Bola.com, Jakarta - Lebih dari empat tahun Shin Tae-yong menukangi Timnas Indonesia. Kedatangan mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu membawa banyak perubahan bagi skuad berjulukan Garuda itu.
Secara perlahan Timnas Indonesia menunjukkan progres yang positif. Meski belum meraih trofi juara, di tangan Shin Tae-yong, Tim Garuda mencatat beberapa pencapaian yang cukup membanggakan. Satu di antaranya bersaing di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Baca Juga
Advertisement
Legenda Timnas Indonesia, Mundari Karya, memberikan komentar terkait rekam jejak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Menurutnya, arsitek asal Korea Selatan tersebut merupakan pelatih yang beruntung karena bertahan lama menangani Tim Merah-Putih.
"Shin Tae-yong ini sebetulnya pelatih yang beruntung karena dia pelatih satu-satunya yang paling lama (melatih Timnas Indonesia), karena kepercayaan yang diberikan kepadanya," ujar Mundari Karya saat berbincang dengan Akmal Marhali dalam channel YouTube Bicara Bola belum lama ini.
"Shin juga mencoba berbagai cara, sebelum ada proyek naturalisasi hampir semua pemain yang kita anggap bagus dipanggil tetapi belum memuaskan dia. Belum sesuai dengan apa yang dia inginkan dengan filosofinya sampai akhirnya diputuskanlah STY meminta naturalisasi," sambungnya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hasilnya Sama Saja
Mundari Karya berpandangan dengan atau tanpa naturalisasi di Timnas Indonesia, secara prestasi hasilnya akan sama saja. Yang membedakan hanya cara bermain antara pemain keturunan dan lokal.
"Dengan naturalisasi atau dengan pemain lokal, kalau kita bicara hasil nanti sama saja. Tapi kalau kita lihat dari penampilan mereka, ya agak berbeda karena pemain naturalisasi berkembang dalam lingkungan sepak bola yang sudah hebat," katanya.
"Mereka sudah bagus, jadi ini yang membuat beda antara pemain kita dengan naturalisasi tapi kalau kita bicara hasil, saya pikir nanti akan sama."
"Naturalisasi adalah bagian dari proses, ini harus dipahami masyarakat Indonesia supaya pemain enggak terbebani. Kalau sekarang kita kayak orang masih bulan madu, enggak ada salahnya tapi tahulah suporter kita seperti apa, saat kalah-kalah terus mulailah timbul kekecewaan," lanjut Mundari.
Advertisement
Pelatih yang Bagus
Meskipun demikian, mantan bek Timnas Indonesia itu memuji Shin Tae-yong sebagai pelatih yang bagus. Filosofi yang diterapkan arsitek kelahiran Yeongdeok, Korea Selatan itu akan sangat berguna bagi perkembangan sepak bola Tanah Air pada masa depan.
"Saya pikir pelatih yang bagus, jujur saja dia bagus karena terus terang bahwa ini mantan pelatih Timnas Korea Selatan, sudah pernah main di Piala Dunia kalahin Jerman," ucap Mundari Karya.
"Jadi saya lihat banyak ide-idenya yang mungkin bisa kita gunakanlah, ya terutama bicara sepak bola nih sepak bola selalu berkembang. Arsene Wenger juga bicara bahwa sepak bola sekarang lebih didominasi sama kemampuan fisik dan akan terus berlanjut," paparnya.
Â
Pesan untuk STY
Mantan pelatih Barito Putera itu berharap Shin Tae-yong bisa lebih lama lagi memimpin Timnas Indonesia. Namun, Mundari Karya meminta Shin untuk segera belajar bahasa Indonesia.
"Kita berharap Shin Tae-yong lama di sini karena dia sudah beradaptasi dan lebih mengerti apa yang harus dilakukan. Saran saya buat STY, dia harus bisa bahasa Indonesia," pintanya.
"Saya bicara untuk jangka panjang pada saat pemain-pemainnya sudah pemain Indonesia asli ya, termasuk juga pemain-pemain keturunan harus bisa bahasa Indonesia. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam sepak bola," pungkas Mundari.
Advertisement