Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia baru saja melakoni laga berat melawan Timnas Bahrain di Riffa, Kamis (10/10/2024). Laga lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu berakhir imbang 2-2.
Ini hasil imbang ketiga Timnas Indonesia setelah pada dua laga sebelumnya melawan Arab Saudi dan Australia juga berakhir sama kuat, 1-1 serta 0-0.
Baca Juga
Malaysia Terang-terangan Mau Copas Strategi Timnas Indonesia, Siapkan Revolusi Sepak Bola dan Borong Pemain Keturunan
Mantap! Mantan Gelandang Chelsea dan Timnas Inggris Dukung Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Mengupas Lebih Dalam Proses 2 Gol Timnas Indonesia ke Gawang Arab Saudi: Skema Rapi Melibatkan 4 Pemain, Ciamik!
Advertisement
Kontra Bahrai, dwigol Skuad Garuda masing-masing dicetak oleh Ragnar Oratmangoen pada menit ke-45'+3 dan Rafael Struick pada menit ke-74'.
Sedangkan gol tuan rumah diborong oleh Mohamed Marhoon pada menit ke-15' dan menit ke-90'+9.
Gol kedua Mohamed Marhoon menjadi gol kontroversial karena dianggap sudah melewati batas waktu pertandingan. Akibatnya, wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf banjir kritikan dan dituding telah merampok kemenangan Timnas Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fisik Lini Pertahanan Terpelihara dengan Baik
Terlepas dari kinerja wasit yang buruk, tim asuhan Shin Tae-yong tampil apik, walau di sepanjang babak pertama kerap mendapat tekanan.
Secara fisik, Jay Idzes dan kawan-kawan juga tak kedodoran. Padatnya jadwal bersama klub masing-masing serta perjalanan jauh Indonesia - Bahrain ternyata tak membuat fisik maupun stamina anak-anak asuh Shin Tae-yong melorot.
Hal tersebut sesuai pernyataan Nur Saelan, mantan pelatih fisik Timnas Indonesia, sebelum pertandingan dimulai.
Lewat kanal YouTube Bicara Bola besutan Aklam Marhali, Nur Saelan merasa tak risau terkait fisik Jay Idzes cs.
"Para pemain yang bermain di luar negeri ini fisiknya sangat terpelihara, karena rutin bermain setiap minggunya," kata Nur Saelan.
Ambil contoh misalnya Jay Idzes, Calvin Verdonk, dan Thom Haye. Tiga atau empat hari sebelum bentrok kontra Bahrain, ketiganya masih melakoni laga di kompetisi domestik.
Jay Idzes memperkuat Venezia di Serie A, Italia, sementara Calvin Verdonk (NEZ), dan Thom Haye (Almere City) di Eredivisie, Belanda.
Advertisement
Imbasnya, Emosi Bisa Dikontrol
Menurut Nur Saelan, fisik yang oke tak hanya membuat si pemain dapat tampil fokus sepanjang pertandingan melainkan juga bisa mencegah emosi yang berlebihan.
"Pemain dengan fisik bagus juga bisa mencegah emosi berlebih dari pada pemain. Ditambah karakteristik pemain Timur Tengah ini terkenal dengan provokasinya," ujar Nur Saelan.
Nur Saelan juga memuji Shin Tae-yong. Juru taktik berpaspor Kore Selatan itu punya peran penting dalam penentuan pemain, terlebih di starting XI.
Mengingat iklim maupun cuaca Bahrain yang berbeda, kejelian pelatih dalam menurunkan pemain memang sangat menentukan hasil akhir.
"Coach Shin Tae Yong memiliki peran yang sangat krusial dalam pemilihan pemain. Dia harus melihat kesiapan pemain mulai dari fisik yang prima sampai perubahan cuaca para pemain diaspora yang mayoritas berlaga di Eropa," pungkas Nur Saelan.
Hadapi China
Selanjutnya, Indonesia akan melakoni laga versus Timnas China pada 15 Oktober mendatang. Rakyat Indonesia berharap, tim kesayangan bisa meraup tripoin pertama guna menjaga asa ke fase selanjutnya.
Adapun China, pada laga terakhir beberapa waktu lalu, kalah 1-3 dari Australia. Sebelumnya China juga kalah dari Jepang dan Arab Saudi. Nah, kini saatnya Indonesia yang mengalahkan tim berjuluk Dragon Team.
Advertisement