Justin Hubner via kanal YouTube YouTube Sport77 Official belum lama ini.

Sejak resmi mengantongi KTP Indonesia sejak Desember 2023, Justin Hubner langsung jadi langganan timnas, baik di level U-23 maupun senior.

Peran sentralnya di banyak posisi memberikan dampak besar bagi pencapaian Timnas Indonesia, dua di antaranya yang paling mencolok adalah mengantarkan Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia U-23 2024 dan meloloskan Indonesia ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di mana Skuad Garuda berada di Grup C.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Mengenal Sepak Bola Sejak Dini

Timnas Indonesia sudah melakoni dua laga, bermain  1-1 kontra Arab Saudi dan 0-0 saat berhadapan dengan Australia. Pada laga pertama, Justin Hubner harus absen karena akumulasi kartu kuning.

Pemain yang masih berusia 21 tahun itu baru diturunkan saat menjamu Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Dalam laga tersebut, Shin Tae-yong menempatkannya di sisi kiri pertahanan atau tepat berada di depan Calvin Verdonk yang beroperasi sebagai penyerang sayap.

Tak tergantikan sepanjang duel, Justin Hubner tampil trengginas. Ia beberapa kali terlibat duel dengan penyerang-penyerang Autralia bahkan sampai harus mendapat kartu kuning pada menit ke-57.

Justin Hubner sudah mengenal sepak bola sejak dini. "Saat usia tiga atau empat tahun. Saya memulainya dari klub lokal (dekat rumah). Ketika usia tujuh tahun, saya lanjut ke tim profesional. Dan saat berusia 16 tahun saya menandatangani kontrak profesional di Wolverhampton Wanderers," ujar pemain keturunan berdarah Bandung dan Makassar itu.

 

3 dari 4 halaman

Tipikal Pemain Keras

Bermain di Liga Inggris merupakan mimpi semua pemain di seluruh dunia, tak terkecuali bagi Justin Hubner.

"Liga Inggris terbaik di dunia dan jika Anda pemain yang bagus, Anda pastinya ingin bermain di liga terbaik. Jadi sangat senang berada di Inggris, bertanding melawan pemain-pemain terbaik," katanya.

Justin Hubner mengaku sebagai tipikal pemain yang keras. Tak salah kalau di klubnya atau di Timnas Indonesia, ia kerap diplot sebagai bek. "Di Wolves, saya bermain sebagai bek tengah karena saya suka menjegal orang," kata kelahiran 14 September 2003 seraya tertawa.

 

 

4 dari 4 halaman

Tak Pernah Luntur

Jauh dari tanah leluhur tak membuat ke-Indonesia-an Justin Hubner pudar atau luntur. "Di Belanda aku tumbuh bersama dengan budaya Indonesia. Setiap ada yang berulang tahun di keluarga, kami selalu menyantap makanan Indonesia. Dalam momen seperti itu, kami berbicara banyak tentang Indonesia," kata Justin Hubner.

"Saya bahkan sudah tahu tentang Bandung dan Makassar sebelum saya datang ke Indonesia. Suatu saat nanti, saya pasti akan ke sana," pungkasnya.

Kini, rakyat Indonesia, khususnya fans setia Skuad Garuda, kembali menanti sensasi Justin Hubner dalam dua laga kontra Bahrain dan China. Sang bintang diharapkan tampil lebih gahar demi meraup kemenangan yang sekaligus membuka jalan ke putaran final Piala Dunia 2026 kian menganga.

Video Populer

Foto Populer