Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, kurang paham dengan kabar Mauresmo Hinoke yang tidak bisa dinaturalisasi karena asal-usulnya melebihi dari tiga keturunan.
Sesuai Statuta FIFA, seorang pemain yang dinaturalisasi negara barusnya maksimal harus mempunyai garis generasi ketiga atau kakek dan neneknya. Misalnya Jay Idzes, Jutin Hubner, hingga Nathan Tjoe-A-On.
Advertisement
Lebih dari itu, seorang pemain perlu bermain di negara barunya selama lima tahun secara berturut-turut atau sepuluh tahun tidak beruntun. Contoh kasusnya adalah Marc Klok.
Karena mengaku tidak tahu sama sekali, Indra Sjafri melemparkan kendala naturalisasi Mauresmo Hinoke kepada PSSI atau Badan Tim Nasional (BTN).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Indra Sjafri Tidak Paham
"Kalau proses itu saya pikir, saya tidak paham. Yang jelas saya mendapatkan berita bahwa Mauresmo Hinoke tidak bisa diproses," ujar Indra Sjafri.
"Tetapi, apakah prosesnya bisa dilanjutkan atau tidak, mungkin konfirmasinya kepada PSSI atau BTN," jelas arsitek berusia 61 tahun tersebut.
Selain Mauresmo Hinoke, Indra Sjafri juga mengajukan dua pemain lain untuk dinaturalisasi demi Timnas Indonesia U-20. Keduanya adalah Dion Mark dan Tim Geypens.
Advertisement
Keturunan Keempat
Sementara itu, manajer Timnas Indonesia U-20, Ahmed Zaki Iskandar, masih menelusuri darah Indonesia Mauresmo Hinoke. Temuan awal, garis keturunan winger TOP Oss di kasta kedua Liga Belanda itu berasal dari generasi keempat.
"Untuk Mauresmo Hinoke, masih kami cari. Sebab, keturunannya yang keempat," ungkap Ahmed Zaki.
Timnas Indonesia U-20 memerlukan banyak pemain keturunan supaya bisa bersaing di Piala Asia U-20 2025 China pada 6-23 Februari tahun depan. Untuk saat ini, tim berjulukan Garuda Nusantara itu baru memiliki Jens Raven.