Bola.com, Jakarta Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, tak leluasa dalam meracik komposisi pemainnya pada awal musim BRI Liga 1 2024/2025. Berbagai persoalan menghambat sang juru taktik untuk menyusun kekuatan terbaiknya.
Problem yang paling awal sudah muncul sejak pertandingan pertama. PSIS Semarang harus kehilangan striker asingnya, Sudi Abdallah, yang mengalami cedera parah pada duel pekan pertama melawan Persita Tangerang.
Baca Juga
7 Eks PSIS Balik ke Semarang Bertekad untuk Permalukan Mahesa Jenar di BRI Liga 1
Yoyok Sukawi Jelaskan Duduk Perkara PSIS Dapat Sanksi FIFA: Kasus Pemain Asing Lama, Kini Dilarang Daftarkan Pemain Baru
Pelatih PSIS Ungkap Alasan Tolak Lepas Paulo Gali Freitas Memperkuat Timor Leste di Piala AFF 2024
Advertisement
Untuk mengisi posisi Sudi yang absen lama karena cedera lutut, Mahesa Jenar pun merekrut Evandro Brandao sebagai penggantinya. Namun, dalam masa persiapan, eks striker RANS Nusantara FC ini malah mengalami cedera di sesi latihan.
Tanpa dua nama ini, Gilbert Agius tak punya amunisi asing di pos penyerang. Belakangan, Septian David Maulana dan Wildan Ramdhani jadi pilihan terakhir karena opsi yang bisa digunakan sangat terbatas.
“Saat ini, kami harus kehilangan Sudi Abdallah dan Evandro Brandao yang harus absen karena cedera. Sebagai pelatih, saya tentu berharap semua pemain bisa siap dan dalam kondisi yang bugar,” ujar Gilbert.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masalah Bertambah
Situasi yang semakin pelik pun menghampiri PSIS Semarang pada pekan kelima. Mereka harus kehilangan Fernando Jose Gomes Junior alias Fernandinho yang diganjar kartu merah langsung saat melawan Persib Bandung.
Situasi ini menambah parah krisis pemain Mahesa Jenar di lini serang. Dengan absennya gelandang serang asal Brasil itu, stok pemain yang bisa diturunkan Gilbert Agius semakin berkurang.
“Sayangnya, kami juga kembali kehilangan Fernandinho karena mendapatkan kartu merah. Ini membuat kami lebih berat. Sebagai pelatih, saya butuh semua pemain siap, sehingga punya lebih banyak pilihan,” ujarnya.
Advertisement
Produksi Gol Macet
Efek dari berbagai persoalan yang menjerat PSIS Semarang ini ialah macetnya produktivitas dalam menghasilkan gol. Dari enam pertandingan awal musim ini, Mahesa Jenar baru bisa mencetak empat gol.
Jumlah ini menjadi salah satu yang terendah di BRI Liga 1 2024/2025. Apabila dibandingkan kontestan lainnya, PSIS Semarang hanya lebih baik dari Arema FC (3 gol) dan Persita Tangerang (2 gol).
Itulah sebabnya, mereka masih terhambat tren negatif pada tiga laga terakhir. Saat menjalani tur tandang, Mahesa Jenar dua kali kalah beruntun melawan Dewa United (1-2) dan Persib Bandung (1-2), lalu bermain imbang kontra PSM Makassar (0-0).
Kesempatan Bangkit
Septian David Maulana dan kolega memiliki kesempatan mengakhiri catatan negatif ini pada pekan ketujuh saat menjamu Arema FC di Stadion Moch Soebroto, Magelang, pada Kamis (26/9/2024).
Yang terbaru, Singo Edan sempat digasak PSS Sleman (1-3). Ini menjadi kesempatan bagi PSIS untuk kembali ke jalur kemenangan. Untuk saat ini, Mahesa Jenar berada di peringkat ke-11 dengan koleksi tujuh poin.
Advertisement