Bola.com, Jakarta - Pencapaian Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia mendapat pujian dari banyak pihak. Tim berjulukan Garuda tersebut jadi satu dari dua tim yang belum terkalahkan di Grup C.
Timnas Indonesia kini berada di peringkat kelima klasemen sementara dengan koleksi tiga poin. Hasil dari tiga laga yang semuanya berakhir imbang. Masing-masing melawan Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (2-2).
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Mantan kapten Timnas Indonesia, Firman Utina menilai permainan skuad Garuda di era Shin Tae-yong enak ditonton. Pujian itu dilontarkan eks gelandang Persija Jakarta itu saat hadir sebagai bintang tamu dalam program Sport Cast di Nusantara TV belum lama ini.
"Sepak bola yang dimainkan Timnas Indonesia adalah sepak bola yang kualitasnya enak ditonton dan patut dipuji. Warna baru terlihat di timnas kita," kata Firman Utina.
"Enak ditonton karena memiliki flexibility system. Ketika ditekan bisa berubah skemanya dan begitu pula saat attacking. Ini dibutuhkan fisik yang prima. Itu sepak bola modern yang dilakukan timnas kita sekarang," sambungnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lebih Bervariasi
Firman Utina mengatakan, Tim Merah-Putih saat ini memiliki kedalaman skuad yang mumpuni di setiap lini. Ditambah kehadiran amunisi keturunan membuat skuad Garuda makin garang dan lebih bervariasi.
"Timnas sekarang banyak transformasi. Kalau jaman saya dulu masih bermain 4-2-3-1 sekarang main dengan skema 3-4-3 dan masih ada beberapa formasi lagi," ulasnya.
"Beberapa kali Shin Tae-yong mencoba meramu dari semua masukan analisis tim pelatih, yang akhirnya Coach Shin bisa mengambil kesimpulan main dengan skema 3-4-3 dan ini yang saya rasa lebih cocok dari formasi lain untuk timnas sekarang," lanjut Firman Utina.
Â
Advertisement
Sudah Luar Biasa
Timnas Indonesia memang gagal mendulang poin maksimal di markas Bahrain, tetapi secara permainan Jay Idzes dkk. tidak kalah dari tuan rumah.
Menurut Firman Utina, skuad Garuda menunjukkan fighting spirit luar biasa dalam pertandingan penuh drama tersebut.
"Saya menikmati pertandingan itu karena banyak taktikal play atau variasi yang terjadi dari mobilitasnya bola. Game play Shin Tae-yong berjalan dan sukses, enggak gampang bermain di luar kandang apalagi daratan Arab," bebernya.
"Prediksi saya menang 2-1 dan itu hampir terjadi karena dengan Timnas kita sekarang, feeling kita ikuti dan segala persiapan saya rasa bisa memenangkan laga. Kita kebobolan dua gol. Set piece itu bagian dari taktikal."
"Maka set piece yang dilakukan bukan kebetulan tapi sudah berbulan-bulan mereka latih. Free kick yang dilakukan itu sesuatu yang dilakukan berulang-ulang, itu buat Indonesia keteteran. Sekali lagi mentalitas Timnas Indonesia tidak tinggal diam, mereka coba untuk mencari poin dan sukses juga 2-1," tambah Firman Utina.
Banyak Dirugikan
Timnas Indonesia nyaris mempermalukan Bahrain pada matchday ketiga di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam WIB. Sayang, kemenangan di depan mata sirna, setelah tuan rumah menyamakan kedudukan 2-2.
Gol itu tak lepas dari andil Ahmed Al-Kaf yang nampak sengaja memperpanjang injury time, dari 90'+6 sampai akhirnya gol tercipta pada menit 90'+9. Kinerja wasil asal Oman itu memang membuat geleng-geleng kepala. Banyak keputusan konyol yang merugikan kubu Garuda.
"Saya melihat kepemimpinan wasit secara detail masih kurang. Kita dirugikan dengan menit, saat kita ditekan peluang banyak diberikan kepada Bahrain pada akhirnya tuan rumah menyamakan kedudukan. Ya nyesek sih, kenapa FIFA menunjuk wasit dari Oman untuk laga itu," ucap Firman Utina.
"Namun, di dalam pertandingan butuh strategi ulur waktu saat injury time itu. Apalagi kemarin bermain di luar kandang dan unggul. Namun, apa yang dibuat Timnas Inodnesia sudah bagus, karena enggak gampang menang di Bahrain."
"Tim Timur Tengah triknya seolah-olah mereka sudah cedera fatal dan tidak bisa main lagi padahal hanya benturan sedikit. Mencoba memprovokasi dan menggangu taktikal yang akan kita mainkan. Akhirnya kalau individu tidak punya mentalitas yang baik akan terpengaruh," pungkasnya.
Advertisement