Bola.com, Solo - Arema FC harus menelan kekalahan dari tim juru kunci BRI Liga 1 2024/2025, PSS Sleman. Bermain di Stadion Manahan, Solo, Jumat (20/9/2024), Singo Edan dipermalukan dengan skor 1-3.
Padahal di atas kertas, Arema FC lebih diunggulkan dalam pertandingan ini, mengingat dari posisi di klasemen BRI Liga 1 dan permainan pada laga sebelumnya, Singo Edan lebih baik.
Baca Juga
Advertisement
Namun, PSS bermain lebih efektif. Meski hanya menguasai 33 persen ball possession, mereka bisa mencetak tiga gol ke gawang Arema FC. Sementara Singo Edan yang mendominasi permainan, mencetak gol lewat tendangan penalti Charles Lokolingoy.
Artinya, Arema FC bermain tidak efektif. Mereka kebingungan ketika mendekati kotak penalti PSS Sleman, karena lawan tampil dengan pertahanan solid.
Ini menjadi pertanda jika pelatih Arema FC, Joel Cornelli, belum menemukan solusi terkait produktivitas gol Singo Edan. Sampai saat ini, Arema FC baru mencetak tiga gol dalam enam pertandingan.
Sementara PSS, justru bisa mengatasi segala masalah di dalam tim ketika melawan Arema FC, karena ini menjadi kemenangan pertama musim ini.
Berikut tiga faktor yang membuat Arema FC dipermalukan PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Serangan Tumpul
Dalam pertandingan ini, permainan Arema FC tidak terlalu tajam. Meski menguasai ball possession, bisa dihitung dengan jari serangan yang mengancam gawang PSS. Dalberto Belo dkk. tidak bisa membongkar rapatnya pertahanan PSS Sleman.
Playmaker Arema FC, William Marcilio, juga dikunci pergerakannya. Jadi pemain asal Brasil itu tidak leluasa mengirimkan bola ke depan.
Satu gol yang dicetak pemain Arema FC lahir lewat eksekusi penalti. Ini jadi buktiu jika Arema FC tidak mampu menembus gawang PSS Sleman lewat serangan yang rapi.
Advertisement
Pertahanan Lengah
Tiga gol yang dicetak PSS Sleman berasal dari serangan cepat. Pemain belakang Arema FC sepertinya terkejut dengan permainan cepat PSS.
Sisi kiri pertahanan Arema FC, yang ditempati Ahmad Alfarizi beberapa kali dieksploitasi. Winger PSS, Phil Ofosu, sedang tampil luar biasa.
Begitu juga dengan duet Thales Lira dan Anwar Rifai yang tak bisa meredam striker PSS, Hokky Caraka. Sehingga pemain muda Timnas Indonesia itu berhasil mencetak dua gol. Namun, kekalahan ini tidak sekedar lengahnya kuartet pertahanan Arema.
Lini tengah dan depan Singo Edan juga terlambat turun ketika terkena serangan balik. Sehingga pemain belakang Arema keteteran saat menerima serangan balik.
Padahal dalam dua pertandingan sebelumnya, pertahanan Singo Edan sangat solid. Mereka bisa membuat clean sheet. Namun, ketangguhan itu runtuh di kaki pemain PSS.
Hokky Caraka Sedang On Fire
Kekalahan Arema FC tak lain karena lini depan PSS sedang on fire, terutama penyerang muda, Hokky Caraka. Pemain yang jadi bagian dari Timnas Indonesia itu berhasil membuat brace. Padahal dia dikawal oleh bek tangguh Arema, Thales Lira.
Dua gol yang dicetak juga cukup indah. Pada menit 39, dia menggetarkan gawang Arema lewat tendangan jarak jauh yang jatuh di sudut kanan atas gawang.
Sedangkan gol kedua lahir di menit 54 lewat tandukan kepala. Bola juga diarahkan ke sudut kiri bawah. Dua gol yang sangat sulit diantisipasi kiper sekelas Lucas Frigeri.
Sepertinya, Hokky dapat pengalaman penting dari Timnas Indonesia. Meski dia jarang dapat kesempatan bermain, namun dia ditempa oleh tim kepelatihan yang dipimpin Shin Tae-yong. Sehingga Hokky bisa on fire saat melawan Arema FC.
Padahal dalam lima pertandingan sebelumnya, PSS kesulitan mencetak gol. Mereka baru mengemas 1 gol. Itupun lewat gol bunuh diri bek Borneo FC, Lucio Nduwarugira.
Advertisement