Bola.com, Yogyakarta - PSIM Yogyakarta meraih kemenangan telak atas Persikas Subang pada laga pekan ketujuh Pegadaian Liga 2 2024/2025. Tambahan tiga poin di kandang sangat penting buat Laskar Mataram.
Bertanding di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Sabtu (12/10/2024) sore, skuad Laskar Mataram bermain percaya diri sejak bola digulirkan. Hasilnya, PSIM sukses menggilas tamunya lima gol tanpa balas.
Baca Juga
Advertisement
Striker PSIM asal Brasil, Rafinha tampil menyala pada pertandingan ini. Dia berhasil mencetak brace masing-masing di menit ke-12 (P) dan (56'). Tiga gol lainnya dilesakkan Yudha Alkanza (9'), Arya Gerryan (37'), serta Savio Sheva (78').
Pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro merasa lega akhirnya Laskar Mataram bisa mengakhiri paceklik kemenangan. Pelatih asal Kalasan, Sleman itu memberikan apresiasi kepada anak asuhnya yang sudah berjuang maksimal.
"Hasil yang cukup maksimal buat kami dengan meraih tiga poin dan banyak gol. Tapi masih banyak evaluasi yang harus diperbaiki dan ke depannya bisa lebih baik," ujarnya seusai laga.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ucapan Terima Kasih
"Selamat untuk manajemen PSIM, pemain, suporter. Terima kasih suporter sudah mendukung kami dengan berbagai macam cara, ada yang dengan diam dan ada yang berontak. Support yang positif harapannya tidak menjadikan beban pemain," harap Seto Nurdiyantoro.
"Apapun itu ini dinamika sepak bola. Tujuan kami tentu seperti impian kami semula. Semoga ada sinergi positif untuk semuanya. Semoga pemain juga tidak jemawa dan ke depannya lebih fokus untuk meraih poin demi poin," lanjut dia.
Skuad PSIM memang sempat mendapat kritik dari suporternya lantaran tak mampu mendulang kemenangan di tiga laga terakhir. Perinciannya kalah sekali kontra Persipa Pati (1-3). Lalu, bermain imbang versus Persijap Jepara (0-0) dan Nusantara United (1-1).
Advertisement
Mental Sempat Drop
Seto Nurdiyantoro mengakui, hasil di laga sebelumnya sempat membuat mental skuad PSIM drop. Di situasi sulit tersebut, kata Seto, tim pelatih mencoba membangkitkan semangat para pemain. Kerja keras yang selama ini dilakukan akhirnya membawa hasil.
"Di tiga pertandingan sebelum ini kami sedikit minor. Dari Pati dalam kondisi mental yang drop dari sisi pemain dan pelatih. Kami mencoba mengembalikan ke jalurnya lagi walaupun di home, apa yang saya rencanakan waktu itu berjalan tidak lancar. Banyak sekali masaah di pertengahan jalan," ucap Seto.
"Lawan Nusantara juga positif karena target away satu poin walaupun sebenarnya mau tiga poin tapi tetap kita syukuri. Kemenangan ini jadi titik balik dari tiga pertandingan. Ini jadi sesuatu yang berbeda dari pemain."
"Harapannya bisa kembali ke jalurnya seperti apa walaupun masih ada yang harus dievaluasi individu maupun secara tim. Harapannya pemain tidak jemawa, tetap semangat dan gairahnya tetap ke jalurnya. Tinggal bagaimana kita memupuknya dan meningkatkan," sambungnya.
Â
Naik ke Posisi 2
Berkat kemenangan besar atas Persikas, Laskar Mataram naik ke posisi kedua klasemen sementara Grup 2 Liga 2. PSIM mengumpulkan 11 poin dari empat laga. Mereka punya nilai sama dengan Bhayangkara FC yang nangkring di urutan ketiga.
Sedangkan Persikas Subang masih tertahan di dasar klasemen dengan torehan satu poin. Urutan pertama dihuni Persijap Jepara dengan koleksi 12 poin.
Adapun peringkat keempat dihuni Nusantara United (10 poin). Kemudian Persiku Kudus (7 poin), Adhyaksa Farmel (6 poin), Persekat Tegal (6 poin), dan Persipa Pati (5 poin).
Â
Advertisement
Banyak Bikin Kesalahan Sendiri
Sementara itu, pelatih Persikas Subang, Mial Armand mengakui keunggulan tuan rumah. Dia menilai, anak asuhnya tidak menjalankan instruksi yang diharapkan. Menurutnya, pemain banyak melakukan kesalahan sendiri.
"Kami ucapkan selamat kepada PSIM. Ini akan kami benahi karena kalau kita lihat laga ini, dua gol pertama karena kesalahan sendiri. Sehingga membuat teman-teman lain secara mental drop," sesalnya.
"Babak kedua sesuai instruksi tapi anak-anak tidak jalankan yang kami sampaikan diruang ganti. Kami akan benahi untuk persiapkan ke play-off karena kalau harapan ke delapan besar tidak ada lagi," lanjut Mial.