Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong banyak dihuni personel keturunan. Sejumlah pemain tersebut secara bertahap menjalani proses naturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Belakangan program naturalisasi terus digalakkan federasi sepak bola Indonesia alias PSSI. Hasilnya cukup menjanjikan. Pada tahun ini, Skuad Garuda berhasil mencatatkan sejarah dengan lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2024.
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20
Advertisement
Selain itu, Timnas Indonesia tengah berjuang di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kehadiran pemain keturunan dianggap sebagai salah satu faktor keberhasilan Tim Merah-Putih mampu bersaing di kualifikasi kali ini.
"Saya pikir dengan kehadiran pemain-pemain naturalisasi itu yang pertama," ungkap legenda Timnas Indonesia Mundari Karya saat berbincang dengan Akmal Marhali dalam channel YouTube Bicara Bola belum lama ini.
"Yang kedua adanya perubahan regulasi kuota Piala Dunia slot Asia juga sangat memengaruhi kenapa kita bisa lanjut ke babak berikutnya. Sekarang kan delapan plus satu," sambungnya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah Tepat
Pria berusia 67 tahun itu menilai program naturalisasi yang dilakukan sejauh ini merupakan langkah yang tepat. Mundari Karya bercerita saat masih menjadi manajer Barito Putera, tidak sedikit pemainnya yang dipantau dan diseleksi Shin Tae-yong untuk gabung Timnas Indonesia.
Namun, pada akhirnya sang pemain tidak masuk kriteria pelatih asal Korea Selatan tersebut. "Pemain naturalisasi pas lah karena biar gimana pun saat situasi seperti ini, ya STY sudah beberapa kali coba-coba," katanya.
"Waktu jadi manajer Barito Putera banyak pemain-pemain saya yang beberapa kali dipanggil dipulangin lagi, jadi kita lihat betapa STY itu memilih semua pemain-pemainnya."
"Tapi akhirnya yang dia pilih naturalisasi, saya pikir ini cara dia bagaimana meningkatkan pemain-pemain level sepak bola kita terutama tim nasional," lanjut Mundari Karya.
Â
Advertisement
Bukan Grade A
Adapun beberapa pemain keturunan yang memperkuat Timnas Indonesia antara lain Justin Hubner, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Ivar Jenner, Rafael Struick, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Calvin Verdonk, Sandy Walsh, hingga Maarten Paes.
Mundari Karya menyebut sederet nama tersebut bukanlah pemain Grade A. Dia meyakini pemain top tidak akan mungkin mau membela Timnas Indonesia.
"Saya pikir kalau bicara grade A enggak mungkinlah pemain-pemain itu mau main untuk Indonesia, itu yang masyarakat harus mengerti. Yang kedua saya pikir ini pemain-pemain di level 2 lah, pemain di akademi gitu kalau yang usia mudanya," ucapnya.
"Harapan kita juga jangan terlalu tinggi karena kita juga tahu bahwa untuk bersaing di Piala Dunia dengan Jepang, Australia dan tim-tim lain yang pemain-pemainnya banyak main di Eropa level 1," ujarnya.
Â
Realistis
"Kita juga harus realistis jadi pemain-pemain yang kita naturalisasi ini bukan pemain terbaik, jadi harapannya tentu kita harus memahami. Jangan sampai ini menjadi beban pemain-pemain naturalisasi dengan ekspektasi kita terlalu tinggi," harap Mundari Karya.
"Walaupun bukan dari level A tapi mereka matang di dalam kompetisi. Jay Idzes pemain belakang Venezia, yang kedua Thom Haye dan ketiga Calvin Verdonk. Saya pikir tiga pemain itulah yang mudah-mudahan bisa memengaruhi Timnas kita," pungkasnya.
Â
Advertisement