Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Joel Cornelli baru hitungan bulan merasakan atmosfer BRI Liga 1. Namun pelatih asal Brasil itu melihat jika kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu lebih ganas ketimbang Liga Brasil.
Indikasi ganasnya Liga 1 ada pada pemecatan pelatih. Saat ini, sudah ada empat pelatih yang lengser dari jabatannya. Tiga diantaranya hanya merasakan empat pertandingan awal.
Baca Juga
Advertisement
Seperti Juan Esnaider (PSBS), Hendri Susilo (Semen Padang) dan Widodo Cahyono Putro (Madura United). Sedangkan satu pelatih lagi baru hitungan hari didepak. Yakni Wagner Lopes (PSS Sleman).
"Di Indonesia, sedikit lebih ganas dibandingkan Brasil. Bagi pelatih, tentu ini hal yang kurang disukai. Namun, itu sudah jadi sebuah risiko,” jelas pelatih 57 tahun ini.
Dia menjelaskan jika kompetisi di Brasil, pemecatan pelatih sering terjadi tapi tidak secepat di Indonesia.
"Kalau tidak salah, empat pekan di sini sudah ada yang dipecat atau mundur. Di Brasil, hampir sama. Tapi tidak secepat ini,” tegasnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tradisi Pemecatan Pelatih Awal Musim
Namun, Joel memahami jika di Indonesia, pemecatan pelatih pada awal musim sudah jadi tradisi. Tak lain karena ekspektasi tinggi suporter dan manajemen terhadap tim.
Di sisi lain, itu jadi sebuah pemacu bagi pelatih untuk totalitas untuk membangun tim.
"Di Brasil, kalah dalam tiga pertandingan beruntun juga kursi pelatih bisa goyah. Tapi, itu terjadi ketika kompetisi sudah berjalan beberapa pekan,” sambung mantan asisten pelatih Corinthians, Brasil ini.
Meski belum konsisten dan berada di urutan 10 klasemen Liga 1, dari segi permainan, Singo Edan tidak mengecewakan. Selain itu, dia memberikan gelar pra musim, Piala Presiden 2024.
Advertisement
Arema Mudah Copot Pelatih
Namun, Arema termasuk klub yang mudah mencopot pelatihnya. Mereka pernah tiga kali ganti pelatih di musim 2022.
Begitu juga dengan 2023 lalu. Tapi, hal itu tidak jadi tekanan bagi Joel. Karena dia merasa itu sudah jadi resiko seorang pelatih.
Musim ini, Joel berharap bisa menangani Singo Edan sampai Liga 1 berakhir. Apalagi masih ada mimpi yang ingin dirasakannya bersama Arema.
Salah satunya, merasakan atmosfer Stadion Kanjuruhan. Karena ada kemungkinan Singo Edan kembali ke markas aslinya. Karena renovasi Stadion Kanjuruhan diperkirakan selesai akhir tahun ini.
Yuk Lihat Peta Persaingan
Advertisement