Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 mengawali Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 dengan cara yang cukup luar biasa. Maladewa berhasil dipermak empat gol tanpa balas.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Madya, Jakarta (25/9/2024), menjadi pembuktian tim asuhan Indra Sjafri. Maklum, nada sumbang datang sebelum Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 dimulai.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih asal Sumatera Barat itu membuat keputusan berani dengan mencoret Arkhan Kaka dan Welber Jardim. Walau tak selalu menjadi starter, keduanya berperan dalam sukses meraih gelar Piala AFF U-19 2024.
Kekhawatiran publik nyaris menjadi kenyataan di babak pertama. Serangkaian peluang yang didapatkan gagal dituntaskan menjadi gol pembuka.
Beruntung, paruh kedua berjalan 180 derajat bagi Garuda Nusantara. Aditya Warman, Figo Dennis, Toni Firmansyah dan Jens Raven bergantian masuk papan skor.
Walau begitu, Indra Sjafri jelas harus memerhatikan pekerjaan rumah yang didapatkan dari pertandingan ini. Apa saja yang perlu dibenahi Dony Tri Pamungkas dkk? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Efektivitas Jadi Pertanyaan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Timnas Indonesia gagal membongkar pertahanan Maladewa di paruh pertama. Selain karena kecemerlangan kiper Mohamed Yaameen, finishing tampak jadi masalah utama.
Dilansir dari Lapangbola, Jens Raven dkk membuat 13 tembakan dan hanya lima tembakan yang mengarah ke sasaran di babak pertama. Sisanya, melenceng dari gawang meski peluang tercipta di kotak kecil penalti.
Beruntung, Maladewa tak bisa mempertahankan performanya. Pada paruh kedua, dari 14 tembakan yang dilepaskan dan lima yang mengarah ke gawang, empat diantaranya berhasil dikonversi menjadi gol.
Advertisement
Counter Attack Lawan Ngeri
Maladewa sejatinya mendapatkan gempuran luar biasa di pertandingan malam ini. Walau begitu, mereka tetap beberapa kali mengancam gawang Ikram Algiffari.
Tim berjuluk Red Snapper itu sejatinya hanya 29 kali mampu memberikan operan di area lawan. Dengan enam umpan diantaranya berhasil menembus kotak penalti Indonesia.
Meski begitu, Maladewa masih mampu menciptakan lima tembakan dengan tiga diantaranya menuju gawang. Salah satunya dari kapten Shanaan Rashaad.
'Indra Sjfari Ball'
Terlepas dari dua masalah yang disebutkan di atas. Indonesia layak berbangga dengan cara mereka meraih kemenangan atas Maladewa pada malam ini.
Kadek Arel dkk mampu menguasai bola hingga 87%. Skema 'Indra Sjafri Ball' tampak superior di hadapan perwakilan Asia Selatan ini.
Hal tersebut tentu menjadi modal berharga dan tambahan kepercayaan diri bagi pemain dalam lanjutan turnamen. Cara bermain seperti itu menunjukkan Indonesia bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata.
Advertisement