Bola.com, Jakarta - Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI) menggelar rapat koordinasi nasional di Hotel Ciputra, Jakarta, Rabu-Kamis (25-26/9/2024). Organisasi yang dipimpin Eddy Sofyan membahas beberapa program dalam Rakornas tersebut, di antaranya pembinaan pesepak bola usia muda.
Rakornas ini diikuti oleh hampir seluruh perwakilan BASRI dari tingkat provinsi di seluruh Indonesia, dengan acara pembukaan berlangsung pada 25 September 2024. BASRI lahir bertujuan mengembangkan sepak bola Indonesia dengan memberikan ruang partisipasi masyarakat
Advertisement
"Beberapa materi yang dibahas dalam Rakornas di antaranya program pembinaan usia muda, talent scouting, sepak bola rakyat. Kami dari perwakilan 38 provinsi, luar biasa hadir semua,” ujar Eddy Sofyan dalam sambutan saat pembukaan.
Beberapa agenda penting dalam Rakornas ini antara lain pembinaan usia muda, pencarian bakat, dan sepak bola rakyat. Eddy Sofyan menjelaskan betapa pentingnya peran akar rumput dalam menemukan talenta-talenta muda sepak bola Indonesia.
Sejak didirikan, BASRI telah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mengembangkan kemampuan pemain muda dari berbagai daerah. Melalui pelatihan, kompetisi lokal, dan pendidikan teknik serta strategi, organisasi ini memberikan perhatian khusus kepada anak-anak dan remaja. Selain aspek fisik, BASRI juga menanamkan nilai-nilai seperti kerja sama, disiplin, dan sportivitas.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bertualang Mencari Talenta Muda Berbakat
BASRI berkolaborasi dengan mantan pemain Timnas Indonesia yang sudah berkiprah secara profesional. Mereka akan bertualang mencari talenta muda di seluruh pelosok Indonesia melalui program coaching clinic.
"Kami mengumpulkan mantan-mantan pemain Timnas Indonesia lebih dari 100 orang, dan mereka semua betul-betul memiliki lisensi kepelatihan dan akan selalu kami berdayakan," ungkap Eddy Sofyan.
"Kami memberikan tugas kepada mereka untuk berkeliling ke pelosok Indonesia seperti Papua dan Aceh melakukan scouting serta coaching clinic. Pemain muda berbakat akan kami kelola demi timnas kita ke depannya.”
Langkah disambut baik oleh mantan pemain legendaris Indonesia, Peri Sandria. Peri Sandria, yang turut hadir pada Rakornas, mendukung BASRI berkolaborasi dalam perkembangan bibit-bibit muda Indonesia calon pemain tim nasional.
"Saya rasa kehadiran BASRI ini merupakan jalan keluar untuk pembinaan usia muda. Kami bersama Bang Eddy Sofyan sudah berdiskusi untuk ke depannya," kata Peri Sandria.
Ia juga menyampaikan tentang keresahan anak didiknya dengan kehadiran segambreng pemain naturalisasi. Walau begitu, ia percaya setiap pemain naturalisasi harus didukung.
"Untuk saat ini permasalahannya ada di mental anak-anak muda yang bercerita pada saya, mereka merasa terhambat dengan kehadiran pemain-pemain naturalisasi, khususnya anak didik saya," tutur Edi Sofyan.
"Pesan saya untuk pemain muda Indonesia, tetap lah semangat dan berjiwa besar, siapa pun pemain naturalisasi selama mereka membela bangsa kita anggap ok saja lah," jelas Peri Sandri.
Advertisement
Kompetisi Junior dan Sepak Bola Rakyat
BASRI juga berkomitmen menjembatani kesenjangan antara prestasi profesional dan minat masyarakat. Dengan tagline "One For Eleven, Eleven For One.", organisasi ini ingin memastikan setiap warga negara, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi, memiliki kesempatan bermain, belajar, dan menikmati sepak bola.
Edy Sofyan menuturkan BASRI akan fokus menggelar kompetisi untuk anak-anak muda dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam sepak bola melalui Liga Desa.
"Liga Desa merupakan ikon kami, itu adalah komperisi antardesa. Kompetisi ini melibatkan pemain senior dan U-17," kata Edy Sofyan.
Edy Sofyan juga menegaskan menghadirkan kompetisi untuk pemain junior. Pemain junior tersebut akan dibina sesuai kelompok umur, kemudian akan berkompetisi pada festival yang segera digelar.
"Berbeda dengan Liga Desa, untuk pemain junior kami akan bina sesuai dengan usianya melalui sekolah sepak bola dan klub. Kami memiliki fokus terhadap U-17 kebawah, tetapi benang merahnya berada pada U-12 yang akan kami fokuskan."
Penulis: Lutfi Galih Pawening