Bola.com, Jakarta - Jika Kevin Diks dinaturalisasi, maka Timnas Indonesia bakal memiliki banyak pemain belakang. Hal ini tentu membuat bek-bek lain seperti Rizky Ridho dan Muhammad Ferarri misalnya makin sulit menembus skuad utama.
Bek FC Copenhagen, Kevin Diks Bakarbessy, telah mendarat di Jakarta pada Kamis (10/10/2024). Rumor Kevin akan menjalani proses naturalisasi semakin kuat setelah sang pemain menyatakan sudah dikontak PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Baca Juga
Media Belanda Menyorot Banyak Pemain Kelahiran Negeri Kincir Angin yang Bantu Timnas Indonesia Menang atas Arab Saudi
Kepada Media Italia, Erick Thohir Puji Habis-habisan Kualitas Jay Idzes: Dia Sosok Pemimpin Sejati!
Asisten STY: Timnas Indonesia Masih Banyak PR, Terutama Finishing di Depan Gawang!
Advertisement
Bek keturunan Maluku itu merupakan pemain diaspora angkatan pertama yang masuk radar Shin Tae-yong empat tahun lalu. Dari era PSSI dipimpin Iwan Bule sampai sekarang Erick Thohir, Diks belum juga bersalaman.
Namun kini, setelah empat tahun lamanya, Kevin Diks semakin dekat menjadi pemain Timnas Indonesia.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Stok Bek Melimpah
Sejauh ini, Timnas Indonesia sudah memiliki banyak bek, dari tengah, kiri, maupun kanan. Mees Hilgers jadi nama terbaru.
Selain Hilgers, masih ada Jay Idzes, Sandy Walsh, hingga Jordi Amat. Jangan lupakan juga Calvin Verdonk, Pratama Arhan, Wahyu Prasetyo, dan Asnawi Mangkualam. Kemudian ada Shayne Pattynama dan pemain serbabisa, Nathan Tjoe-A-On.
Dua nama berikutnya, yakni Ridho dan Ferarri, mungkin jadi opsi paling 'disayangkan' jika harus kehilangan posisinya di lini belakang Timnas Indonesia. Lantas, bagaimana peluang mereka?
Â
Advertisement
Kunci dan Supersub
Jangankan Kevin Diks, kehadiran Mees Hilgers saja sudah membuat Rizky Ridho kehilangan posisi utama saat Timnas Indonesia bermain imbang melawan Bahrain. Bek Persija Jakarta itu memang tampil pada babak kedua, tetapi main sebagai pengganti bukanlah kebiasaannya.
Ridho selalu menjadi pemain inti Timnas Indonesia pada banyak kesempatan. Berduet dengan Idzes ataupun Justin Hubner terbukti tak jadi masalah buat mantan pemain Persebaya Surabaya tersebut.
Sebaliknya, Ferarri cukup sering dimainkan, tetapi biasanya sebagai supersub. Keahliannya untuk cepat beradaptasi dengan ritme pertandingan jadi keunggulan bek yang juga bermain untuk Persija tersebut.
Yang jelas, baik Ridho dan Ferarri punya bagian penting di tubuh Timnas Indonesia. Shin Tae-yong jelas membutuhkannya, terlihat pada laga-laga terakhir Merah Putih, di mana keduanya jadi aset berharga Skuad Garuda.
Â
Apa Berikutnya?
Tidak akan mudah bersaing dengan nama-nama diaspora seperti yang sudah disebutkan di atas. Namun demikian, sepak bola sungguh sangat dinamis. Ada kalanya pelatih memiliki intuisinya sendiri tentang bagaimana komposisi terbaik anak asuhnya.
Cedera dan akumulasi kartu yang biasa terjadi dalam sepak bola bisa menjadi momentum buat Ridho dan Ferarri menunjukkan bahwa mereka layak mengisi posisi utama.
Dinamika kesebelasan juga sangat umum, termasuk masalah usia. Jordi Amat sudah tak bisa dibilang muda lagi, dan Ferarri serta Ridho jelas dua kandidat paling kuat meneruskan perjuangan 'Sang Sultan'.
Advertisement