Bola.com, Jakarta - Duel Timnas Indonesia dengan Timnas China pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (15/10/2024) malam WIB, nanti bak deja vu.
Siapa menyangka, bila tepat 11 tahun silam, 15 Oktober 2013, kedua negara bentrokan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada Kualifikasi Piala Asia 2014.
Baca Juga
Advertisement
Paling menarik, seperti memori lalu, di dua event ini Indonesia dan China juga tergabung di Grup C. Namun ada perbedaan Timnas Indonesia masa lalu dan sekarang.
Saat itu, Jacksen Tiago yang masih terikat kontrak dengan Persipura Jayapura didaulat sebagai pelatih kepala. Sosok asal Brasil ini jadi pilihan terbaik dan dinilai netral guna menjembatani kompetisi ISL dan LPI yang sedang berseteru.
Langkah ini diambil PSSI, setelah Timnas Indonesia yang ditangani Aji Santoso babak belur di Kualifikasi Piala Dunia 2014. Penyebabnya, pemain terbaik Indonesia yang banyak bergabung di ISL menolak bergabung. Alhasil, Timnas Indonesia asuhan Jacksen Tiago ini pun terdiri dari gabungan pemain dari dua kompetisi tersebut.
Seperti kiprah Aji Santoso, pasukan Jacksen Tiago ini juga gagal lolos ke Piala Asia 2014. Total ayah dari pemain Persik, Hugo Samir, ini kebagian tiga pertandingan. Masing-masing saat Boaz Solossa dkk. dikalahkan Irak 0-2. Kemudian dua partai kandang tandang menghadapi China dengan skor 1-1 dan 0-1.
Laga kandang di Stadion Utama GBK yang berakhir imbang 1-1 itulah yang akan kita bahas. Kaitannya tentu menjelang laga Timnas Indonesia kontra China yang bakal digelar di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024) nanti.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gol Boaz ke Gawang China
Pada 11 tahun lalu, Timnas Indonesia hanya mampu menahan imbang China. Namun, Boaz Solossa berhasil mengoyak jala Zeng Cheng. Kiper yang sempat dilambungkan namanya oleh Jacksen Tiago di Persebaya Surabaya pada 2005.
Pada duel tersebut, pemain China, Xi Wu, menjebol gawang Made Wirawan menit ke-36. Boaz Solossa memaksakan skor imbang pada menit ke-67.
Uniknya, gol kapten Persipura itu dilesakkan dari tendangan kaki kanan, yang bukan kaki terkuat pemain yang akrab dipanggil Boci tersebut.
Lalu, siapa jagoan Timnas Indonesia yang dibesut Shin Tae-yong nanti bisa mengikuti jejak Boaz Solossa? Tentu saja bukan untuk mengulang hasil seri seperti sebelas tahun lampau, tapi membawa kemenangan bagi Tim Garuda.
Advertisement
Ragnar dan Rafael Bisa Ikuti Jejak Boaz
Jika mengamati aksi Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick saat mencetak gol untuk Timnas Indonesia ke gawang Bahrain yang berakhir 2-2, rasanya memang sulit menebak penjejak langkah Boaz Solossa.
Mari berharap salah satu dari Ragnar atau Struick, atau bahkan keduanya sekaligus bisa mengikuti prestasi Boaz Solossa. Namun, kita juga bermunajat, jika Malik Risaldi diturunkan STY pun berhasil mengoyak jala China.
Kita juga menunggu sensasi apa yang akan diukir dua wajah baru, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, di pertandingan nanti. Tidak menutup kemungkinan salah satu dari mereka berpeluang bikin gol, baik lewat open play maupun set piece.
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hasil Matchday 1
- Australia Vs Bahrain 0-1
- Jepang Vs China 7-0
- Arab Saudi Vs Timnas Indonesia 1-1
Hasil Matchday 2
- China vs Arab Saudi 1-2
- Timnas Indonesia vs Australia 0-0
- Bahrain vs Jepang 0-5
Hasil Matchday 3
- Australia vs China 3-1
- Bahrain vs Timnas Indonesia 2-2
- Arab Saudi vs Jepang 0-2
                 Klasemen Grup C
Pos | Tim | Play | Win | Draw | Lost | SG | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jepang | 3 | 3 | 0 | 0 | 14-0 | 6 |
2 | Australia | 3 | 1 | 1 | 1 | 3-2 | 4 |
3 | Arab Saudi | 3 | 1 | 1 | 1 | 3-4 | 4 |
4 | Bahrain | 3 | 1 | 1 | 1 | 3-7 | 4 |
5 | Indonesia | 3 | 0 | 3 | 0 | 3-3 | 3 |
6 | China | 3 | 0 | 0 | 3 | 2-12 | 0 |
 *Klasemen per Kamis, 11 Oktober 2024 pukul 03.00 WIB
Advertisement