Bola.com, Jakarta Federasi Sepak Bola Inggris (FA) resmi mengangkat Thomas Tuchel sebagai manajer baru Timnas Inggris menggantikan Gareth Southgate, Rabu (16/10/2024). Penunjukan pria berusia 51 tahun ini menjadi awal tonggak baru The Three Lions untuk pertama kalinya dipimpin pelatih asal Jerman.
CEO FA, Mark Bullingham, mengungkapkan penunjukan Thomas Tuchel merupakan bagian dari langkah untuk beralih dari filosofi “patience is a virtue” yang menjadi ciri khas era Southgate dan pelatih sementara, Lee Carsley.
Baca Juga
Advertisement
Tuchel dengan rekam jejak impresif di berbagai klub top Eropa seperti Borussia Dortmund, Chelsea, PSG, dan Bayern Munchen, dianggap menjadi sosok yang tepat untuk membawa Inggris ke level lebih jauh, terutama persiapan berlaga di Piala Dunia 2026.
Di sisi lain, pelatih asal Jerman itu menegaskan keinginan untuk membangun fondasi yang telah diletakkan Southgate. Meski The Three Lions gagal juara di dua final Euro secara berturut-turut (2020 dan 2024), Tuchel percaya dengan beberapa perubahan Timnas Inggris bisa kembali berjaya.
Berikut beberapa pemain yang diprediksi akan diuntungkan dengan penunjukan Thomas Tuchel.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Declan Rice (Arsenal)
Sebagai gelandang utama Arsenal dan timnas Inggris, Declan Rice telah menunjukkan kualitas sebagai salah satu pemain terbaik di posisinya. Namun, di Euro 2024, Rice sering terlihat bekerja sendirian di lini tengah, tanpa dukungan yang memadai dari rekan-rekannya.
Di bawah arahan Tuchel, yang dikenal sering menggunakan formasi 4-2-3-1, Rice diperkirakan akan mendapat peran yang lebih terstruktur. Sistem dua gelandang bertahan yang digunakan Tuchel saat di Chelsea dapat mengeluarkan potensi terbaik Rice, memberi ruang untuk menjaga stabilitas di lini tengah.
Advertisement
2. Conor Gallagher (Atletico Madrid)
Setelah menjalani musim yang sulit di Chelsea sebelum pindah ke Atletico Madrid, Conor Gallagher memiliki peluang besar kembali menjadi bagian dari skuad Inggris. Energi dan disiplin yang dimilikinya sebagai pemain box-to-box sangat cocok dengan taktik Tuchel.
Di bawah sistem yang lebih terorganisir, Gallagher bisa menjadi pemain kunci dalam menjaga keseimbangan lini tengah Inggris, khususnya dalam formasi yang memungkinkan dua gelandang bertahan bekerja sama secara efektif. Meskipun Gallagher bukan pemain yang mencetak banyak gol atau assist, kelihaiannya dalam menjalankan taktik akan berguna untuk Tuchel.
3. Ben Chilwell (Chelsea)
Setelah terkena cedera parah yang membuatnya jarang tampil di Chelsea, Ben Chilwell kini memiliki kesempatan kembali bersinar di bawah pelatih yang pernah memberinya kepercayaan di Stamford Bridge. Tuchel yang menyukai formasi 3-4-3 dengan bek sayap menyerang, tampaknya dapat mengembalikan Chilwell ke performa terbaiknya.
Bek kiri ini sebelumnya telah tampil memukau di bawah asuhan Tuchel, mencetak gol-gol penting dan memberikan assist saat masih di bawah kepemimpinan pelatih asal Jerman di The Blues.
Mengingat minimnya opsi bek kiri di timnas Inggris, pria berusia 27 tahun ini bisa menjadi pilihan utama untuk posisi tersebut jika kembali menemukan top performanya.
Advertisement
4. Marcus Rashford (Manchester United)
Penyerang Manchester United, Marcus Rashford, mengalami penurunan performa dalam beberapa musim terakhir, terutama urusan mencetak gol. Beberapa pihak percaya masalah ini berasal dari kurangnya dukungan dan dorongan dari pelatih MU saat ini, Erik ten Hag.
Tuchel yang pernah memuji Rashford saat masih menjadi pelatih PSG, kini memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan sang striker. Dengan pendekatan yang berbeda, Tuchel mungkin bisa membantu Rashford menemukan kembali performa terbaiknya dan menjadi salah satu striker paling mematikan di Eropa.
5. Trent Alexander-Arnold (Liverpool)
Trent Alexander-Arnold telah lama dianggap sebagai salah satu bek kanan terbaik dunia. Di bawah asuhan pelatih sementara Lee Carsley, Trent berhasil menampilkan performa impresif dengan meraih tiga penghargaan Man of the Match.
Namun, di tangan Tuchel, peran Alexander-Arnold bisa semakin berkembang. Gaya bermain fleksibel yang diterapkan terutama dalam menyerang, diprediksi cocok dengan kemampuan pemain Liverpool itu. Thomas Tuchel kemungkinan besar akan memberi kebebasan untuknya menjelajah lapangan, menciptakan peluang, dan mencetak gol.
Advertisement
6. Cole Palmer (Chelsea)
Cole Palmer adalah salah satu pemain muda yang diprediksi bersinar di bawah Tuchel. Meski belum mendapatkan banyak kesempatan di era Southgate, Palmer menunjukkan potensi besar saat membela Chelsea.
Dalam sistem yang biasa digunakan Tuchel, Palmer bisa berperan sebagai gelandang serang atau penyerang sayap, bergantian dengan pemain seperti Jude Bellingham atau Phil Foden.
Statistik Palmer pada 2024 sangat mengesankan dengan jumlah gol dan assist yang banyak. Kehadirannya bisa menjadi salah satu kunci serangan Timnas Inggris.
7. Phil Foden (Manchester City)
Phil Foden adalah salah satu pemain berbakat Inggris. Tetapi meski sukses besar di Manchester City di bawah Pep Guardiola, penampilannya di Inggris masih kurang konsisten.
Dengan filosofi permainan menyerang ala Tuchel, Foden bisa mendapatkan peran yang lebih cocok di Timnas.
Tuchel mungkin akan menempatkannya sebagai gelandang serang atau bahkan mengadaptasinya ke posisi sayap kiri, mirip dengan peran yang dimainkan Jamal Musiala di Bayern Munchen. Dengan penyesuaian yang tepat, Foden bisa menjadi pemain yang lebih efektif untuk Inggris di masa mendatang.
Advertisement
8. Levi Colwill (Chelsea)
Di lini belakang, Levi Colwill adalah salah satu pemain yang diperkirakan mendapat manfaat dari kedatangan Tuchel. Dengan kebiasaan menggunakan taktik bermain dengan tiga bek, Colwill berpotensi menjadi pilihan utama di formasi ini.
Pemain Chelsea yang tampil impresif saat masih berseragam Brighton & Hove Albion itu dikenal sebagai bek yang tidak hanya solid bertahan tetapi juga mampu memulai serangan dari belakang.
Kemampuannya untuk memberikan umpan terobosan dan mematahkan serangan lawan bisa menjadi aset berharga bagi mantan pelatih PSG ini untuk menerapkan gaya bermain progresif.
Penulis: Muhammad Luthfi Ma'ruf
Sumber: Mirror